Setya Novanto Tersangka, Siapa Pembaca Teks Proklamasi Nanti?  

Reporter

Senin, 7 Agustus 2017 15:49 WIB

Ketua DPR Setya Novanto memberikan keterangan dalam jumpa pers di Gedung Nusantara III, Jakarta, 18 Juli 2017. Setya Novanto menjadi tersangka dalam kasus dugaan korupsi e-KTP. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI merencanakan rapat pimpinan di masa reses untuk menentukan pemimpin rapat pidato nota keuangan yang akan dihadiri Presiden Joko Widodo atau Jokowi pada 16 Agustus 2017. Rapim itu dilakukan mengingat status tersangka yang kini disandang Ketua DPR Setya Novanto.

Status Setya Novanto, yang diduga terlibat korupsi proyek e-KTP, itu pun membuat DPR mencari siapa yang akan membacakan teks proklamasi kemerdekaan di Istana Kepresidenan nanti.

Baca juga:
BREAKING NEWS: Setya Novanto Tersangka Kasus Dugaan Korupsi E-KTP

"Dalam reses, mulai hari ini kita rapim juga untuk memutuskan, ada tiga peristiwa penting. Tanggal 16 pidato nota keuangan, tanggal 17 (pembacaan teks) proklamasi. Kemudian tanggal 29 hari ulang tahun DPR," ujar Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah di kompleks Parlemen, Senayan, Senin, 7 Agustus 2017.

Teks proklamasi sejatinya dibacakan kepala lembaga negara secara bergilir. Pada 2016, teks proklamasi dibacakan Ketua Dewan Perwakilan Daerah RI yang kala itu dijabat Irman Gusman.

Baca pula:
Berstatus Tersangka, Setya Novanto Hadiri Paripurna RUU Pemilu
SETARA: Demi Nama DPR, Sebaiknya Ketua DPR Setya Novanto Mundur

Setya, yang sempat melakoni tugas itu pada 2015, dipertanyakan saat harus kembali mewakili DPR pada tahun ini dengan status tersangkanya. Terlebih, penolakan terhadap Setya sebagai pembaca teks proklamasi sempat bermunculan di media sosial.

Fahri meyakini Setya Novanto akan legawa terhadap keputusan rapim. "Pasti beliau juga mengerti soal ini. Dan setahu saya, Pak Novanto itu bukan orang yang suka ngotot," katanya.

Lagi pula, menurut Fahri, DPR adalah lembaga yang dipimpin secara kolektif sehingga kepemimpinannya tak hanya berada pada satu orang. "Kalau dalam konsep kepemimpinan di DPR kan kolektif kolegial. Kami belum ada rapim soal itu. Siapa pun yang memimpin itu keputusan yang kami tetapkan di dalam rapim nanti," tuturnya.

YOHANES PASKALIS PAE DALE

Berita terkait

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

6 jam lalu

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

Pemerintah akhirnya mengesahkan UU Desa terbaru yang telah diteken Jokowi dan diwacanakan perubahannya sejak Mei 2022. Apa saja aturan barunya?

Baca Selengkapnya

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

7 jam lalu

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

Permintaan para kepala desa agar masa jabatannya ditambah akhirnya dikabulkan pemerintah. Samakah hasilnya dengan UU Desa?

Baca Selengkapnya

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

8 jam lalu

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

KPU sebelumnya tidak menghadiri undangan rapat Komisi II DPR karena bertepatan dengan masa agenda sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

23 jam lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

1 hari lalu

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

Saham Freeport akhirnya 61 persen dikuasai Indonesia, berikut kronologi dari jatuh ke Bakrie sampai skandal Papa Minta Saham Setya Novanto.

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

1 hari lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

2 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

3 hari lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

3 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo, Kilas Balik Luka Lama Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah dengan PKS

3 hari lalu

Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo, Kilas Balik Luka Lama Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah dengan PKS

Kabar PKS gabung koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran membuat Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah keluarkan pernyataan pedas.

Baca Selengkapnya