Fahri Hamzah: Novel Baswedan Pulang ke Indonesia, Bicara di Sini  

Reporter

Minggu, 6 Agustus 2017 19:44 WIB

Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menemui wartawan di Media Center DPR setelah rapat pimpinan yang membahas pergantian dirinya sebagai wakil ketua. Senin, 25 April 2016. TEMPO/Ahmad Faiz

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fahri Hamzah meminta penyidik Komisi Pemberantan Korupsi (KPK), Novel Baswedan, segera pulang ke Indonesia. Menurut dia, kepulangan Novel juga berkaitan dengan pengusutan kasus penyerangan terhadap dirinya pada 11 April 2017.

“Saya usulkan Novel Baswedan segera pulang ke Indonesia, jangan di Singapura, pulang saja ke Indonesia, berbicara dengan masyarakat Indonesia," kata Fahri Hamzah di rumah Idrus Marham, Cibubur, Jakarta, Ahad, 6 Agustus 2017.

Baca juga:
Novel Baswedan Kantongi Sejumlah Bukti Pihak Terlibat, Siapa?

Fahri mengatakan Novel tak perlu takut untuk memberikan kesaksian kepada kepolisian atas serangan teror. Sebab, kata Fahri, Novel bisa mengajukan perlindungan sebagai korban serangan tersebut. "Dengan polisi, dengan lembaga-lembaga yang bisa melindungi dia, ada Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), ada Komnas HAM, dan lain-lain, datanglah ke sini,” ujarnya.

Ia pun mengkritik Novel yang selalu berbicara di media massa terkait dengan kasus yang menimpanya. “Kita belum tahu Novel disiram pakai air apa, daya rusak bagaimana, keadaan dia seperti apa. Tapi dia menunggu di Singapura, teriak di Singapura, itu kan tidak bagus,” ujar Fahri.

Baca pula:
Polisi Masih Tunggu Izin Dokter untuk Periksa Novel Baswedan

Hingga hari ke-117 penyelidikan, kepolisian memang belum berhasil mengungkap dua pelaku penyiraman air keras ke wajah Novel, yang terjadi pada Selasa subuh, 11 April lalu. Akibat serangan tersebut, Novel harus dirawat di Singapura untuk memulihkan matanya yang terluka parah.

Fahri Hamzah pun tak luput mengkritik Novel Baswedan soal pemulihan matanya. Ia menilai para dokter di Indonesia juga mempunyai kualitas baik untuk merawat Novel. Fahri pun mempertanyakan biaya perawatan Novel di Singapura. "Untuk sekadar berobat di sini saja bisa, dokter di sini hebat-hebat. Jangan di Singapura, lama-lama makin mencurigakan, itu duit sehari dari mana, siapa yang ongkosin,” ujar Fahri.

Sementara itu, kesehatan tekanan mata penyidik senior KPK, Novel Baswedan, kembali meningkat. Dokter meminta dia harus beristirahat minimal hingga dua pekan. "Saya diminta tidak (melayani) wawancara," kata Novel di Singapura saat dihubungi dari Jakarta pada Jumat malam, 4 Agustus 2017.

ARKHELAUS W.

Berita terkait

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

4 jam lalu

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

Nurul Ghufron dinilai panik karena mempermasalahkan prosedur penanganan perkara dugaan pelanggaran etiknya dan menyeret Alexander Marwata.

Baca Selengkapnya

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

5 jam lalu

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

Menurut KPK, keluarga SYL dapat dijerat dengan hukuman TPPU pasif jika dengan sengaja turut menikmati uang hasil kejahatan.

Baca Selengkapnya

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

11 jam lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

KPK mengatakan, kuasa hukum Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor seharusnya berperan mendukung kelancaran proses hukum.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

14 jam lalu

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

Nurul Ghufron menyebut peran pimpinan KPK lainnya dalam kasus dugaan pelanggaran kode etik yang menjerat dirinya.

Baca Selengkapnya

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

1 hari lalu

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

Wakil KPK Nurul Ghufron menilai dirinya menggugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta bukan bentuk perlawanan, melainkan pembelaan diri.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

1 hari lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

1 hari lalu

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

Nurul Ghufron mengatakan tak hadir dalam sidang etik Dewas KPK karena sengaja meminta penundaan sidang.

Baca Selengkapnya

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

1 hari lalu

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

KPK menyita kantor Partai NasDem di Labuhanbatu, Sumatera Utara, dalam perkara korupsi yang menjerat Bupati Erik Atrada Ritonga.

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

1 hari lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

1 hari lalu

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.

Baca Selengkapnya