Jusuf Kalla Dukung Viktor Laiskodat Dilaporkan ke Polisi  

Reporter

Sabtu, 5 Agustus 2017 13:56 WIB

Mantan Wapres Jusuf Kalla (kiri) berbincang dengan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie dan Ketua Umum Nasional Demokrat Surya Paloh (kanan) saat bertemu pada open house di kediaman JK, Jakarta, Minggu (12/9). (ANTARA/Saptono)

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan langkah partai-partai politik yang melaporkan Ketua Fraksi Partai NasDem Dewan Perwakilan Rakyat Viktor Laiskodat ke Badan Reserse Kriminal Markas Besar Kepolisian RI sudah tepat. Menurut dia, hal ini lebih baik ketimbang terjadi konflik antarpartai.

Menurut Kalla, biarkan nantinya proses hukum yang menentukan.

"Saya kira itu jalan yang benar bahwa kalau ada apa-apa kita proses hukum saja," katanya di gedung Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Jakarta Pusat, Sabtu, 5 Agustus 2017.

Ia menyatakan, belum melihat video pidato Viktor yang menuding empat partai (Gerindra, Demokrat, Partai Keadilan Sejahtera, dan Partai Amanat Nasional) intoleran dan pendukung ideologi khilafah. Sebabnya Kalla tidak mau berkomentar banyak soal materi video itu. "Saya cuma lihat judulnya saja," ucapnya.

Sebelumnya, video pidato Viktor di Nusa Tenggara Timur menjadi viral di media sosial. Ia mengatakan ada kelompok ekstremis yang hendak mengubah konsep pemerintahan di Indonesia menjadi khilafah. Kelompok ini mendapat dukungan dari beberapa partai-partai yang ada di DPR.

Ucapannya itu mendapat reaksi keras dari partai yang disebut. Perwakilan Partai Gerindra dan PAN melaporkan Viktor ke Bareskrim, kemarin.

Sedangkan Wakil Ketua Fraksi NasDem Johnny G. Plate menjelaskan, Viktor berbicara seperti itu dalam rangka menyampaikan kondisi politik terkini kepada masyarakat.

Menurut dia, partai-partai tersebut menolak Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang tentang Organisasi Masyarakat yang diterbitkan pemerintah untuk membubarkan ormas-ormas yang menganut ideologi selain Pancasila.

"Kalau menolak perpu tersebut berarti yang di-omongin Viktor benar dong," kata Johnny saat dihubungi Tempo.

AHMAD FAIZ


Berita terkait

Mengenal Fungsi Oposisi dalam Negara Demokrasi

5 hari lalu

Mengenal Fungsi Oposisi dalam Negara Demokrasi

Isu tentang partai yang akan menjadi oposisi dalam pemerintahan Prabowo-Gibran kian memanas. Kenali fungsi dan peran oposisi.

Baca Selengkapnya

Daftar 16 Partai Politik yang Gugat Sengketa Pileg ke MK, dari PDIP hingga PKN

8 hari lalu

Daftar 16 Partai Politik yang Gugat Sengketa Pileg ke MK, dari PDIP hingga PKN

Sejumlah partai politik mengajukan sengketa Pileg ke MK. Partai Nasdem mendaftarkan 20 permohonan.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

9 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Mendekati Pilkada 2024, Begini Riuh Kandidat Kuat Sejumlah Parpol

10 hari lalu

Mendekati Pilkada 2024, Begini Riuh Kandidat Kuat Sejumlah Parpol

Mendekati Pilkada 2024, partai-partai politik mulai menyiapkan kandidat yang akan diusung. Beberapa nama telah diisukan akan maju dalam pilkgub.

Baca Selengkapnya

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

10 hari lalu

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.

Baca Selengkapnya

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

12 hari lalu

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

Presiden Jokowi mendiskusikan rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Menlu Cina, pernah akan dibangun pada 2018.

Baca Selengkapnya

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

13 hari lalu

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

"Saya tidak ada niat, saya mencintai umat Muslim. Saya minta maaf," kata Gilbert Lumoindong

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

24 hari lalu

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

Open house yang diadakan oleh JK dihadiri oleh Anies Baswedan, Hamdan Zoelva, hingga Tom Lembong selaku perwakilan koalisi perubahan.

Baca Selengkapnya

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

24 hari lalu

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

Jusuf Kalla menilai positif kunjungan Roeslan Roeslani ke rumah Megawati Soekarnoputri. Soal rekonsiliasi nasional, ia menilai ada banyak waktu lain.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

24 hari lalu

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

Anies Baswedan bersamuh dengan Jusuf Kalla pada hari pertama Lebaran. Mengaku tak bicara soal politik.

Baca Selengkapnya