Presiden Joko Widodo beserta Ibu Negara Iriana Jokowi menghibur anak-anak dengan bermain sulap pada acara puncak perayaan Hari Anak Nasional 2017 di Pekanbaru, Riau, 22 Juli 2017. Presiden berpesan pada anak-anak agar dengan teman-temannya harus saling menghargai, saling membantu, dan saling menolong. ANTARA/Rony Muharrman
TEMPO.CO, Sleman – Ikhsanudin Nur Rosyid naik ke atas panggung. Acungan telunjuknya membuat dia dipilih Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk berdialog di panggung. Ikhsanudin mengacungkan telunjuk saat Presiden bertanya siapa siswa Madrasah Tsanawiyah 10 Sleman yang telah diimunisasi vaksin Measless Rubella (MR) alias campak dan rubella, Selasa, 1 Agustus 2017.
Jokowi berkunjung ke sekolah yang terletak di Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman tersebut untuk melakukan Pencanangan Nasional Kampanye dan Introduksi Imunisasi Campak dan Rubella.
“Saya panggil Rosyid saja ya? Udin atau Rosyid? Udin?” “Nggih, Pak,” kata Udin dengan bahasa Jawa halus dan disambut tawa hadirin. “Sudah diimunisasi?” “Sampun (sudah)." “Kapan diimunisasi?” “Baru saja,” jawab Udin. “Saya pikir sudah setahun lalu. Diapain?” “Disuntik,” “Sakit? Coba saya lihat.”
Jokowi memeriksa lengan sisi kiri siswa itu. “Benar enggak sakit?” “Mboten (tidak)." “Namanya (imunisasi) apa?” “Misis rubella,” ujar Udin lagi-lagi mengundang tawa. “Apa? MR gitu aja,” kata Jokowi meluruskan. Udin terlihat salah tingkah. Jokowi bertanya lagi, “Tahu kegunaan imunisasi MR itu apa?” Udin terdiam. Dia tak tahu harus menjawab apa. “Udahlah. Enggak tahu juga enggak apa-apa. Yang penting sudah diimunisasi,” kata Jokowi.
Jokowi bertanya apakah Udin merasa sakit usai diimunisasi. “Mboten,” ujarnya menjawab Presiden. “Nggih, maturnuwun, Mas Udin. Njenengankersa sepedhamboten (Ya, terima kasih, Mas Udin. Kamu mau sepeda tidak)?” “Nggih, Pak,” ucap Udin. “Nggihpun (ya sudah), saya kirim sepeda sebentar lagi. Ningdisuntikmalihlhonggih (tapi disuntik lagi ya)?”
Udin pun tertawa. Soal sakit tidaknya saat diimunisasi juga ditanyakan Jokowi kepada siswi lainnya, Naraya Nindira Hastiwi. Rupanya Jokowi mempunyai alasan.
“Pertanyaan ini harus saya tanyakan biar lainnya mengerti. Imunissai itu enggak sakit. Disuntik tapi enggak sakit dan enggak punya efek apa-apa. Biar enggak takut,” kata Jokowi.
Deputi CEO Gerakan Aliansi Global untuk Vaksin dan Imunisasi Anuradha Gupta yang juga hadir dalam acara itu menjelaskan bahwa campak merupakan satu penyakit paling menular pada manusia. Bahkan menelan satu korban jiwa tiap empat menit dengan mayoritas korban anak-anak.
Jika ibu hamil tertular virus rubella pada masa awal kehamilam dapat mengakibatkan bayi cacat bawaan. Kekhawatiran itu dapat dicegah dengan melakukan imunisasi MR. “Dengan kurang dari satu dollar per dosis imunasasi itu, penyakit-penyakit itu bisa dicegah dengan aman dan efektif,” kata Gupta.