Pemerintah Antisipasi Bonus Demografi

Senin, 31 Juli 2017 14:30 WIB

Pemerintah perlu menyusun desain kebijakan kependudukan yang bersifat population responsive.

INFO NASIONAL - Indonesia masih perlu menjaga keseimbangan pertumbuhan penduduk di masa mendatang. Hal ini dilakukan mengingat tren penurunan penduduk dan aging population di masa mendatang sehingga mempengaruhi keseimbangan fiskal negara.


Demikian dikatakan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro dalam sambutannya di seminar yang diselenggarakan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bekerja sama dengan United Nations Population Fund (UNFPA) dan Koalisi Indonesia Untuk Kependudukan dan Pembangunan, Jakarta, Senin, 31 Juli 2017.


Saat ini, kata Bambang, kondisi kependudukan antarprovinsi di Indonesia sangat bervariasi. Angka kelahiran total (total fertility rate/TFR) per wanita usia subur (15-49 tahun) di sebagian provinsi, meliputi Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Barat, dan Sumatera Utara, masih menyentuh angka cukup tinggi, yakni di atas 2,5.


“Karena itu, pemerintah mengharapkan program keluarga berencana dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045 dapat tercapai,” ujarnya.


Sedangkan Kepala BKKBN Surya Chandra Surapaty menambahkan, sebaiknya TFR berada pada kisaran angka 2,1. “Hal inilah yang masih terus diupayakan dan dijaga pemerintah,” katanya.


Advertising
Advertising

Namun di beberapa provinsi lainnya, seperti DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Daerah Istimewa Yogyakarta, TFR telah mencapai angka cukup rendah, yaitu di bawah dua. Jika angka TFR terus menurun, akan terjadi penurunan jumlah penduduk di masa aging population, yakni periode 2055-2065.


“Terkait dengan menurunnya TFR tersebut, perlu ada pendekatan yang baru dalam menyadarkan masyarakat tentang pentingnya jumlah dan kualitas anak yang tepat,” ujar Surya.


Menanggapi bonus demografi, Surya mengatakan, kondisi akan bermanfaat jika sumber daya manusia (SDM) berkualitas. Tapi sebaliknya, bila SDM tidak berkualitas, akan menjadi beban bagi pembangunan.


“Karena itu, dalam rangka memberikan arah kebijakan ke depan, pemerintah perlu menyusun desain kebijakan kependudukan yang bersifat population responsive yang merespon kondisi kependudukan saat ini,” kata Surya.


Selain itu, lanjut Surya, kebijakan yang bersifat population influencing juga dibutuhkan. Kebijakan ini merupakan upaya merekayasa kondisi kependudukan di masa mendatang.


Dengan persiapan yang baik, bonus demografi dapat dimanfaatkan agar berdampak luas secara jangka panjang untuk pertumbuhan ekonomi. Namun sebaliknya, jika tanpa strategi yang matang, dapat berdampak negatif bagi Indonesia. Sebagai informasi, bonus demografi adalah peluang yang dinikmati suatu negara sebagai akibat dari besarnya proporsi penduduk produktif (rentang usia 15-64 tahun) dibanding penduduk usia nonproduktif (usia kurang dari 15 tahun dan di atas 65 tahun).


Menurut Bambang, pemerintah telah menyiapkan sejumlah langkah agar memetik manfaat bonus demografi pada 2020-2030. Salah satunya meningkatkan kualitas SDM usia produktif sehingga memiliki keterampilan kerja yang sesuai dengan permintaan pasar tenaga kerja. Selain itu, menekan angka kematian anak.

Berita terkait

Cara Merawat Ban Tubeless Mobil

7 November 2022

Cara Merawat Ban Tubeless Mobil

Agar ban tubeless Anda mampu bertahan lama, pasti harus diperlakukan dengan baik sehingga tidak cepat rusak.

Baca Selengkapnya

Guru TIK Batam Makin Melek Digital

29 Agustus 2022

Guru TIK Batam Makin Melek Digital

Kemenkominfo Menyelenggarakan Kelas Literasi Digital dalam Bimbingan Teknis untuk MeningkatkanKompetensi Guru TIK di Kota Batam

Baca Selengkapnya

Semakin Mudah, LRT, Bus, dan Angkot di Palembang Sudah Terintegrasi

27 Februari 2022

Semakin Mudah, LRT, Bus, dan Angkot di Palembang Sudah Terintegrasi

Integrasi memudahkan aksesibilitas dan meningkatkan kenyamanan masyarakat menggunakan angkutan umum perkotaan di Palembang dan sekitarnya.

Baca Selengkapnya

Gus Muhaimin Rajut Spirit Perjuangan Kiai Abbas di Pesantren Buntet Cirebon

27 Februari 2022

Gus Muhaimin Rajut Spirit Perjuangan Kiai Abbas di Pesantren Buntet Cirebon

Gus Muhaimin mengaku spirit perjuangan Kiai Abbas akan terus dikenang sepanjang masa.

Baca Selengkapnya

Penangkapan Ikan Terukur Berbasis Kuota Utamakan Nelayan Kecil

27 Februari 2022

Penangkapan Ikan Terukur Berbasis Kuota Utamakan Nelayan Kecil

Kuota tersebut dimanfaatkan untuk nelayan lokal, bukan tujuan komersial (penelitian, diklat, serta kesenangan dan rekreasi), dan industri

Baca Selengkapnya

BNI Siapkan Layanan Beyond Banking untuk 8 Juta Diaspora Indonesia

19 Februari 2022

BNI Siapkan Layanan Beyond Banking untuk 8 Juta Diaspora Indonesia

Kolaborasi diaspora dengan perbankan nasional merupakan upaya untuk terus menciptakan banyak peluang investasi di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Mesin ATM BNI di Kantor Rans, Pakar: Strategi Bank Genjot Literasi Keuangan

19 Februari 2022

Mesin ATM BNI di Kantor Rans, Pakar: Strategi Bank Genjot Literasi Keuangan

Heboh Raffi Ahmad dan Nagita Slavina yang mendapatkan kado ulang tahun mesin ATM dari PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI).

Baca Selengkapnya

Bamsoet Optimistis Pengaspalan Kembali Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika Segera Selesai

19 Februari 2022

Bamsoet Optimistis Pengaspalan Kembali Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika Segera Selesai

Tes pramusim MotoGP yang telah digelar pada 11 Maret 2022 menjadi pelajaran penting menghadapi race MotoGP pada 18-20 Maret 2022 nanti.

Baca Selengkapnya

Dukung KTT G20, PLN Tambah 2 Pembangkit Perkuat Listrik Bali

19 Februari 2022

Dukung KTT G20, PLN Tambah 2 Pembangkit Perkuat Listrik Bali

Kesuksesan penyelenggaraan G20 Indonesia akan menjadi bukti keandalan listrik PLN dalam mendukung kegiatan berstandar dunia.

Baca Selengkapnya

HNW: Sebaiknya Pemerintah Segera Mencabut Permenaker 2/2022

19 Februari 2022

HNW: Sebaiknya Pemerintah Segera Mencabut Permenaker 2/2022

Sikap yang memaksakan tetap berlakunya Permenaker 2/2022 itu bisa menciderai nilai kemanusiaan dan keadilan dalam Pancasila.

Baca Selengkapnya