105 Hari Pelaku Tak Terungkap, Novel Baswedan: Kami Tidak Gentar

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

Selasa, 25 Juli 2017 08:22 WIB

Novel Baswedan. istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Kondisi Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan pasca penyerangan oleh orang tak dikenal dengan air keras semakin membaik. Lewat sebuah video yang diunggah oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhamadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak, Novel mengatakan sampai saat ini matanya masih dalam proses penyembuhan.

Dalam video berdurasi dua menit tersebut, Novel menyampaikan semangat kepada rekan sejawatnya agar apa yang menimpa dia tak berbuntut pada pelemahan KPK. “Saya berharap lewat kejadian ini justru menambah semangat terkait dengan pemberantasan korupsi dan hal-hal lain yang jadi tanggung jawab kita semua,” ujar Novel dalam video tersebut, Senin, 24 Juli 2017.
Baca : 101 Hari Serangan ke Novel Baswedan, ICW: Kasus NB Utang Polisi

Tak sampai di situ, Novel juga turut menyampaikan pesan kepada pelaku penyerangan terhadap dirinya. Meskipun tidak menyebutkan siapa saja yang terlibat, Novel mengatakan dirinya tidak akan gentar dalam upaya pemberantasan korupsi. Menurut Novel segala upaya penyerangan atau langkah penghentian langkahnya tidak akan menyurutkan semangat dirinya untuk memberantas korupsi.

“Saya ingin tunjukan bahwa harapan orang itu (pelaku dan otak penyerangan) akan sia-sia dan tidak ada gunanya. Saya tegaskan bahwa itu tidak bisa (berjalan) sebagaimana yang mereka harapkan,” ujar Novel.


Novel sendiri berharap agar generasi muda Indonesia bisa meneruskan semangat KPK dalam upaya pemberantasan korupsi. Dengan begitu, kata Novel, maka Indonesia akan semakin kuat dan lebih memperhatikan kepentingan negara dan khalayak umum. Adapun kondisi Novel saat ini masih dalam penanganan intensif dari dokter.

“Mengenai mata saya saat ini memang dalam proses penyembuhan, terutama pada mata kiri yang perlu waktu dan perlu ada tahapan operasi agar bisa fungsi melihatnya kembali,” ujar Novel.
Simak pula : Polisi Ungkap Penyerang Novel Baswedan 100 Hari Lagi atau...

Dalam catatan video tersebut, Dahnil juga menuliskan permintaannya kepada masyarakat agar mencegah korupsi tidak terus merajalela di kawasan masing-masing. Dahnil pun menyampaikan kekecewaannya karena sampai saat ini pelaku penyerangan terhadap Novel tak kunjung diungkapkan.

Dalam waktu dekat, Dahnil mengatakan akan menyampaikan kepada publik terkait dengan temuan-temuannya terhadap kasus Novel Baswedan. Pasalnya, sudah 105 hari pasca kejadian, belum ada titik terang siapa yang sengaja menyerang Novel. “Banyak keganjilan. Dan keganjilan-keganjilan itu harus segera diungkap demi melawan praktik korupsi yang masif di Indonesia,” tulis Dahnil.

LARISSA HUDA

Berita terkait

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

9 jam lalu

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

Nurul Ghufron dinilai panik karena mempermasalahkan prosedur penanganan perkara dugaan pelanggaran etiknya dan menyeret Alexander Marwata.

Baca Selengkapnya

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

10 jam lalu

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

Menurut KPK, keluarga SYL dapat dijerat dengan hukuman TPPU pasif jika dengan sengaja turut menikmati uang hasil kejahatan.

Baca Selengkapnya

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

16 jam lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

KPK mengatakan, kuasa hukum Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor seharusnya berperan mendukung kelancaran proses hukum.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

19 jam lalu

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

Nurul Ghufron menyebut peran pimpinan KPK lainnya dalam kasus dugaan pelanggaran kode etik yang menjerat dirinya.

Baca Selengkapnya

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

1 hari lalu

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

Wakil KPK Nurul Ghufron menilai dirinya menggugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta bukan bentuk perlawanan, melainkan pembelaan diri.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

1 hari lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

1 hari lalu

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

Nurul Ghufron mengatakan tak hadir dalam sidang etik Dewas KPK karena sengaja meminta penundaan sidang.

Baca Selengkapnya

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

1 hari lalu

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

KPK menyita kantor Partai NasDem di Labuhanbatu, Sumatera Utara, dalam perkara korupsi yang menjerat Bupati Erik Atrada Ritonga.

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

1 hari lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

1 hari lalu

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.

Baca Selengkapnya