Krisis Keuangan, Universitas Surya Terjerat Utang Rp 16 Miliar  

Reporter

Editor

Elik Susanto

Senin, 24 Juli 2017 09:24 WIB

Yohanes Surya. TEMPO/ Arif Fadillah

TEMPO.CO, Jakarta - Universitas Surya, yang didirikan Profesor Yohanes Surya, ahli fisika ternama negeri ini, mulai ditinggalkan mahasiswa dan dosen karena terjerat utang kredit tanpa agunan di Bank Mandiri Rp 16 miliar. Menurut Sri Suri, orang tua seorang mahasiswa teknik fisika angkatan 2014, dia terpaksa memindahkan anaknya perguruan tinggi lain.

“Masalah keuangan yang menerpa kampus sudah terlalu berat. Saya khawatir dengan masa depan anak saya,” katanya saat ditemui Tempo pada pertengahan Juni lalu. Sri Suri tak sendiri. Gelombang kepindahan mahasiswa menerpa Universitas Surya. “Yang mengurus bersama saya saja 17 orang tua.”

Pangkal penyebab kepindahan itu adalah jerat utang Universitas Surya kepada Bank Mandiri. Kampus yang mulai menggelar perkuliahan pada September 2013 itu masih memiliki kewajiban membayar sekitar Rp 16 miliar. Utang itu hasil kredit tanpa agunan berupa student loan yang pengajuannya dilakukan orang tua mahasiswa.

Berdasarkan data Bank Mandiri, nilai student loan yang dihimpun Universitas Surya mencapai Rp 43,5 miliar dari 300 orang tua. Jumlah itu sekitar seperempat dari jumlah total mahasiswa 1.247 orang. Masalahnya, ketidakmampuan kampus membayar ikut menyeret orang tua mahasiswa. Sebab, orang tualah yang menandatangani pengajuan kredit tanpa agunan (KTA) tersebut.

Sejak awal Mei hingga pertengahan Juli lalu, Tempo menemui lebih dari 30 orang tua mahasiswa Universitas Surya. Semuanya kini berstatus collect 5 alias memiliki kredit macet. Salah satunya adalah Danang Widodo, orang tua mahasiswa jurusan biologi angkatan 2014. Danang mengaku menandatangani kredit tanpa agunan senilai Rp 144 juta pada September 2013. Penandatanganan itu sebagai persyaratan wajib karena anaknya mendapat beasiswa penuh.

Menurut Danang, pihak kampus dan Bank Mandiri mengatakan pengajuan KTA itu hanya formalitas. “Mereka bilang kampuslah yang berutang dan akan membayar segala tagihan,” ujarnya. Keterangan yang sama disampaikan lebih dari 20 orang tua penerima beasiswa yang ditemui Tempo.

Saat ditemui Tempo, Yohanes Surya mengatakan optimistis bisa mengatasi masalah keuangan lembaganya. Doktor lulusan College of William and Mary, Virginia, Amerika Serikat ini, meyakini kampusnya bakal bangkit kembali. “Sebentar lagi masalah ini akan selesai,” ucapnya. Kampus Universitas Surya berada di kawasan Serpong, Tangerang Selatan, Banten.



TIM INVESTIGASI TEMPO

Berita terkait

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

10 jam lalu

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

Program USAID ini untuk mempertemukan pimpinan universitas, mitra industri, dan pejabat pemerintah

Baca Selengkapnya

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

1 hari lalu

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Mau Kuliah di Fakultas Hukum, Apa yang Sebaiknya Disiapkan?

2 hari lalu

Mau Kuliah di Fakultas Hukum, Apa yang Sebaiknya Disiapkan?

Berminat menjadi sarjana hukum, tentu saja harus kuliah di fakultas hukum. Berikut yang perlu disiapkan calon mahasiswa hukum.

Baca Selengkapnya

5 Kampus Kedokteran Terbaik di Indonesia Versi QS WUR by Subject 2024

10 hari lalu

5 Kampus Kedokteran Terbaik di Indonesia Versi QS WUR by Subject 2024

QS World University Rankings atau QS WUR by Subject 2024 kembali menghadirkan daftar kampus dengan jurusan kedokteran terbaik di Indonesia.

Baca Selengkapnya

10 Program Studi Paling Ketat SNBP 2024 dari Berbagai Universitas

16 hari lalu

10 Program Studi Paling Ketat SNBP 2024 dari Berbagai Universitas

Panitia Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) mengumumkan 10 program studi paling ketat dalam SNBP) 2024. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Unika Santo Thomas Sumatera Utara Nyatakan Sihol Situngkir Tersangka TPPO Tak Lagi Jabat Rektor Sejak 2022

29 hari lalu

Unika Santo Thomas Sumatera Utara Nyatakan Sihol Situngkir Tersangka TPPO Tak Lagi Jabat Rektor Sejak 2022

"Bapak Sihol Situngkir sudah tidak menjabat lagi sebagai rektor di Unika Santo Thomas," kata Maidin,

Baca Selengkapnya

Ribuan Mahasiswa jadi Korban TPPO Berkedok Magang Ferienjob Jerman, Pakar: Kampus Tak Hati-Hati

29 hari lalu

Ribuan Mahasiswa jadi Korban TPPO Berkedok Magang Ferienjob Jerman, Pakar: Kampus Tak Hati-Hati

Pakar pendidikan menilai ribuan mahasiswa bisa menjadi korban TPPO berkedok magang ferienjob karena kesalahan kampus

Baca Selengkapnya

Ini Daftar Perguruan Tinggi yang Diduga Terlibat TPPO Berkedok Magang lewat Ferienjob di Jerman

30 hari lalu

Ini Daftar Perguruan Tinggi yang Diduga Terlibat TPPO Berkedok Magang lewat Ferienjob di Jerman

Ada sekitar 41 perguruan tinggi di Indonesia yang tercatat mengirimkan sejumlah mahasiswanya dalam program magang mahasiswa ke Jerman pada 2023.

Baca Selengkapnya

Korban Dugaan TPPO Mahasiswa Indonesia Magang di Jerman Disebut Banyak yang Belum Buka Suara

33 hari lalu

Korban Dugaan TPPO Mahasiswa Indonesia Magang di Jerman Disebut Banyak yang Belum Buka Suara

Direktur Beranda Perempuan Indonesia, Zubaedah, menyakini masih ada banyak penyintas dugaan TPPO bermodus mahasiswa magang di Jerman.

Baca Selengkapnya

Peran 5 Tersangka Perdagangan Orang Berkedok Magang Mahasiswa di Jerman, Ada dari Pihak Universitas

36 hari lalu

Peran 5 Tersangka Perdagangan Orang Berkedok Magang Mahasiswa di Jerman, Ada dari Pihak Universitas

Bareskrim mengungkap kasus TPPO atau perdagangan orang berkedok magang ke Jerman yang melibatkan 33 universitas dan diikuti ribuan mahasiswa.

Baca Selengkapnya