Ketika Gamelan Ditampilkan Berbeda di Yogyakarta, Lebih Ngepop

Reporter

Sabtu, 22 Juli 2017 09:21 WIB

Gamelan Jawa. wikimedia.org

TEMPO.CO, Jakarta - Musik gamelan yang identik dengan orang-orang tua di Yogyakarta ditampilkan berbeda, terdengar lebih ngepop. Acara yang diberi nama Yogyakarta Gamelan Festival itu dibuka dengan permainan musik gamelan yang berpadu dengan musik elektronik. Penampilnya adalah Indonesia Space Science Society, yang melibatkan seniman pemburu unidentified flying object (UFO), Vincencius "Venzha" Christiawan.

Baca juga:
Malam ini, Dua Komposer Solo Duel Komposisi Gamelan

Selain itu ada permainan musik dari Direktur Program Yogyakarta Gamelan Festival, Ari Wulu. Kombinasi musik gamelan dan musik elektronik itu bernama Gamelan Signal to Outer Space. Ada empat anak muda yang menabuh gamelan. Mereka memainkan musik itu di halaman PKKH UGM.

Selain musik, ada dua layar yang menambilkan gelombang elektronik. "Kami apresiasi perkembangan gamelan. Dibikin lebih ngepop dan santai," kata Ari Wulu, Jumat malam di Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardjasoemantri (PKKH) Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

Baca pula:
Aksi Seru Bule Bermain Gamelan di Yogyakarta

Acara bertajuk 22nd Yogyakarta Gamelan Festival 2017 digelar Komunitas Gayam 16, PKKH UGM dan Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta. Tahun ini merupakan kali ke 22 acara itu digelar. Ini merupakan acara tahunan untuk pemain dan pecinta gamelan di seluruh dunia. Peserta dari Perancis dan Australia juga meramaikan acara itu.

Menariknya musik gamelan juga berpadu dengan hadroh komunitas Hadroh Maduseno, Bantul. Musik gamelan dimainkan bersama salawatan dan lagu-lagu Jawa di antaranya berjudul Padang Bulan.

Yogyakarta Gamelan Festival (YGF) merupakan festival internasional mewadahi pertemuan pemain dan pecinta gamelan dari seluruh dunia setiap tahunnya. Yogyakarta Ganelan Festival lahir dari keresahan ketidakhadiran gamelan dalam kehidupan keseharian.

Penyebabnya, kata Ari Wilu adalah stigma negatif yang dilekatkan padanya. "Gamelan diidentikkan dengan “orang tua” dan hal-hal berbau mistis, sehingga anak muda enggan mempelajari dan memainkannya," kata dia.

Gamelan dianggap tak mengikuti tren kalangan muda layaknya musik modern sehingga perlahan mulai terkikis keberadaannya. Sapto Raharjo, maestro gamelan resah sehingga ia menggagas YGF. Pada 1995, pertama kali YGF digelar hingga dikenal setidaknya di 36 negara.


SHINTA MAHARANI


Berita terkait

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

5 hari lalu

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

Koalisi Pegiat HAM dan Anti Korupsi melaporkan Pj Wali Kota Yogyakarta Singgih Rahardjo ke Gubernur DIY, Mendagri, KPK dan Ombudsman

Baca Selengkapnya

Gubernur Sumbar Apresiasi Festival Rakyat Muaro Padang

11 hari lalu

Gubernur Sumbar Apresiasi Festival Rakyat Muaro Padang

Festival yang menggelar beragam atraksi budaya diyakini mampu menghasilkan dampak positif untuk perekonomian.

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

13 hari lalu

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.

Baca Selengkapnya

Wali Kota Padang Mensyukuri Suksesnya Festival Rakyat Muaro Padang

15 hari lalu

Wali Kota Padang Mensyukuri Suksesnya Festival Rakyat Muaro Padang

Sederet pertunjukan seni budaya dipertontonkan selama tiga hari. Diharapkan generasi muda bisa melestarikan warisan budaya.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

16 hari lalu

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.

Baca Selengkapnya

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

27 hari lalu

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

Dua alat peraga baru di Taman Pintar Yogyakarta di antaranya multimedia berupa Videobooth 360 derajat dan Peraga Manual Pump.

Baca Selengkapnya

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

31 hari lalu

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

Dalam foto yang beredar, terdapat tambahan karcis tidak resmi untuk penitipan helm yang membuat tarif parkir di Yogyakarta membengkak.

Baca Selengkapnya

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

51 hari lalu

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

Seorang wisatawan asing asal Hungaria juga dilaporkan sempat terseret ombak tinggi saat sedang melancong di Pantai Ngandong, Gunungkidul, Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

57 hari lalu

Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

Penutupan TPA Piyungan diharapkan bakal menjadi tonggak perubahan dalam pengelolaan sampah di Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

59 hari lalu

Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

Yogyakarta memiliki unsur 5K yaitu Kota, Korporasi, Komunitas, Kampung dan Kampus, yang jadi modal mewujudkan Yogyakarta sebagai Kota Kreatif.

Baca Selengkapnya