100 Hari Penyerangan Novel, Istri: Terima Kasih Telah Mendoakan

Reporter

Kamis, 20 Juli 2017 21:30 WIB

Istri Novel Baswedan, Rina Emilda (kedua kiri) menggelar aksi 100 hari pasca penyerangan terhadap penyidik senior, Novel Baswedan digedung KPK, Jakarta, 20 Juli 2017. TEMPO/Eko siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi menggelar doa bersama memperingati 100 hari penyerangan Novel Baswedan. Istri Novel, Rina Emilda, turut hadir serta menyampaikan terima kasih terhadap pihak-pihak yang memberikan doa dan dukungan.

Baca juga: 4 Kejanggalan dalam Pengusutan Penyerangan Novel Baswedan

"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Presiden, seluruh pimpinan KPK yang sudah membantu membiayai pengobatan suami saya selama 100 hari ini," ujar Rina di depan Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis, 20 Juli 2017.

Sempat menghela napas beberapa kali sebelum melanjutkan bicaranya, Rina juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh rakyat Indonesia yang senantiasa memberikan doa kepada Novel dan keluarga.

Ia mengingatkan, di tengah mengalirnya dukungan atas pengusutan kasus ini, ada perintah Presiden yang belum dilaksanakan untuk mengungkap tuntas penyerangan. Ia dan keluarga turut meminta Presiden untuk memberikan perhatian, dengan mendesak pihak-pihak yang bertugas untuk mengungkap pelakunya sebagaimana mestinya

"Harapan keluarga kami, pelakunya segera diungkapkan," ujar Rina.

Tampak para pegawai KPK kompak menyematkan pita hitam di lengan kiri sebagai simbol duka atas berlarutnya pengusutan kasus Novel. Pengurus Wadah Pegawai KPK Budi Prasetya yang membuka acara doa bersama mengatakan bahwa Novel tidak berdiri sendiri.

"Hari ini kita berdiri tegak di sini sebagai bukti Novel tidak sendiri. Kita bersama Novel melawan ketidakadilan ini!" kata Budi yang disambut ratusan pegawai dan simpatisan KPK.

Lepas 100 hari pasca penyerangan penyidik KPK tersebut pada dini hari, 11 April 2017, bayangan pelaku penyerangan Novel masih tak tampak. Seraya menunggu pemulihan Novel, Pimpinan KPK Agus Rahardjo mengaku tengah berencana menindaklanjuti pertemuan dengan penegak hukum.

"Waktu itu Pak Tito meminta izin untuk memeriksa ke Singapura, itu belum kami lakukan. Semoga bisa (dilakukan) dalam waktu secepat-cepatnya," uajr Agus.

Di akhir sambutannya, ia turut mengabarkan perkembangan kesehatan Novel Baswedan. Mata kanan penyidik KPK tersebut ia katakan mengalami perkembangan cukup baik, sedangkan mata kiri masih memerlukan operasi serius. Ia menyatakan KPK akan terus berjuang untuk memberantas korupsi.

AGHNIADI | YY

Berita terkait

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

2 jam lalu

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

Nurul Ghufron dinilai panik karena mempermasalahkan prosedur penanganan perkara dugaan pelanggaran etiknya dan menyeret Alexander Marwata.

Baca Selengkapnya

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

3 jam lalu

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

Menurut KPK, keluarga SYL dapat dijerat dengan hukuman TPPU pasif jika dengan sengaja turut menikmati uang hasil kejahatan.

Baca Selengkapnya

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

9 jam lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

KPK mengatakan, kuasa hukum Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor seharusnya berperan mendukung kelancaran proses hukum.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

12 jam lalu

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

Nurul Ghufron menyebut peran pimpinan KPK lainnya dalam kasus dugaan pelanggaran kode etik yang menjerat dirinya.

Baca Selengkapnya

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

23 jam lalu

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

Wakil KPK Nurul Ghufron menilai dirinya menggugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta bukan bentuk perlawanan, melainkan pembelaan diri.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

1 hari lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

1 hari lalu

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

Nurul Ghufron mengatakan tak hadir dalam sidang etik Dewas KPK karena sengaja meminta penundaan sidang.

Baca Selengkapnya

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

1 hari lalu

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

KPK menyita kantor Partai NasDem di Labuhanbatu, Sumatera Utara, dalam perkara korupsi yang menjerat Bupati Erik Atrada Ritonga.

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

1 hari lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

1 hari lalu

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.

Baca Selengkapnya