Setya Novanto Meminta Surat Resmi Penetapan Tersangka

Reporter

Selasa, 18 Juli 2017 12:58 WIB

Ketua DPR Setya Novanto (kedua dari kiri) didampingi Sekjen Partai Golkar Idrus Marham (kedua dari kanan) tiba untuk menjalani pemeriksaan di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, 14 Juli 2017. Setya Novanto terlibat dalam kasus dugaan korupsi proyek pengadaan paket penerapan e-KTP. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Pengacara tersangka korupsi e-KTP Setya Novanto, Firman Wijaya, meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memberikan surat penetapan tersangka Setya secara resmi. “Saya akan meminta resmi surat penetapan tersangka agar jelas dasar hukumnya,” ujarnya saat dihubungi Tempo, Selasa, 18 Juli 2017.

Firman menuturkan sudah berdiskusi panjang dengan Setya Novanto setelah Ketua DPR itu ditetapkan sebagai tersangka. Ia menyampaikan penetapan tersangka tersebut tidak logis.

Kuasa hukum Setya terus melakukan komunikasi untuk menentukan sikap. Namun ia belum mengungkap alasan jelas penetapan tersangka yang dinilainya tidak logis tersebut. “Nantilah kalau yang itu,” ujar Firman.

Baca: Tersangka E-KTP, ICW: Setya Novanto Harus Mundur dari Ketua DPR

Kemarin, Ketua KPK Agus Rahardjo mengumumkan tersangka baru dalam perkara korupsi pengadaan kartu tanda penduduk elektronik. Dalam kasus ini, Setya ditetapkan menjadi salah satu tersangka. Adapun tiga orang lain yang diduga terlibat adalah mantan pejabat Kementerian Dalam Negeri, Irman serta Sugiharto, dan seorang pengusaha, Andi Agustinus.

Tempo telah menelusuri dugaan keterlibatan Setya sejak 2011. Nama dia pun disebut-sebut dalam dakwaan kasus yang merugikan negara Rp 2,3 triliun tersebut. Setya diduga ikut berperan melancarkan proyek senilai Rp 5,9 triliun itu agar berjalan.

Baca: Setya Novanto Tersangka, Kalla: Itu Konsekuensi Perbuatan Tercela

Saat ini situasi kediaman Ketua Umum Partai Golkar tersebut di Jalan Wijaya XIII tampak sepi. Sejumlah media sejak kemarin masih menunggu di depan rumah Setya.

DANANG FIRMANTO

Video Terkait:
KPK Tetapkan Setya Novanto sebagai Tersangka Korupsi E-KTP




Berita terkait

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

18 jam lalu

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

Eks penyidik KPK, Yudi Purnomo Harahap, menilai Nurul Ghufron seharusnya berani hadir di sidang etik Dewas KPK jika merasa tak bersalah

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

21 jam lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

1 hari lalu

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

Alexander Marwata mengaku membantu Nurul Ghufron untuk mencarikan nomor telepon pejabat Kementan.

Baca Selengkapnya

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

1 hari lalu

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

Nurul Ghufron dinilai panik karena mempermasalahkan prosedur penanganan perkara dugaan pelanggaran etiknya dan menyeret Alexander Marwata.

Baca Selengkapnya

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

1 hari lalu

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

Menurut KPK, keluarga SYL dapat dijerat dengan hukuman TPPU pasif jika dengan sengaja turut menikmati uang hasil kejahatan.

Baca Selengkapnya

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

2 hari lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

KPK mengatakan, kuasa hukum Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor seharusnya berperan mendukung kelancaran proses hukum.

Baca Selengkapnya

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

2 hari lalu

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

Saham Freeport akhirnya 61 persen dikuasai Indonesia, berikut kronologi dari jatuh ke Bakrie sampai skandal Papa Minta Saham Setya Novanto.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

2 hari lalu

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

Nurul Ghufron menyebut peran pimpinan KPK lainnya dalam kasus dugaan pelanggaran kode etik yang menjerat dirinya.

Baca Selengkapnya

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

2 hari lalu

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

Wakil KPK Nurul Ghufron menilai dirinya menggugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta bukan bentuk perlawanan, melainkan pembelaan diri.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

2 hari lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya