Tito Karnavian Sebut Kasus Novel Sulit Diungkap, Ini Penyebabnya

Reporter

Selasa, 18 Juli 2017 06:14 WIB

Kapolri Jenderal Tito Karnavian menjelaskan pemblokiran aplikasi Telegram oleh pemerintah sebagai respon lantaran pihaknya tidak diberi akses untuk memantau pergerakan terduga teroris yang menggunakan aplikasi tersebut. Jakarta, 17 Juli 2017. TEMPO/Ahmad Faiz

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian RI Jenderal Tito Karnavian mengatakan sulitnya mengusut kasus Novel Baswedan yang diserang orang tak dikenal. Dibandingkan dengan kasus bom Bali dan bom Kampung Melayu, kata Tito, pengusutan Novel lebih sulit.


"Kasus hit and run jauh lebih sulit. Penanganan kasus bom molotov dan bom Kampung Melayu lebih mudah," kata Tito dalam rapat kerja bersama Komisi Hukum DPR, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin 17 Juli 2017.

Baca: Penyiraman Novel Baswedan, Saut Situmorang: Kondisi Mata Stagnan

Tito menjelaskan, kasus penyerangan Novel tanpa jejak dan sulit dilacak karena minimnya alat bukti. Berbeda dengan pengusutan bom Bali dan Kampung Melayu, mobil rusak dan potongan tubuh pelaku dapat dijadikan alat bukti. "Saat bom Bali buktinya banyak, termasuk mobil yang hancur," ujarnya.

Kepolisian, kata Tito, telah menawarkan kepada KPK untuk membentuk tim mengusut kasus ini secara bersama-sama. Terakhir, Tito mengatakan telah bertemu dengan saksi penting untuk mengidentifikasi wajah terduga pelaku. "Ini kemajuan dibanding sebelumnya," ujarnya.

Baca: Kapolri: Polri Siapkan Pemeriksaan untuk Novel Baswedan

Novel disiram air keras oleh dua orang tak dikenal saat perjalanan pulang seusai salat subuh di masjid di lingkungan rumahnya di daerah Kelapa Gading, Jakarta Utara, April lalu. Polda Metro Jaya telah memeriksa empat saksi yang diduga pelaku penyerangan. Namun keempatnya dibebaskan dengan alasan alibi yang kuat.

Tito Karnavian pun telah memperlihatkan sketsa wajah terduga pelaku penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan kepada pimpinan KPK. Namun, hingga kini, sketsa ini terus menjalani penyempurnaan dari kepolisian.

ARKHELAUS W.

Berita terkait

Polri: 75 Motor dan 50 Mobil Listrik Ikut Kawal VVIP di World Water Forum Bali

7 jam lalu

Polri: 75 Motor dan 50 Mobil Listrik Ikut Kawal VVIP di World Water Forum Bali

Polri menyatakan kendaraan listrik untuk pengamanan World Water Forum ke-10 di Bali pada 18-25 Mei 2024 telah siap digunakan.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Ungkap Kasus Manipulasi Data Gunakan Email Palsu yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

10 jam lalu

Bareskrim Ungkap Kasus Manipulasi Data Gunakan Email Palsu yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri mengungkap kasus manipulasi data menggunakan email palsu dan memanfaatkan informasi data untuk menipu.

Baca Selengkapnya

Tak Kebal Aturan Ganjil-Genap, Apa yang Masuk Kategori Pelat Nomor Khusus?

16 jam lalu

Tak Kebal Aturan Ganjil-Genap, Apa yang Masuk Kategori Pelat Nomor Khusus?

Apa itu pelat nomor khusus dan bagaimana aturannya termasuk saat masuk wilayah sistem ganjil-genap?

Baca Selengkapnya

Mendagri Tito Keluhkan Mayoritas Inflasi Provinsi Lampaui Angka Nasional

17 jam lalu

Mendagri Tito Keluhkan Mayoritas Inflasi Provinsi Lampaui Angka Nasional

Menteri TIto Karnavian meminta kepala daerah memerhatikan inflasi di daerahnya masing-masing.

Baca Selengkapnya

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba Sejak September 2023

18 jam lalu

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba Sejak September 2023

Polisi juga telah menangani 10 kasus narkoba menonjol sejak 14 Maret hingga 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Ancaman Polri kepada Personel yang Terbukti Gunakan Narkoba

20 jam lalu

Ancaman Polri kepada Personel yang Terbukti Gunakan Narkoba

Polri bakal langsung memecat anggota kepolisian yang terbukti mengkonsumsi narkoba.

Baca Selengkapnya

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

2 hari lalu

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

Bos Polus Tech mengakui kesulitan untuk mengawasi penggunaan alat sadap oleh pembeli.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

2 hari lalu

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

Menurut Sebby Sambom, penambahan pasukan itu tak memengaruhi sikap TPNPB-OPM.

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

3 hari lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

3 hari lalu

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya