Poso Jadi Basis ISIS, Wiranto: Kami Akan Gempur Habis-Habisan

Reporter

Senin, 17 Juli 2017 16:33 WIB

Menko Polhukam Wiranto menjawab pertanyaan awak media usai menggelar pertemuan tertutup dengan Duta Besar Spanyol untuk Indonesia Jose Maria Matres Manso, di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, 21 Juni 2017. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Bogor - Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto mengatakan ada dua daerah di Asia Tenggara yang akan dijadikan sebagai basis (markas) baru kelompok teroris bersenjata ISIS Internasional yakni Indonesia dan Filipina, saat pangkalan Sirya di Mausul digempur habis-habisan.

"Sudah lama kelompok teroris ISIS memang akan membuat basis-basis baru di Asia Tenggagara, yakni di Indonesia dan Filipina," kata Wiranto saat menghadiri HUT ke-7 Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) di Bukit Hambalang, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, Senin 17 Juli 2017.

Baca: Kapolri Tito: Telegram Menjadi Aplikasi Favorit Teroris, Karena..

Wiranto mengatakan 2 negara yang menjadi target basis baru untuk kelompok teroris bersenjata ISIS yakni di Indonesia yakni Poso di Sulawesi Selatan dan di Filipina yakni Marawi, "Makanya kami gempur habis-habisan kelompok Santoso di Poso, dan tidak mungkin mereka membentuk basis baru di Poso, "kata dia.

Sedangkan di Malawi, teroris ISIS merupakan tangan Maute, kelompok bersenjata yang berafiliasi terhadap ISIS. Sehingga tripartid dari tiga negara yakni Malaysia, Indonesia dan Filipina Selatan melakukan kerjasama untuk menggempur kelompok ini. "Salah satu agenda yang akan dilakukan oleh tiga negara ini yakni melakukan latihan perang bersama melawan sparatis dan teoris ISIS," kata Wiranto.

Menurutnya, bahkan dalam kerjasama antar tiga negara ini dalam menumpas kelompok ISIS ini, telah disepakati untuk melakukan patroli bersama di daerah perairan di kawasan tersebut. "Sebenarnya kami juga diizinkan agar satuan-satuan darat untuk melakukan operasi, namun karena ada batasan-batasan wilayah dan koordinasi yang harus ditempuh," kata dia.

Baca: Pengakuan Terduga Teroris Ketika Mendapat Perintah Lewat Telegram

Berdasarkan kesepakatan dari tiga negara ini akan melakukan latihan perang bersama dalam waktu dekat ini. "Bulan Juli ini kita lakukan latihan bersama, kalau musuhnya beneran salah sendiri itu," kata dia.

Selain melakukan kerjasama dengan lima negara untuk melawan dan menggempur kelompok teroris ISIS yang akan membuat basis-basis baru di sejumlah negara. "Indonesia dengan lima negara lain diantaranya Australia, Selandia Baru, termasuk Fipipina dan Malaysia akan membahas itu," kata Wiranto.

M SIDIK PERMANA

Berita terkait

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

35 menit lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

19 jam lalu

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan meningkatkan level kewaspadaan terorisme di kantor diplomatiknya di lima negara.

Baca Selengkapnya

BNPT Apresiasi Partisipan yang Aktif Melakukan Pencegahan Terorisme

2 hari lalu

BNPT Apresiasi Partisipan yang Aktif Melakukan Pencegahan Terorisme

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), berikan Sertifikat Penerapan Standar Minimum Pengamanan kepada 18 pengelola objek vital strategis dan transportasi di Jakarta.

Baca Selengkapnya

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

7 hari lalu

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

Indonesia menjadi role model upaya penanggulangan terorisme. Uni Eropa sangat ingin belajar dari Indonesia.

Baca Selengkapnya

Remaja Penikam Uskup di Sydney Didakwa Terorisme, Terancam Penjara Seumur Hidup

14 hari lalu

Remaja Penikam Uskup di Sydney Didakwa Terorisme, Terancam Penjara Seumur Hidup

Remaja laki-laki berusia 16 tahun telah didakwa melakukan pelanggaran terorisme setelah menikam uskup gereja Asyur di Sydney saat kebaktian gereja.

Baca Selengkapnya

Densus 88 Tangkap Tujuh Orang Terduga Teroris Anggota Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

14 hari lalu

Densus 88 Tangkap Tujuh Orang Terduga Teroris Anggota Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

Tim Densus 88 Antiteror Polri menangkap tujuh orang diduga terafiliasi sebagai anggota kelompok teroris Jamaah Islamiyah

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, Polri Diminta Waspadai Kebangkitan Sel Terorisme di Indonesia

17 hari lalu

Timur Tengah Memanas, Polri Diminta Waspadai Kebangkitan Sel Terorisme di Indonesia

Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) meminta Polri mewaspadai aktifnya sel terorisme di Indonesia saat konflik Timur Tengah memanas

Baca Selengkapnya

Serangan Teror di Rusia, Kremlin: Tidak Ada Negara yang Kebal dari Terorisme

38 hari lalu

Serangan Teror di Rusia, Kremlin: Tidak Ada Negara yang Kebal dari Terorisme

Juru bicara Kremlin menepis adanya kegagalan dinas keamanan Rusia dalam mencegah penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

38 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya

Beredar Video Interogasi Brutal Empat Pria Tersangka Serangan Moskow

39 hari lalu

Beredar Video Interogasi Brutal Empat Pria Tersangka Serangan Moskow

Video interogasi brutal empat tersangka serangan Moskow yang belum terverifikasi beredar luas, salah satu tersangka ada yang menggunakan kursi roda.

Baca Selengkapnya