4 Ciri Korupsi Kejahatan Luar Biasa Disebut Dalam Demo ILUNI

Reporter

Sabtu, 8 Juli 2017 16:49 WIB

Sejumlah aktivis mengikuti aksi tolak hak angket KPK di depan Gedung DPR, Senayan, Jakarta, 7 Juli 2017. Aksi dihadiri oleh para aktivis dari BEM Universitas Indonesia, Ikatan Alumni (Iluni) UI dan komunitas lainnya. TEMPO/Yovita Amalia

TEMPO.CO, Jakarta - Ratusan massa dari Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI), Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UI, Gerakan Anti Korupsi (GAK) lintas perguruan tinggi, dan beberapa organisasi massa lainnya, kemarin, berunjuk rasa di depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Aksi ini bertema "Tolak Intervensi, Berantas Korupsi!"

Aksi dibuka oleh Ketua Umum ILUNI Arief Budhy Hardono dengan membacakan lima butir pernyataan sikap ILUNI. "Hari ini bukan aksi yang pertama atau terakhir, melainkan akan terus bergulir sampai korupsi akan hilang dari bumi Indonesia. Itulah kunci agar Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dapat maju," kata Arif.

Baca juga:
Bela KPK, 5 Tuntutan Iluni Soal Hak Angket

Setelah itu dilanjutkan orasi orasi dari BEM UI, Patriot Garuda Nusantara, GAK dari daerah daerah, dan Forum Seniman Jakarta yang membawa karikatur anti korupsi dan karikatur salah satu inisiator Hak Angket, Fahri Hamzah.

Selain dua Guru Besar UI yang menyampaikan beberapa patah kata, ada satu pengajar di Fakultas Hukum UI, Ganjar L Bondan, yang memberikan pelajaran singkat tentang dasar dan ciri-ciri korupsi. "Korupsi adalah kejahatan luar biasa, dan kenapa disebut luar biasa?" kata Ganjar dalam orasinya. "Cirinya yang pertama adalah korupsi bisa dilakukan siapa saja, tanpa memandang jenis kelamin, status, dan pangkat." kata Ganjar.

Baca pula:
ILUNI Menantang DPR Mengampanyekan Penguatan KPK

Ciri yang kedua adalah random target dan random victim. Korban korupsi sering tidak merasa sebagai korban. Makin luar biasa lagi jika korban juga bertindak sebagai pelaku. "Dan yang paling parah adalah korban yang sekaligus pelaku itu duduk dalam Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)," ujar Ganjar.

Ciri ketiga, korban korupsi ini besar dan meluas. Korban tidak harus berada di tempat kejadian, bisa saja ada di tempat lain makin bertambah.

Ciri keempat, kejahatan korupsi adalah kejahatan terorganisasi. "Kalau ada koruptor yang main sendirian berarti masih koruptor pemula. Korupsi itu sifatnya sistemik, masif, dan terstruktur." kata Ganjar. "Dari hulu ke hilir, dan dikuasai semuanya dari A sampai Z."

Ganjar mengajak masyarakat agar jangan berdiam diri saja dalam kasus korupsi. "Kita harus Lihat, Lawan, dan Laporkan. 3 L. Inilah simbol perlawanan bersama KPK," kata Ganjar.

"Saya menantang para anggota Dewan untuk menyampaikan konsep pemberantasan korupsi yang ada di kepala mereka dan menantang untuk mengampanyekan konsep penguatan KPK menurut mereka," kata Ganjar. "Kita menghormati Hak Angket sebagai hak yang dilindungi konstitusi. Ini lebay dan harus dilawan."

Ia mengatakan, KPK telah mengadakan 18.000 program pencegahan korupsi selain penindakan, tapi para anggota Dewan, menurut Ganjar, tidak tahu dan tidak mau tahu. "Mereka menganggap bahwa pencegahan korupsi itu adalah mencegah koruptor ditangkap," ujar Ganjar.

BAYU PUTRA

Berita terkait

Deretan Mobil Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung, dari Rolls Royce sampai Ferrari

7 jam lalu

Deretan Mobil Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung, dari Rolls Royce sampai Ferrari

Berikut sederet mobil Harvey Moeis yang telah disita Kejaksaan Agung.

Baca Selengkapnya

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

1 hari lalu

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri, mengatakan laporan yang disampaikan bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta, Eko Darmanto, masih ditindaklanjuti.

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

1 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

KPK Sita Aset Milik Bekas Bupati Labuhanbatu Erik Atrada Ritonga

1 hari lalu

KPK Sita Aset Milik Bekas Bupati Labuhanbatu Erik Atrada Ritonga

KPK menyita aset yang diduga milik bekas Bupati Labuhanbatu, Erik Atrada Ritonga, di Kota Medan

Baca Selengkapnya

Mahathir Mohamad Diselidiki KPK Malaysia Atas Tuduhan Korupsi

1 hari lalu

Mahathir Mohamad Diselidiki KPK Malaysia Atas Tuduhan Korupsi

KPK Malaysia menyelidiki Mahathir Mohamad dan anak-anaknya atas dugaan korupsi.

Baca Selengkapnya

Bekas Bupati Muna Rusman Emba Divonis 3 Tahun Penjara Kasus Suap Dana PEN

1 hari lalu

Bekas Bupati Muna Rusman Emba Divonis 3 Tahun Penjara Kasus Suap Dana PEN

Bekas Bupati Muna, La Ode Muhammad Rusman Emba, divonis tiga tahun penjara dalam kasus suap dana PEN (pemulihan ekonomi nasional)

Baca Selengkapnya

Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

2 hari lalu

Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

Vietnam kembali melakukan tindakan keras dalam pemberantasan korupsi dengan memenjarakan konglomerat minuman ringan.

Baca Selengkapnya

PM Spanyol Ajukan Cuti Sementara Usai Istrinya Dituduh Korupsi

2 hari lalu

PM Spanyol Ajukan Cuti Sementara Usai Istrinya Dituduh Korupsi

PM Spanyol Pedro Sanchez adalah pendukung utama Palestina. Ia memutuskan untuk cuti sementara usai istrinya dituduh korupsi.

Baca Selengkapnya

Eks Relawan Jokowi Windu Aji Sutanto Divonis 8 Tahun dalam Perkara Tambang Nikel Ilegal Konawe Utara

2 hari lalu

Eks Relawan Jokowi Windu Aji Sutanto Divonis 8 Tahun dalam Perkara Tambang Nikel Ilegal Konawe Utara

Windu Aji Sutanto terbukti korupsi dalam kerja sama operasional (KSO) antara PT Antam dan PT Lawu Agung Mining 2021-2023 di pertambangan nikel

Baca Selengkapnya

Profil Jalan Tol MBZ dan Sengkarut dalam Pembangunannya Ada Dugaan Korupsi

2 hari lalu

Profil Jalan Tol MBZ dan Sengkarut dalam Pembangunannya Ada Dugaan Korupsi

Pembangunan tol MBZ (Mohamed Bin Zayed) diusut Kejaksaan Agung. Berikut profil Jalan Tol MBZ yang sebelumnya bernama Jalan Layang Japek II.

Baca Selengkapnya