Joice Warouw Dicecar 18 Pertanyaan Selama 2 Jam

Reporter

Sabtu, 8 Juli 2017 02:43 WIB

Joice Warouw datang memenuhi panggilan pemeriksaan bersama kuasa hukumnya Lisye di Direktorat Reserse Kriminal Umum, Jakarta Selatan, 7 Juli 2017. Tempo/Wulan (Magang)

TEMPO.CO, Jakarta - Joice Warouw, pelaku penamparan terhadap petugas Aviation Security Bandar Udara Sam Ratulangi Manado, diperiksa polisi di Markas Polda Metro Jaya selama dua jam dengan 18 pertanyaan, Jumat malam, 7 Juli 2017. Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri Brigadir Jenderal Rikwanto menjelaskan hasil pemeriksaan terhadap Joice.

Menurut Rikwanto, alasan terjadinya insiden penamparan tersebut lantaran Joice terburu-buru lantaran terlambat datang untuk naik pesawat. "Kebetulan jamnya mepet, jam segera akan naik pesawat," kata Rikwanto.

Baca juga: Joice Warouw Menyesal Tampar Petugas Bandara Sam Ratulangi

Penamparan yang dilakukan Joice terjadi di Bandara Sam Ratulangi pada Rabu lalu. Saat itu Joice hendak naik pesawat Batik Air tujuan Jakarta. Ketika memasuki ruangan tunggu penumpang lantai dua, petugas security bandara menegur yang Joice untuk melepaskan jam tangan dan masukannya di X Ray. Tak terima dengan teguran tersebut, Joice memarahi korban dan langsung menampar petugas tersebut. Kejadian tersebut direkam dan disebarluaskan lewat media sosial.

Menurut Rikwanto, Joice terbang ke Manado untuk mengunjungi mertuanya yang sakit keras. Saat di bandara, Joice terburu-buru lantaran terlambat datang untuk naik ke pesawat.

Karena itu, Joice lupa melepaskan jam tangan yang ia kenakan. Hasilnya, ia cekcok dengan petugas yang berujung pada penamparan. Rikwanto menjelaskan pelaku pemukulan merasa menyesal dan Joice berharap perbuatannya dapat dimaafkan.

"Ibu ini (Joice Warouw) merasa menyesal kemudian kejadian itu terjadi begitu saja dan sempat juga bilang kepada kami dengan penyidik juga menyesali dan mohon maaf," katanya.

WULAN | TSE

Berita terkait

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Senior Jadi Tersangka

4 jam lalu

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Senior Jadi Tersangka

Polisi menetapkan satu orang tersangka dalam kasus penganiayaan yang mengakibatkan tewasnya seorang taruna STIP Marunda

Baca Selengkapnya

Kepala RS Polri Ungkap Hasil Autopsi Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior

4 jam lalu

Kepala RS Polri Ungkap Hasil Autopsi Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior

Taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Putu Satria Ananta Rustika, 19 tahun, tewas diduga dianiaya seniornya di toilet

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

5 jam lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

CCTV Rekam Rangkaian Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas

8 jam lalu

CCTV Rekam Rangkaian Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas

Polres Jakarta Utara telah menerima laporan polisi tentang tewasnya siswa tingkat satu di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP)

Baca Selengkapnya

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

21 jam lalu

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

1 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

1 hari lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

1 hari lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

2 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

2 hari lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya