Presiden Jokowi (kiri) berbincang dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla sebelum berangkat untuk kunjungan kenegaraan ke Turki dari Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, 5 Juli 2017. Lawatan ini merupakan kunjungan balasan atas kunjungan Presiden Recep Tayyip Erdogan ke Jakarta pada 2015. TEMPO/Subekti.
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdoan turut membahas seputar permasalahan global, salah satunya terkait diplomasi yang kini tengah dihadapi Qatar, dalam pertemuan bilateral di Istana Kepresidenan Turki.
Jokowi mengatakan, Indonesia dan Turki hendak ambil bagian dalam penyelesaian permasalahan global tersebut. "Kami harapkan ini bisa diselesaikan lewat komunikasi dan dialog-dialog yang baik antar negara-negara yang memiliki masalah," kata Jokowi dalam siaran tertulisnya, Kamis, 6 Juli 2017.
Adapun dalam hal penanganan terorisme global, Indonesia dan Turki memiliki pandangan yang sama. Sehingga, kedua negara sepakat berbagi informasi intelijen yang diikuti pembangunan sistem teknologi informasi intelijen. "Memudahkan kita bekerja sama dalam rangka memberantas terorisme," ujar Jokowi.
Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi juga menyampaikan apresiasi terhadap pemerintah Turki yang telah memberikan dukungan atas pencalonan Indonesia pada Dewan Keamanan PBB tahun 2019-2020. Selain Turki, sejumlah negara juga telah menyatakan dukungan bagi pencalonan Indonesia sebagai anggota tidak tetap di Dewan Keamanan PBB.
Jokowi sedang melakukan kunjungan kenegaraan ke Turki sebagai balasan atas kunjungan Presiden Erdogan ke Jakarta pada 2015. Dalam pertemuan itu, keduanya menandatangani nota kesepahaman kerja sama di bidang kesehatan dan peluncuran negosiasi Indonesia-Turkey Comprehensive Economic Partnership Agreement.
PSI Sambut Baik Partai Luar Koalisi Gabung di Pemerintahan Prabowo-Gibran
3 jam lalu
PSI Sambut Baik Partai Luar Koalisi Gabung di Pemerintahan Prabowo-Gibran
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyambut baik partai-partai non-Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang ingin bergabung pasca penetapan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wakil presiden terpilih. Menurut Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie, sikap tersebut mencontoh Presiden Joko Widodo alias Jokowi.