DPR Meminta Pemindahan Ibu Kota Negara Tidak Melibatkan Swasta

Reporter

Kamis, 6 Juli 2017 20:12 WIB

Ketua DPR Setya Novanto berbincang dengan Wakil Ketua DPR Fadli Zon dan Taufik Kurniawan (kedua kiri) usai memimpin Rapat Paripurna di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, 15 Maret 2017. Rapat Paripurna ini beragendakan mendengar pembacaan pidato pembukaan Masa Persidangan IV Tahun Sidang 2016-2017 oleh Ketua DPR Setya Novanto. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta – Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat menyarankan pemerintah tidak melibatkan pihak swasta dalam rencana pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke kota lain. Wakil Ketua DPR RI Taufik Kurniawan mengatakan proyek pemindahan ibu kota harus menunjukkan kemandirian negara.

Sehingga di balik rencana pemindahan ibu kota, kata dia, jangan sampai ada kepentingan dari pihak mana pun. Sebabnya, modal untuk pelaksanaannya disarankan menggunakan Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara (APBN) dan tanpa melibatkan swasta.

“Kalau ada kepentingan pihak swasta pokoknya kami tidak setuju,” kata politikus Partai Amanat Nasional ini di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 6 Juli 2017.

Baca: DPR Dukung Rencana Pemindahan Ibu Kota

Sementara itu Wakil Ketua DPR RI dari Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan bangunan-bangunan pemerintah yang akan didirikan di ibu kota baru harus bersumber dari kantong pemerintah. Keterlibatan pihak swasta, kata dia, akan mengganggu dan berpotensi menimbulkan konflik kepentingan. “Kalau swasta, nanti bisa-bisa negara atau pemerintah akan menyewa,” ucapnya.

Ia menuturkan konsep ibu kota yang baik ialah antara kantor-kantor pemerintahan jaraknya berdekatan dan saling terkoneksi. Ia mengambil contoh Brazilia, ibu kota Brasil, yang masyarakatnya bisa berpindah dari satu gedung ke gedung lain dengan berjalan kaki.

Simak: Pemindahan Ibu Kota akan Libatkan Sektor Swasta

“Semua terhubung dan direncanakan dengan matang. Tapi butuh belasan bahkan puluhan tahun untuk jadi kota mandiri. Tidak bisa oleh swasta. Swasta baru diberi kesempatan setelah itu,” tutur Fadli.

Untuk mewujudkan hal itu, pemindahan Ibu Kota membutuhkan anggaran yang besar. Sebabnya Fadli memprediksi rencana ini tidak akan terlaksana dalam waktu dekat. “Secara ide saya setuju, tapi kondisi keuangan negara juga tidak menguntungkan untuk itu,” ujarnya.

AHMAD FAIZ

Berita terkait

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

19 jam lalu

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

Pemerintah akhirnya mengesahkan UU Desa terbaru yang telah diteken Jokowi dan diwacanakan perubahannya sejak Mei 2022. Apa saja aturan barunya?

Baca Selengkapnya

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

20 jam lalu

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

Permintaan para kepala desa agar masa jabatannya ditambah akhirnya dikabulkan pemerintah. Samakah hasilnya dengan UU Desa?

Baca Selengkapnya

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

21 jam lalu

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

KPU sebelumnya tidak menghadiri undangan rapat Komisi II DPR karena bertepatan dengan masa agenda sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

1 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

2 hari lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

3 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

3 hari lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

3 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

4 hari lalu

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

5 hari lalu

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

Gerindra menggugat di MK, karena perolehan suaranya di DPR RI dapil Papua Tengah menghilang.

Baca Selengkapnya