Cegah Kebakaran Hutan, Riau Siapkan Modifikasi Cuaca Hujan Buatan

Reporter

Rabu, 5 Juli 2017 16:30 WIB

Petugas satgas kebakaran hutan dan lahan Provinsi Riau berusaha memadamkan kebakaran lahan gambut yang terjadi di Desa Rimbo Panjang, Kampar, Riau, 27 Agustus 2016. ANTARA/Rony Muharrman

TEMPO.CO, Pekanbaru - Satuan Tugas Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan Riau menyiapkan teknik modifikasi cuaca (TMC) hujan buatan untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan. Satu unit pesawat Cassa milik TNI Angkatan Udara serta 20 ton garam (NaCl) disiapkan untuk penyemaian awan di langit Riau.

"Diharapkan mendukung upaya mencegah kebakaran lahan untuk Riau bebas asap," kata Wakil Komandan Satgas Karhutla Riau Kolonel I Nyoman Parwata, Rabu, 5 Juli 2017.

Baca juga: Polda Riau dan BMKG: Kerawanan Kebakaran Hutan 2017 Cukup Tinggi

Nyoman mengatakan, Operasi teknik modifikasi cuaca akan dikendalikan dari Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin, Pekanbaru. Sejumlah personel telah dikerahkan pada dua lokasi Pos Pengamatan Meterorologi di Dumai dan Pelalawan. Penyemaian garam diutamakan pada wilayah pesisir Riau yang saat ini memasuki musim kemarau.

"Belakangan ini sudah mulai kebakaran lahan di wilayah Dumai, Meranti dan Pelalawan, namun sudah bisa kami atasi," ujarnya.

Kepala Balai Besar TMC Trihandoko Seto menjelaskan, teknik modifikasi cuaca merupakan suatu upaya intervensi manusia pada sistem awan untuk meningkatkan intensitas curah hujan di suatu tempat. Sejumlah partikel higroskopik disemai ke dalam awan cumulus agar tetes air mengumpul sehingga proses curah hujan menjadi lebih cepat dalam jumlah cukup banyak. "TMC akan segera kami lakukan terutama di wilayah rawan kebakaran," ujarnya

Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Pekanbaru Otto Sukisno mengatakan, untuk wilayah Riau saat ini masih berada pada musim kemarau hingga dua bulan ke depan. Meski demikian potensi hujan masih terjadi dengan kriteria kurang dari 150 milimeter. "Saat ini musim kemarau tapi bukan berarti tidak ada hujan," ucapnya.

Dia menjelaskan, potensi hujan dalam intensitas ringan hingga sedang terjadi disebabkan adanya indeks suhu permukaan laut di wilayah Pasifik sebelah timur atau sebelah barat Sumatera sekitar Selat Malaka mengalami peningkatan suhu panas sehingga memberikan potensi penguapan curah hujan untuk wilayah Riau. Kondisi tersebut dinilai tepat untuk melakukan teknik modifikasi cuaca hujan buatan terutama guna mencegah kebakaran hutan. "Untuk Riau umumnya masih berawan dan hujan," ujarnya.

RIYAN NOFITRA

Berita terkait

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

7 November 2023

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

Malaysia membatalkan rencana usulan rancangan undang-undang polusi asap lintas batas.

Baca Selengkapnya

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

9 Oktober 2023

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), memperpanjang kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) akibat kabut asap.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

7 Oktober 2023

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

Dia mengatakan, ketiga negara saling terkait dalam penanggulangan karhutla tak hanya karena lokasinya berdekatan.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

7 Oktober 2023

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

Asap karhutla, kata dia, sampai ke negara tetangga ketika karhutla sedang mencapai puncaknya.

Baca Selengkapnya

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

2 Oktober 2023

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

Hal itu dilakukan lantaran kabut asap tebal akibat kebakaran hutan dan lahan masih menyelimuti daerah tersebut.

Baca Selengkapnya

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

28 September 2023

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng), mengundurkan jam masuk sekolah bagi peserta didik karena dikepung asap.

Baca Selengkapnya

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

29 Agustus 2023

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

Manggala Agni dan TNI masih melanjutkan pemadaman kebakaran lahan dan hutan atau karhutla di Desa Tarai Bangun, Kabupaten Kampar, Riau, yang meluas.

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

20 Agustus 2023

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

Walhi menyebut kebakaran hutan di Kalimantan yang terus terulang karena pemerintah tidak serius mengurus Sumber Daya Alam (SDA).

Baca Selengkapnya

Prioritas Membangun Kota Bertuah

15 Agustus 2023

Prioritas Membangun Kota Bertuah

Penjabat Wali Kota Pekanbaru Muflihun, memprioritaskan pembangunan yang dibutuhkan warga. Menyiapkan generasi untuk Indonesia Emas 2045.

Baca Selengkapnya

Bang Uun Sebut Pentingnya Peran Masyarakat Untuk Pekanbaru Bersih

4 Agustus 2023

Bang Uun Sebut Pentingnya Peran Masyarakat Untuk Pekanbaru Bersih

Pj Wali Kota Pekanbaru Muflihun SSTP MAP berkunjung ke Kecamatan Sail, Minggu, 30 Agustus 2023.

Baca Selengkapnya