PPDB, Selusin Sekolah di Bandung Ditengarai Menolak Siswa Miskin  

Reporter

Selasa, 4 Juli 2017 18:43 WIB

Warga mengantre mengurus berkas persyaratan untuk PPDB yang akan dilegalisir di kantor Kecamatan Cicendo, Bandung, Jawa Barat, 30 Juni 2014. Kurangnya kesiapan infrastruktur membuat terjadi kekacauan dalam proses pendaftaran di dinas pendidikan, kecamatan, dan kelurahan, hingga di hari pertama pendaftaran SD, SMP, dan SMA. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Bandung - Tim pemantau penerimaan peserta didik baru (PPDB) sekolah menengah atas dan kejuruan Jawa Barat mencatat ada selusin sekolah swasta di Bandung yang menolak siswa miskin. Kalangan siswa yang tergolong rawan melanjutkan pendidikan (RMP) itu ditolak dengan alasan kuota sudah penuh.

"Padahal aturannya kuota itu 20 persen, termasuk di SMA dan SMK swasta," kata ketua tim, Iwan Hermawan, terkait dengan hasil pemantauan terhadap PPDB SMA di Jawa Barat, Selasa, 4 Juli 2017.

Baca juga: PPDB SMP Negeri, Bandung Hapus Sistem Zonasi

Menurut Iwan, ada kekurangpahaman hingga indikasi pembangkangan selusin sekolah swasta tersebut yang semuanya berada di Kota Bandung. Sekolah yang kurang paham mengira aturan kuota 20 persen tersebut hanya berlaku untuk PPDB di sekolah negeri.

Namun ada juga pihak sekolah yang diindikasi melawan kebijakan itu. Tim pemantau mencatat ada lontaran yang menantang Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat untuk datang langsung ke sekolah swasta yang menolak siswa miskin. "Kami masih mengumpulkan data dan bukti. Untuk sementara, nama sekolahnya belum bisa dipublikasikan," ujarnya.

Hasil kerja tim pemantau PPDB tersebut dilaporkan ke Dinas Pendidikan Jawa Barat. Mulai tahun ini, pemerintah provinsi mengambil alih kebijakan dan tata cara pendaftaran siswa ke SMA dan SMK setelah proses pelimpahan kewenangan dan pengelolaan dari kota dan kabupaten, sesuai dengan aturan pemerintah.

Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat Ahmad Hedadi mengatakan siswa miskin yang tidak tertampung di sekolah negeri bisa melanjutkan pendidikan ke SMA atau SMK swasta. Seperti di sekolah negeri, pemerintah akan membayari biaya siswa miskin ke sekolah swasta.

Menurut Iwan, SMA dan SMK swasta yang tetap menolak siswa miskin terancam dikenai sanksi. Hukumannya berupa pencabutan biaya operasional sekolah dari APBN ataupun APBD provinsi.

Adapun Ketua Badan Musyawarah Perguruan Swasta Kota Bandung Said Sediohadi hingga saat ini belum bisa dikonfirmasi terkait dengan selusin sekolah swasta menolak siswa miskin saat PPDB di Kota Bandung. Telepon dan pesan pendek yang dilayangkan Tempo belum dibalas.

ANWAR SISWADI

Berita terkait

PPDB Zonasi 2024, Dinas Pendidikan Jabar Siapkan Regulasi Baru

5 jam lalu

PPDB Zonasi 2024, Dinas Pendidikan Jabar Siapkan Regulasi Baru

Aturan itu telah disiapkan menjelang pelaksanaan PPDB tahun ini.

Baca Selengkapnya

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

7 hari lalu

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

Di Bandung, Sheila on 7 akan mangung di Stadion Siliwangi. Awalnya stadion itu bernama lapangan SPARTA, markas tim sepak bola militer Hindia Belanda.

Baca Selengkapnya

4 Jalur PPDB 2024 Jenjang SD, SMP, dan SMA

7 hari lalu

4 Jalur PPDB 2024 Jenjang SD, SMP, dan SMA

jalur PPDB 2024 jenjang SD, SMP, dan SMA

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

17 hari lalu

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

Seorang wanita ditemukan tewas di Apartemen Jardin, Kota Bandung, diduga dibunuh pelanggannya

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

22 hari lalu

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

Salah satu aktivitas rekreasi yang bisa dilakukan bersama dengan keluarga ketika masa libur lebaranadalah berenang.

Baca Selengkapnya

Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

27 hari lalu

Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

Kepala Terminal Leuwipanjang Kota Bdung Asep Hidayat mengatakan, kenaikan jumlah penumpang di arus mudik Lebaran terpantau sejak H-7.

Baca Selengkapnya

Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

53 hari lalu

Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

Pakar ITB menengarai kemunculan monyet ekor panjang di Bandung akibat kerusakan habitat asli. Populasi mamalia itu juga tergerus karena perburuan.

Baca Selengkapnya

Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

4 Maret 2024

Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

Macaca Fascicularis atau di Indonesia lebih dikenal monyet ekor panjang kerap bertindak agresif pada manusia, apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

3 Maret 2024

Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

Monyet turun gunung, termasuk monyet ekor panjang ini disebut-sebut menjadi pertanda akan terjadi suatu peristiwa, apa itu?

Baca Selengkapnya

BIG Bantu Pemetaan Sistem Zonasi Peserta Didik Baru

2 Maret 2024

BIG Bantu Pemetaan Sistem Zonasi Peserta Didik Baru

Pelacakan titik koordinat berbasis persil dapat mengukur jarak dengan sekolah terdekat. Mengurangi risiko manipulasi sistem zonasi.

Baca Selengkapnya