Letupan Kawah Sileri, Dieng. Twitter.com/Andri BPBD Banjarnegara.
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Ego Syahrial mengatakan lembaganya telah memberikan rekomendasi agar tidak ada orang yang mendekati bibir kawah Sileri di Pegunungan Dieng kurang dari 100 meter sejak April 2017. Jatuhnya korban letusan Kawah Sileri, menurut Ego, akibat masyarakat tak mengikuti rekomendasi tersebut.
“Badan Geologi Kementerian ESDM sudah menyampaikan rekomendasi kepada pihak pengelola water boom, para camat di sekitar kawah Dieng, Bupati Banjarnegara, dan BPBD Banjarnegara,” katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Ahad, 2 Juli 2017.
Sebelum letusan freatik pada 2 Juli 2017, terjadi letusan pada 30 April pukul 13.03 berupa sekali semburan lumpur berketinggian 10 meter dengan jarak lontaran satu meter dari bibir kawah dengan ketebalan 1-2 milimeter. Gempa letusan memiliki amplitudo maksimum 7,2 milimeter dengan lama gempa 48,1 detik.
Letusan freatik kembali terjadi pada 24 Mei 2017 pukul 09.41. Letusan itu menyebabkan luapan air 1-2 meter dari bibir kawah.
“Rekomendasi agar tidak mendekati bibir Kawah Sileri pada jarak 100 m sudah terus disampaikan Badan Geologi Kementerian ESDM,” ujarnya. Rekomendasi ini diberikan sekalipun tingkat aktivitas Gunung Dieng berstatus normal.
Kepala Badan Geologi pun meminta masyarakat tidak melakukan aktivitas di Kawah Timbang lantaran ancaman bahaya gas karbondioksida (CO2) dan hidrogen sulfida (H2S). Masyarakat, kata dia, diminta mewaspadai penggalian tanah di sekitar Kawah Timbang dengan kedalaman lebih dari satu meter karena di tempat tersebut masih ada potensi ancaman bahaya gas karbondioksida dan hidrogen sulfida.
Selain itu, Badan Geologi, ujar Ego, menyarankan agar wisatawan tidak terlalu mendekat ke kawah. “Masyarakat dan pengunjung diharapkan meningkatkan kewaspadaan dengan tidak mendekati Kawah Sileri pada jarak 100 meter dari bibir kawah,” ucapnya.
Letusan terakhir Kawah Sileri pada Ahad, 2 Juli, pukul 11.54, melukai belasan wisatawan yang sedang berlibur. Koordinator Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah Banjarnegara mengatakan letusan lebih-kurang 150 meter dengan sebaran 50 meter di bibir kawah ke arah utara dan selatan.
Inginkan Power Wheeling Tetap Dipertahankan di RUU EBT, Anggota DPR: Ada Jalan Tengah dengan Pemerintah
6 Februari 2023
Inginkan Power Wheeling Tetap Dipertahankan di RUU EBT, Anggota DPR: Ada Jalan Tengah dengan Pemerintah
Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Eddy Soeparno menginginkan skema power wheeling tetap dimasukkan dalam Rancangan Undang-Undang Enerbi Baru dan Terbarukan atau RUU EBT.