Sampan Tenggelam di Pantai Namosain Kupang, 2 Nelayan Tewas
Jumat, 30 Juni 2017 13:20 WIB
TEMPO.CO, Kupang - Dua nelayan kapal ikan Makarios asal Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), tewas setelah sampan yang digunakan untuk menuju tepian Pantai Namosain, Kota Kupang, tenggelam akibat kemasukan air.
"Ada tiga orang yang tenggelam, tapi hanya dua orang yang meninggal dunia," kata Kepala Bidang Humas Polda NTT Ajun Komisaris Besar Jules Abraham Abast kepada Tempo, Jumat, 30 Juni 2017.
Tiga korban yang tenggelam itu adalah Semuel Bansoma, Jhoni Mone, dan Mad Sari. Dua di antaranya, yakni Semuel dan Jhoni, meninggal dunia, sedangkan Mad Sari masih dalam kondisi kritis dan dirawat di Rumah Sakit Angkatan Laut (RSAL) Kupang.
Menurut Jules, berdasarkan keterangan saksi, Fatur Isak dan Abdul Gani Pello, sampan itu tenggelam pada Kamis, 29 Juni 2017, sekitar pukul 15.30 Wita. Fatur mengantar dua nelayan, yakni Hasan dan Ian, menggunakan sampan dari kapal Makarios menuju tepi Pantai Namosain dengan selamat.
Namun, ketika hendak kembali menjemput tiga orang lain di kapal tersebut, sampan kemasukan air laut. Fatur sempat membuang air dari dalam sampan, tapi ketiga korban tersebut spontan menaiki sampan dan langsung mendayung menuju Pantai Namosain.
Sekitar 50 meter dari Kapal Makarios, sampan tersebut terbalik karena banyaknya air laut yang masuk dan beban muatan yang berlebihan sehingga ketiga korban tenggelam.
Fatur berteriak meminta pertolongan warga sekitar. Lalu Abdul Gani datang menolong menggunakan kapal. Ketiga korban tenggelam langsung dilarikan ke RSAL Kupang, tapi nyawa dua korban, yakni Jhony dan Semuel, tidak bisa diselamatkan.
Jenazah Jhoni telah diambil keluarga dan disemayamkan di rumah duka di Kelurahan Manutapen, sedangkan jenazah Semuel disemayamkan di rumah duka di Kelurahan Bakunase. Menurut Jules, ketiga korban baru sepekan bekerja sebagai nelayan di kapal itu. Dua korban yang tewas diketahui tidak bisa berenang.
YOHANES SEO