Usut Penyerangan Novel, Kapolri Tawarkan Kerja Sama ke KPK

Reporter

Senin, 19 Juni 2017 18:18 WIB

Kapolri Jenderal Tito Karnavian bersama Ketua KPK Agus Rahardjo usai melakukan pertemuan untuk membahas kasus penyerangan terhadap penyidik KPK, Novel Baswedan, di gedung KPK, Jakarta, 19 Juni 2017. TEMPO/Friski Riana

TEMPO.CO, Jakarta – Kepala Kepolisian RI Jenderal Tito Karnavian menawarkan kerja sama antara kepolisian dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk memperkuat penyelidikan kasus dugaan penyerangan terhadap penyidik KPK, Novel Baswedan.

”Dari tim Polri menawarkan kepada KPK untuk membentuk tim dan bisa backup atau menempel tim Polri,” kata Tito setelah mengunjungi pemimpin KPK di gedung KPK, Jakarta Selatan, Senin, 19 Juni 2017.

Baca juga:
Kabareskrim Optimistis Polda Metro Mampu Mengungkap Kasus Novel
Novel Sebut Jenderal Terlibat, Wakapolri: Jangan Berandai-andai


Tito mengatakan tawaran kerja sama membentuk tim tersebut merupakan upaya kepolisian membuka diri kepada KPK. Selain itu, Tito mengaku tidak ingin ada kecurigaan di institusi kepolisian atas pernyataan Novel di majalah Time. Novel curiga ada keterlibatan jenderal polisi dalam peristiwa penyerangan yang terjadi pada 11 April 2017.

”Ini bagi kepolisian tidak nyaman dan tidak ingin ada kecurigaan. Alangkah baiknya kita lebih terbuka dengan cara tim KPK menempel,” ujarnya.

Menurut Tito, tawaran yang diberikan untuk mengusut kasus Novel adalah melibatkan KPK untuk mengecek bersama-sama tentang alibi orang-orang yang dicurigai berada di dekat rumah Novel.

Lalu melakukan konfrontasi terhadap pihak yang dicurigai dengan para saksi serta kerja sama di bidang TI untuk mempelajari, menganalisis, dan bertukar informasi.

“Prinsip kepolisian ingin kasus terungkap secepat mungkin,” ucap Tito.

Simak juga:
Wawancara Novel Baswedan: Banyak Orang Terlibat Penyiraman Saya
IPW: Usut Keterlibatan Jenderal dalam Kasus Novel Baswedan


Ketua KPK Agus Rahardjo menilai ada keseriusan dari kepolisian dalam mengusut kasus penyerangan terhadap penyidiknya. Mengenai tawaran Kapolri, Agus mengatakan akan mengevaluasi lebih dulu secara internal mengenai bantuan dan dukungan yang bisa diberikan KPK.

“Sebagaimana Anda ketahui, kami kan penyelidik dan penyidik kasus korupsi. Bukan pidana umum,” kata Agus.

FRISKI RIANA

Video Terkait:
KPK dan Kepolisian Sepakat Kerjasama Usut Kasus Penyerangan Novel Baswedan





Berita terkait

Novel Baswedan dan Eks Pegawai KPK Lainnya Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK soal Dugaan Pelanggaran Kode Etik

7 hari lalu

Novel Baswedan dan Eks Pegawai KPK Lainnya Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK soal Dugaan Pelanggaran Kode Etik

Novel Baswedan dkk melaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron atas dugaan pelanggaran kode etik karena telah melaporkan Anggota Dewas KPK Albertina Ho.

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Khawatir Penanganan Kasus Firli Bahuri Lambat karena Unsur Politis

9 hari lalu

Novel Baswedan Khawatir Penanganan Kasus Firli Bahuri Lambat karena Unsur Politis

Novel Baswedan mengakhatirkan proses yang lama itu akibat munculnya unsur politis dalam menangani kasus Firli Bahuri yang memeras SYL.

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

9 hari lalu

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.

Baca Selengkapnya

7 Tahun Lalu Penyidik Senior KPK Novel Baswedan Disiram Air Keras, Ini Kronologi Teror yang Dihadapinya

21 hari lalu

7 Tahun Lalu Penyidik Senior KPK Novel Baswedan Disiram Air Keras, Ini Kronologi Teror yang Dihadapinya

Selasa subuh, 11 April 2017, tujuh tahun lalu eks penyidik senior KPK Novel Baswedan disiram air keras oleh dua orang tak dikenal. Begini kronologinya.

Baca Selengkapnya

Sikap Tokoh yang Surati Parpol untuk Dukung Hak Angket, dari Novel Baswedan hingga Suciwati

52 hari lalu

Sikap Tokoh yang Surati Parpol untuk Dukung Hak Angket, dari Novel Baswedan hingga Suciwati

Novel Baswedan mendukung hak angket karena tak ingin kecurangan dan praktik koruptif dalam pemilu dianggap lumrah atau dimaklumi.

Baca Selengkapnya

Kasus Korupsi di Internal KPK Terkuak, Novel Baswedan Khawatir KPK Hanya Jadi Bagian Masalah

52 hari lalu

Kasus Korupsi di Internal KPK Terkuak, Novel Baswedan Khawatir KPK Hanya Jadi Bagian Masalah

Eks penyidik KPK Novel Baswedan perlu kepemimpinan KPK yang berintegritas dan komitmen tinggi serta berkompeten untuk memberantas korupsi.

Baca Selengkapnya

Abraham Samad Turut Dukung Hak Angket DPR: Hukum Orang-orang yang Terlibat dalam Kecurangan Pemilu

52 hari lalu

Abraham Samad Turut Dukung Hak Angket DPR: Hukum Orang-orang yang Terlibat dalam Kecurangan Pemilu

Abraham Samad Ketua KPK 2011-2015 termasuk dari 50 tokoh yang menandatangani surat untuk ketua umum parpol agar gulirkan hak angket. Ini alasannya.

Baca Selengkapnya

50 Tokoh Surati Parpol Dukung Hak Angket Pemilu 2024, Begini Syarat Pengajuannya di DPR

53 hari lalu

50 Tokoh Surati Parpol Dukung Hak Angket Pemilu 2024, Begini Syarat Pengajuannya di DPR

Partai politik memiliki peran penting untuk merealisasikan hak angket dugaan kecurangan Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Alasan Novel Baswedan Ikut Dukung Surat Desak Parpol Gulirkan Hak Angket Pemilu 2024: Harus Diperiksa Tuntas

53 hari lalu

Alasan Novel Baswedan Ikut Dukung Surat Desak Parpol Gulirkan Hak Angket Pemilu 2024: Harus Diperiksa Tuntas

Eks penyidik KPK Novel Baswedan, satu dari 50 tokoh yang mengirimkan surat kepada partai politik untuk mendesak digulirkannya hak angket Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Korupsi di Internal KPK, Novel Baswedan ke Presiden: Jangan Hanya Diam Apalagi Justru Ikut Melemahkan

54 hari lalu

Korupsi di Internal KPK, Novel Baswedan ke Presiden: Jangan Hanya Diam Apalagi Justru Ikut Melemahkan

Eks Penyidik KPK Novel Baswedan, mengatakan banyaknya korupsi di KPK menggambarkan adanya upaya pelemahan terhadap lembaga antirasuah.

Baca Selengkapnya