FWI Tuntut Menteri Agraria Buka Data HGU Perkebunan Kelapa Sawit  

Reporter

Senin, 19 Juni 2017 15:15 WIB

Sofyan Djalil, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta – Forest Watch Indonesia menggelar aksi damai di depan Gedung Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Negara. (ATR/BPN). FWI menuntut Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil untuk membuka dokumen Hak Guna Usaha perkebunan kelapa sawit sesuai dengan putusan Mahkamah Agung.

”Banyak program pemerintah Jokowi, seperti reforma agraria, yang digawangi ATR/BPN. Kami rasa ini tidak akan jalan ke mana-mana kalau informasi masih ditutupi,” ujar pengkampanye FWI, Linda Rosalina, ketika berdemo di Kementerian ATR/BPN, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin, 19 Juni 2017, terkait dengan tuntutan mereka kepada Menteri ATR/BPN Sofyan Djalil untuk membuka HGU perkebunan kelapa sawit.

Baca juga:
Koalisi Penyelamat Hutan: 2,7 Hektare Hutan Hilang dalam 6 Tahun

Linda mengaku heran mengapa Kementerian begitu enggan untuk membuka data HGU. Ia merasa apabila data dikhawatirkan akan disalahgunakan, Kementerian pun bisa mempidanakan masyarakat sipil apabila terbukti bersalah.

Ia turut menyoroti implikasi tertutupnya data bagi banyak orang yang terkena dampak sengketa lahan kelapa sawit. “Banyak lahan masyarakat di Kalimantan yang saat ini posisinya sedang konflik karena perebutan lahan dengan konsesi perkebunan kelapa sawit. Kami tidak bisa lakukan advokasi dengan tidak adanya basis data yang resmi dan valid,” ujarnya.

Baca pula:
FWI Pertanyakan Dokumen Publik HGU Perkebunan Kelapa Sawit

Pembukaan data kepada publik, ucap Linda, justru akan mengakselerasi kebijakan satu peta pemerintah sendiri. Tata kelola sumber daya alam kita akan terbenahi, koordinasinya seperti apa. “Kalau data dibuka, publik bisa ikut membandingkan, berpartisipasi,” tuturnya.

Aksi damai yang dihadiri belasan orang dari beberapa elemen masyarakat sipil dibuka dengan menyanyikan Indonesia Raya. Pendemo menuntut Menteri Sofyan memenuhi hak masyarakat untuk tahu. Pada pagi harinya, terlihat mobil dinas Menteri Agraria memasuki kompleks kementerian ketika pendemo membentangkan spanduk.

Sebelumnya, FWI telah mengajukan permohonan informasi data dan peta dari dokumen hak guna usaha perkebunan kelapa sawit di Kalimantan ke Kementerian ATR/BPN pada September 2015 yang saat itu ditolak. FWI lalu menempuh jalur hukum yang berujung pada sidang sengketa di Komisi Informasi Pusat pada Februari hingga Juli 2017.

Pada Maret 2017, Mahkamah Agung mengabulkan permohonan FWI dan menolak kasasi Kementerian ATR/BPN. Namun, hingga kini, menurut Linda, kementerian tak kunjung mau mematuhi putusan MA untuk membuka data kepada publik.

AGHNIADI



Berita terkait

Greenpeace Sebut Pembukaan Lahan Hutan untuk Sawit Pemicu Utama Deforestasi

1 hari lalu

Greenpeace Sebut Pembukaan Lahan Hutan untuk Sawit Pemicu Utama Deforestasi

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia atau GAPKI mengklaim ekspor ke luar negeri turun, terutama di Eropa.

Baca Selengkapnya

Izin Kebun Sengon Ditanami Kelapa Sawit, Bos PT Green Forestry Indonesia Ditangkap di Bandara Depati Amir

39 hari lalu

Izin Kebun Sengon Ditanami Kelapa Sawit, Bos PT Green Forestry Indonesia Ditangkap di Bandara Depati Amir

Kejaksaan menangkap Bos PT Green Forestry Indonesia yang masuk dalam DPO. Salah gunakan izin kebun sengon untuk kelapa sawit.

Baca Selengkapnya

PT Timah Bantah Mitranya Garap Lahan Perusahaan Sawit Malaysia

40 hari lalu

PT Timah Bantah Mitranya Garap Lahan Perusahaan Sawit Malaysia

CV El Hana Mulia dalam melaksanakan aktivitasnya tetap berada di kawasan wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah.

Baca Selengkapnya

4 Perbedaan Minyak Makan Merah dengan Minyak Goreng Biasa

47 hari lalu

4 Perbedaan Minyak Makan Merah dengan Minyak Goreng Biasa

Apa saja perbedaan dari minyak makan merah dengan minyak goreng biasa?

Baca Selengkapnya

Berharap pada Minyak Makan Merah

48 hari lalu

Berharap pada Minyak Makan Merah

Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan pabrik minyak makan merah. Dianggap bisa menjadi alternatif minyak goreng konvensional, harga lebih murah.

Baca Selengkapnya

Kandungan dan Manfaat Minyak Makan Merah yang Dibanggakan Jokowi

49 hari lalu

Kandungan dan Manfaat Minyak Makan Merah yang Dibanggakan Jokowi

Presiden Jokowi menyebut minyak makan merah lebih murah dari minyak goreng. Apa kandungan dan manfaat minyak makan merah?

Baca Selengkapnya

Soal Minyak Makan Merah, Ini Kata Jokowi sampai Teten

49 hari lalu

Soal Minyak Makan Merah, Ini Kata Jokowi sampai Teten

Presiden Jokowi mengatakan, minyak makan merah akan menjadi tren dalam urusan goreng-menggoreng, Kementerian Koperasi bangun banyak pabriknya.

Baca Selengkapnya

Kementan Kebut Peraturan Baru soal Peremajaan Sawit Rakyat

58 hari lalu

Kementan Kebut Peraturan Baru soal Peremajaan Sawit Rakyat

Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian atau Kementan Andi Nur Alamsyah menyatakan sedang membahas simplifikasi aturan dan persyaratan perihal peremajaan sawit rakyat atau PSR.

Baca Selengkapnya

Kementan Targetkan Peremajaan Sawit Rakyat 120 Ribu Hektare Tahun Ini

59 hari lalu

Kementan Targetkan Peremajaan Sawit Rakyat 120 Ribu Hektare Tahun Ini

Dirjen Perkebunan Kementan, Andi Nur Alamsyah menyatakan bahwa tahun ini Kementan menargetkan peremajaan sawit rakyat seluas 120 ribu hekatre.

Baca Selengkapnya

Janjikan Kepastian Hukum, AHY Gandeng Satgas-Anti Mafia Tanah, Polri dan Kejaksaan

59 hari lalu

Janjikan Kepastian Hukum, AHY Gandeng Satgas-Anti Mafia Tanah, Polri dan Kejaksaan

Menteri ATR/Kepala BPN, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) gandeng Satgas Anti Mafia Tanah, Polri dan Kejaksaan untuk pastikan penegakan hukum pertanahan.

Baca Selengkapnya