5.724 WNI Amnesti Arab Pulang ke Indonesia Secara Bergelombang

Reporter

Minggu, 11 Juni 2017 20:29 WIB

Para WNI yang izin tinggalnya sudah lewat (overstay) menjalani program Amnesti 2017 yang diterapkan Pemerintah Arab Saudi. Direktorat Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri RI

TEMPO.CO, Tangerang - Sebanyak 5.724 Warga Negara Indonesia (WNI) di Arab Saudi pulang ke Indonesia secara bergelombang. Sebagaian mereka menunggu jadwal kepulangan ke Tanah Air, sebagian pula sudah pulang mandiri dengan biaya sendiri, termasuk yang datang Sabtu, 10 Juni 2017 diantaranya 80 orang yang difasilitasi KBRI Riyadh.

Rombongan WNI ini terdiri dari laki-laki dewasa, perempuan dewasa dan anak-anak balita. Mereka tiba di Bandara Soekarno-Hatta dengan penerbangan Saudi Arabia Airlines SV 822.

Baca juga:
Amnesti Arab Saudi, 80 WNI Pulang ke Tanah Air

Menurut Kepala Sub Direktorat Kawasan II GCC dan Eropa Kementrian Luar Negeri Arief Hidayat khusus 80 WNI pulang dan terdata di KBRI Riyadh, selebihnya mereka tidak terpantau oleh KBRI setempat, kebanyakan mereka dari Jeddah, Madinah dan Makkah.

"Jumlah kepulangan terus bergelombang, yang terpantau ya 80 orang dan ada tambahan 19 orang yang gabung satu pesawat Saudi Arabia Airlines dari Colombo, karena sebelumnya pesawat mereka delay," kata Arief.

Pengamatan Tempo di Lounge TKI terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta, ratusan orang WNI termasuk balita terus berdatangan di Lounge TKI Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta.

Baca pula:
Pemerintah Imbau WNI Overstay di Arab Saudi Ikut Amnesti

Mereka yang datang, duduk menunggu antrian untuk didata oleh petugas Imigrasi. Para TKI ini menunjukan Surat Perjalanan
Laksana Paspor (SPLP). Dokumen perjalanan ini nantinya dapat dipakai lagi untuk pengurusan paspor baru jika si WNI itu akan kembali bekerja me Arab Saudi.

Menurut Arief, para WNI yang mengikuti program amnesti ini karena mereka sudah overstay di Arab karena pelanggaran peraturan keimigrasian.

Silakan baca:
Kisah WNI Peserta Amnesti di Arab Saudi


Kementrian Luar Negeri mencatat sampai 8 Juni 2017 sebanyak 610.518 WNI tinggal di Arab Saudi. Perwakilan RI di Arab Saudi mendata sebanyak 11.226 WNI tercatat sebagai peserta amnesti. Diantara jumlah itu ada 808 anak laki-laki.dan 759 anak perempuan, 2.149 laki-laki dewasa dan 7.509 perempuan dewasa.

Program amnesti ini diberlakukan Arab Saudi diberlakukan selama 90 hari sejak 29 Maret 2017 hingga 24 Juni 2017. Pemerintah Kerajaan Arab yang dipimpin Raja Salman meluncurkan kampanye ' Nation without Violation atau Wathon Bila Mukholif. Tahun ini, Pemerintah Kerajaan Arab Saudi menargetkan 1 juta WNA pelanggar untuk pulang ke negaranya.

Salah seorang WNI bernama Yati asal Mataram Nusa Tenggara Timur mengatakan memilih mengikuti amnesti karena takut di penjara.

"Saya sudah tiga tahun di Arab. Satu tahun pertama gaji tidak dibayar majikan. Sedang saya butuh kirim uang untuk anak saya yang masih balita. Saya kabur dan dapat majikan baru. Majikan yang kedua baik, tapi sepertinya saya tidak berniat kembali (ke-Arab). Keluarga tidak membolehkan, mereka minta saya cari rezeki halal di Indonesia,"kata Yati.

Yati mengetahui ada program amnesti dari membaca informasi di internet. Karena takut kena denda dan dipenjara, dia mendaftar ke KBRI Riyadh untuk ikut amnesti tersebut.

Menurut Yati, masih banyak WNI yang enggan pulang ke tanah air, "mereka mengontrak, pindah-pindah tempat menghindari razia, kalau saya takut maka saya pilih pulang,"kata Yati.

AYU CIPTA

Berita terkait

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

8 jam lalu

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

Taiwan kembali diguncang gempa bumi sampai dua kali pada Sabtu, 26 April 2024. Tidak ada WNI yang menjadi korban dalam musibah ini

Baca Selengkapnya

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

14 jam lalu

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

IOM merupakan organisasi internasional pertama yang menerima Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

17 jam lalu

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

Sebanyak 23 individu mendapat Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award karena telah berjasa dalam upaya pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

7 hari lalu

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

Mengapa Amerika Serikat tolak keanggotaan penuh Palestina di PBB dengan hak veto yang dimilikinya? Bagaimana sikap Indonesia?

Baca Selengkapnya

Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

8 hari lalu

Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

Kementerian Luar Negeri RI menyoroti gagalnya PBB mensahkan keanggotaan penuh Palestina.

Baca Selengkapnya

Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

10 hari lalu

Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

Sergey Lavrov terhubung dalam percakapan telepon dengan Iran Hossein Amirabdollahian sebelum serangan membahas situasi di Timur Tengah

Baca Selengkapnya

Reaksi Pemimpin Dunia Terbelah soal Serangan Iran Ke Israel

11 hari lalu

Reaksi Pemimpin Dunia Terbelah soal Serangan Iran Ke Israel

Serangan Iran ke Israel menuai respon berbeda para pemimpin dunia.

Baca Selengkapnya

Moskow Menyindir Israel yang Tak Pernah Mengutuk Serangan Ukraina ke Rusia

12 hari lalu

Moskow Menyindir Israel yang Tak Pernah Mengutuk Serangan Ukraina ke Rusia

Kementerian Luar Negeri Rusia merasa punya kewajiban mengutuk serangan rudal dan drone oleh Iran ke Israel pada Sabtu, 13 April 2024.

Baca Selengkapnya

Iran Panggil Duta Besar Inggris, Prancis dan Jerman karena Mengecam Serangan ke Israel

12 hari lalu

Iran Panggil Duta Besar Inggris, Prancis dan Jerman karena Mengecam Serangan ke Israel

Kementerian Luar Negeri Iran memanggil Duta Besar Inggris, Prancis dan Jerman di Teheran setelah ketiga negara mengecam serangan Iran ke Israel.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Desak Dewan Keamanan PBB Bertindak atas Situasi di Timur Tengah

12 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Desak Dewan Keamanan PBB Bertindak atas Situasi di Timur Tengah

Kementerian Luar Negeri sangat prihatin atas eskalasi situasi keamanan di Timur Tengah menyusul Iran dan Israel yang sedang berkonflik.

Baca Selengkapnya