Merasa Ditipu, Lulusan Universal Mandiri Lapor ke LBH

Reporter

Editor

Kamis, 23 November 2006 21:39 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Sebanyak 25 orang lulusan dan seorang karyawan Lembaga Pendidikan Universal Generasi Muda Mandiri (UGMM) Yogyakarta mengadu ke Lembaga Bantuan Hukum (LBH) setempat karena merasa ditipu.Mereka dijanjikan bakal disalurkan sesuai disiplin ilmu yang diperoleh selama belajar di UGMM. Namun, mereka hanya dicarikan pekerjaan sebagai sales promotion girl (SPG) dan pembantu rumah tangga."Saya mengambil program diploma satu jurusan Asisten Keperawatan. Setelah lulus, saya melamar ke sebuah rumah sakit swasta. Beberapa hari kemudian saya dihubungi tapi pihak rumah sakit mengatakan ijazah dan sertifikat saya tidak laku," kata Dwi Istiana, salah seorang korban UGMM.Setyaningsih, warga Bantul yang juga lulusan UGMM jurusan Asisten Keperawatan, mengaku dijanjikan pekerjaan. Tapi, ketika janji itu ditagih, Setyaningsih ditawari menjadi pembantu rumah tangga dan babby sitter.Padahal untuk mememperoleh ijazah dan sertifikat dari UGMM harus belajar selama setahun, para siswa harus membayar hingga Rp 5 juta. Mereka tertarik masuk UGMM karena pengelola menjanjikan akan menyalurkan lulusannya. Pihak UGMM, kata mereka, menyebut sejumlah rumah sakit yang sudah menjadi mitra UGMM."Kami yang ada di sini sebagian besar adalah lulusan dari angkatan ketiga. Saat menempuh pendidikan, kami juga melakukan praktek di puskesmas. Tapi setelah lulus, ijazah kami ternyata tidak diakui," kata Ramadani, korban yang lain.Adapun Danang, yang baru bekerja di UGMM sebagai karyawan, dipecat pada 2 Nopember 2006. Danang terlanjur sudah menyetor uang Rp 8,5 juta ke lembaga tersebut."Awalnya saya membaca iklan di koran adanya lowongan untuk menjadi karyawan Bank Perkreditan Rakyat. Setelah saya melamar dan dinyatakan diterima saya diharuskan membayar uang sebesar Rp 8,5 juta. Saya ditempatkan sebagai karyawan UGMM yang tugasnya mencari calon siswa," kata Danang.Menurut Danang, sebelum dipecat dirinya sebenarnya sudah ingin keluar karena tidak tahan dengan indikasi penipuan di lembaga tersebut. Gelar sarjana yang dipakai Direktur Utama UGMM Sarwo Edy, sering berubah-ubah. Saat menandatangani sertifikat gelar yang dipakai Drs. Sarwo Edy MM. Tapi di lain hal, kata dia, gelar yang dipakai Dr Sarwo Edy MPH."Saya sudah mengingatkan agar gelarnya yang asli saja jangan berubah-ubah. Tapi saya justru dipecat," kata Danang.Kepala Divisi Advokasi LBH Yogyakarta, Iwan Kurniawan SH yang menerima pengaduan lulusan UGMM menyatakan, pihaknya akan membawa masalah ini ke jalur hukum. Selain itu, kata dia, akan melaporkan kasus tersebut ke Lembaga Ombudsman Swasta dan Lembaga Ombudsman Daerah.Ketua Harian UGMM, Priyadi, saat dikonfirmasi lewat telepon menyatakan belum bisa memberikan komentar. "Nanti silakan datang ke sini," kata Priyadi. Syaiful Amin

Berita terkait

Wali Kota Depok Bicara Pembebasan Lahan Warga Terdampak Banjir Kali Pesanggrahan

22 jam lalu

Wali Kota Depok Bicara Pembebasan Lahan Warga Terdampak Banjir Kali Pesanggrahan

Bila anggaran mencukupi, Pemkot Depok akan melakukan pembebasan lahan warga terdampak banjir menggunakan anggaran belanja tambahan (ABT).

Baca Selengkapnya

Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

1 hari lalu

Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

Banjir karena rob merendam sejumlah titik di pesisir Kota Semarang, Jawa Tengah, sepanjang tiga hari terakhir.

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

1 hari lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua

Baca Selengkapnya

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

2 hari lalu

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

Banjir bandang ini telah berdampak pada negara tetangga Kenya yakni Burundi dan Tanzania

Baca Selengkapnya

4 Tips Hindari Jadi Korban Penipuan Transaksi Digital

2 hari lalu

4 Tips Hindari Jadi Korban Penipuan Transaksi Digital

Berikut empat tips agar terhindar dari modus penipuan transaksi digital. Contohnya pinjaman online dan transaksi digital lain.

Baca Selengkapnya

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

3 hari lalu

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

Surat berlogo dan bersetempel KPK tentang penyidikan korupsi di Boyolali ini diketahui beredar sejumlah media online sejak awal 2024.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

3 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Memblokir SMS Spam atau Penipuan

4 hari lalu

Begini Cara Memblokir SMS Spam atau Penipuan

Jika Anda tak ingin menerima SMS spam atau penipuan, lakukan ikuti langkah berikut.

Baca Selengkapnya

World Central Kitchen Akan Kembali Beroperasi di Gaza

4 hari lalu

World Central Kitchen Akan Kembali Beroperasi di Gaza

Setelah sebulan kejadian penyerangan pada relawan World Central Kitchen, LSM itu sekarang siap beroperasi kembali

Baca Selengkapnya

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

5 hari lalu

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

Florian Philippot Ketua Partai Patriot dari Prancis menyebut sebagian besar bantuan dari negara - negara Barat digelapkan oleh pejabat-pejabat Ukraina

Baca Selengkapnya