Cegah Milisi ISIS dari Marawi, Wiranto: Perbatasan Diperketat  

Reporter

Rabu, 7 Juni 2017 19:53 WIB

Menpolhukam Wiranto saat memberikan keterangan pers di Kantor Kemenpolhukam Jakarta, 11 April 2017. TEMPO/Albert/magang

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto memastikan wilayah perbatasan Indonesia diperkuat, untuk mengantisipasi masuknya kombatan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dari Marawi. Milisi ISIS dikhawatirkan menyebar ke negara sekitar Asia Tenggara setelah digempur pasukan Filipina di Kota Marawi, Mindanao, Filipina Selatan.

"Iya dong, diperkuat. Masing-masing matra kita minta untuk perkuat posisi masing-masing," ujar Wiranto di kantornya menjelaskan langkah antisipasi terhadap kemungkinan masuknya milisi ISIS ke Indonesia, Rabu, 7 Juni 2017.

Baca juga: Antisipasi ISIS di Asia Tenggara, Kemenhan Akan Lakukan Ini

Selain TNI dan Kepolisian, pengawasan dilakukan pemerintah daerah di kawasan perbatasan Indonesia-Filipina. Terkait hal itu, Wiranto sudah merencanakan rapat koordinasi bersama para pejabat pemerintah daerah terkait. "Untuk melakukan langkah-langkah terencana membendung kemungkinan tersebarnya basis teror dari wilayah Marawi ke tempat lain, terutama Indonesia," tutur Wiranto.

Meski tak menjelaskan rinci, Wiranto menyebut rencana patroli maritim tiga negara, yaitu Indonesia, Malaysia, dan Filipina sudah berjalan. "Itu sudah berjalan, ini (peningkatan keamanan perbatasan) bagian dari itu."

Wiranto pun mengungkapkan rencana koordinasi lanjutan antar-sejumlah negara lain dalam konteks penanggulangan terorisme. Negara yang terlibat selain Indonesia, ujar Wiranto, meliputi Indonesia, Australia, Selandia Baru, Brunei Darussalam, dan Filipina. "Kita tunggu saja."

Wiranto sempat bertemu dengan Duta Besar Australia untuk Indonesia, Paul Grigson, pada Rabu pagi tadi. Pertemuan yang berdurasi sekitar 20 menit itu diakui Grigson terkait dengan isu penting, salah satunya terorisme.

"Pak Wiranto dan saya sering membahas isu-isu penting kedua negara. Kami berbicara tentang (pencegahan) terorisme dan itu diskusi yang bagus," ujar Grigson saat keluar dari kantor Wiranto.

Grigson tak merespons pertanyaan mengenai kemungkinan Australia membantu Indonesia, dalam menghadapi ISIS limpahan Marawi. "Kami berdiskusi soal terorisme seperti biasa, tapi saya tak akan berbicara lebih jauh dari itu," ujar dia setelah bertemu Wiranto.

YOHANES PASKALIS

Video Terkait:
Beredar Video ISIS Akan Serang Indonesia dan Malaysia




Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

8 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

27 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

28 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

36 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

37 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

39 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

39 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

40 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

40 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

40 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya