Persekusi di Solok, Kapolri Ultimatum Polda dan Polres

Reporter

Editor

Budi Riza

Jumat, 2 Juni 2017 22:05 WIB

Kapolri Jenderal Tito Karnavian (tengah) memberikan pengarahan kepada unit "Brimob" sambil memeriksa pasukan saat apel pengamanan menjelang Natal dan perayaan Tahun Baru di Monumen Nasional di Jakarta, 22 Desember 2016. AP/Dita Alangkara

TEMPO.CO, Jakarta – Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Tito Karnavian mengultimatum Kepolisian Daerah Sumatera Barat untuk segera mengusut tuntas kasus main hakim sendiri (persekusi) terhadap dokter Fiera Lovita oleh Front Pembela Islam (FPI) di Solok, Sumatera Barat. Tito mengaku sudah memberikan teguran kepada polisi di sana.

”Untuk Kepolisian di Solok sudah saya tegur. Bahkan sudah saya sampaikan bahwa apabila yang di Solok (kapolres, kapolda) lemah dalam menangani perkara ini, akan saya ganti,” ujar Tito Karnavian setelah menghadiri buka puasa bersama di kediaman dinas Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Zulkifli Hasan, Jumat, 2 Juni 2017.

Baca: FPI Dampingi 2 Terduga Pelaku Persekusi yang Ditangkap Polisi

Sebagaimana telah diberitakan, Fiera mendapat serangan dan teror dari sejumlah anggota FPI. Ini terjadi setelah Fiera mengunggah pandangannya soal kasus dugaan pelanggaran Undang-Undang Pornografi yang menjerat imam besar FPI, Rizieq Syihab. Adapun teror yang diterima dokter RSUD Kota Solok itu adalah dia didatangi sejumlah oknum yang mengaku anggota FPI, yang melakukan ancaman.

Akibat ancaman itu, Fiera merasa khawatir akan keselamatannya untuk tinggal di Solok. Ia merasa tidak aman hingga meminta perlindungan kepada polisi. Bahkan ia berencana meninggalkan Kota Solok untuk selama-lamanya karena melihat situasi tidak kunjung kondusif setelah ia meminta maaf kepada FPI.

Baca: Persekusi di Cipinang, Djarot: Jangan Main Hakim Sendiri

Tito tidak memberikan tenggat kepada polisi di Solok perihal langkah tegas yang perlu dilakukan Kepolisian Daerah Sumatera Barat ataupun Polres Solok. Dia hanya mengatakan semua polisi harus berani melindungi orang-orang yang mendapat ancaman atau teror dari oknum-oknum yang akan main hakim sendiri atau persekusi.

”Silakan lapor jika merasa terancam, akan kami beri perlindungan. Polisi yang tidak melindungi, akan kami tindak tegas,” ujar Tito mengakhiri.

Secara terpisah, Wakil Kepala Polda Sumatera Barat Brigadir Jenderal Nur Afiah mengklaim kasus Fiera dan FPI sudah selesai lewat perdamaian. Perihal pengakuan Fiera yang merasa tetap mendapat teror setelah meminta maaf, Nur tidak ingin percaya begitu saja. “Makanya kami cari tahu dulu kebenarannya. Kami tak boleh juga main percaya saja,” kata Nur.

ISTMAN M.P. | ANDRI EL FARUQI



Berita terkait

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

9 jam lalu

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya

Alasan Mendagri Sebut Pilkada 2024 Tetap Digelar Sesuai Jadwal

18 jam lalu

Alasan Mendagri Sebut Pilkada 2024 Tetap Digelar Sesuai Jadwal

Pilkada 2024 digelar pada 27 November agar paralel dengan masa jabatan presiden terpilih.

Baca Selengkapnya

Respons KPU Saat Mendagri Minta Cegah Kebocoran Data Pemilih Pilkada 2024

20 jam lalu

Respons KPU Saat Mendagri Minta Cegah Kebocoran Data Pemilih Pilkada 2024

Tito Karnavian mengingatkan KPU tentang potensi pidana jika terjadi kebocoran data pemilih Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

23 jam lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

1 hari lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

1 hari lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024: Mendagri Sebut DP4 Capai 207 Juta Jiwa

1 hari lalu

Pilkada 2024: Mendagri Sebut DP4 Capai 207 Juta Jiwa

Mendagri mengingatkan agar KPU melindungi keamanan data pemilih untuk Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Tito Karnavian Pastikan Pilkada Serentak Digelar 27 November 2024

1 hari lalu

Tito Karnavian Pastikan Pilkada Serentak Digelar 27 November 2024

Mendagri Tito Karnavian mengatakan sebelumnya memang ada wacana yang muncul untuk mempercepat pelaksanaan Pilkada.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

1 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

2 hari lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya