Bagi Sertifikat Tanah, Jokowi: Boleh 'Disekolahkan', tapi...  

Reporter

Editor

Budi Riza

Kamis, 25 Mei 2017 07:34 WIB

Presiden Joko Widodo (Jokowi) berbicara kepada wartawan sebelum memasuki pesawat kepresidenan di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, 20 Mei 2017. Presiden Jokowi akan berkunjung ke Riyadh. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Malang - Presiden Joko Widodo atau Jokowi berpesan kepada sekitar 10 ribu penerima sertifikat tanah di Malang, Jawa Timur. "Saya titip agar sertifikat difotokopi, sedangkan yang asli diberi plastik agar kalau genting bocor tidak rusak, dan bila sudah ada fotokopinya kalau hilang mudah diurus ke BPN (Badan Pertanahan Nasional)," kata Jokowi di lapangan Rampal, Malang, Rabu, 24 Mei 2017.


Baca: Jokowi Bagikan 10.055 Sertifikat Tanah untuk Warga Jawa Tengah

Pada acara itu, Presiden Jokowi membagikan 10.038 sertifikat kepada warga dari berbagai kabupaten dan kota Jawa Timur. Jokowi mentargetkan jumlah penerima sertifikat sudah mencapai 500 ribu lembar pada akhir 2017.

"Kalau ingin sertifikatnya dipakai sebagai agunan ke bank, silakan tapi saya titip agar hati-hati. Tolong dihitung dan dikalkulasi dulu apakah bisa mengangsur setiap bulannya? Kalau tidak bisa jangan memaksakan diri karena bisa-bisa sertifikat ini diambil bank," kata Jokowi.


Baca: Terancam Dicopot Jokowi, Menteri Agraria Kebut Sertifikasi Tanah

Pesan berikutnya, Jokowi minta sertifikat yang diagunkan ke bank uangnya dipakai membeli barang konsumtif. "Misalnya, mendapat pinjaman Rp 200 juta, jangan sampai Rp100 juta untuk membeli mobil. Kalau dapat pinjaman Rp 20 juta, tapi Rp10 juta untuk membeli motor. Hati-hati dengan pijaman bank, karena harus membayar pokok dan bunga cicilan, mengerti semuanya?" kata Jokowi menjelaskan.


Sebaiknya, menurut Jokowi, uang pinjaman dari bank untuk modal usaha.
"Silakan dipakai untuk tambahan modal usaha, jangan untuk membeli mobil atau motor karena bisa-bisa tidak bisa mencicil. Saya titip itu saja karena kadang-kadang karena terlalu bersemangat mendapat sertifikat baru langsung besok sertifikatnya "disekolahkan" ke bank."

Mendapat pinjaman uang dari bank, kata Jokowi, sangat bagus bila untuk modal usaha. Dengan cara seperti itu, roda perekonomian berputar. "Tapi kalau tidak bisa mengatur, jangan dipaksakan," kata Jokowi.

Baca: Jokowi Minta Dana Kartu Indonesia Pintas Tidak Dipakai Beli Pulsa

Intinya, Jokowi berharap sertifikat tanah itu menjadi bukti kepemilikan legal tanah milik warga. "Sekali lagi sertifikat tanda bukti hak. Ini hak hukum, kalau sudah pegang ini sudah enak sekali. Ada yang mengaku-ngaku tanah tidak bisa karena ada namanya di sini, meter perseginya sudah ada. Kalau harus ke pengadilan pasti menang karena ini hak hukum tanda bukti hak atas tanah," ungkap Jokowi.

Jokowi berharap seluruh masyarakat Jawa Timur menjaga persatuan. Jokowi bersyukur kondisi di Jawa Timur relatif aman dan tenteram. Ini karena masyarakat menyadari semuanya bersatu sebagai satu bangsa, satu negara, dan sebangsa dan se Tanah Air.


"Ini pesan saya yang ketiga, negara kita adalah negara besar yang punya 17 ribu pulau, 615 kabupaten dan kota, 34 provinsi, 714 suku, dan 1.100 bahasa lokal. Itu sudah menjadi takdir Allah, hukum Allah, kehendak Tuhan bahwa kita beraneka ragam, yang penting kita harus bersatu, kita harus rukun tidak boleh ada gesekan sekecil apapun," kata Jokowi.

ANTARA

Advertising
Advertising

Berita terkait

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

7 menit lalu

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

Prabowo disebut akan membentuk Presidential Club yang menjadi wadah pertemuan mantan presiden.

Baca Selengkapnya

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

2 jam lalu

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Jokowi meminta pendataan penduduk terdampak erupsi Gunung Ruang dan persiapan tempat relokasi

Baca Selengkapnya

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

3 jam lalu

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menanggapi wacana pembentukan presidential club yang disampaikan juru bicara Prabowo

Baca Selengkapnya

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

3 jam lalu

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

Ketua DPP PSI, Andre Vincent Wenas, mengatakan nama Presiden Jokowi menjadi rebutan di luar PDIP. PSI pun mengklaim partainya adalah partai Jokowi.

Baca Selengkapnya

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

4 jam lalu

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

Menurut Ujang Komarudin, pembentukan Presidential Club oleh Prabowo Subianto harus dilihat berdasarkan kebutuhan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

6 jam lalu

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

6 jam lalu

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

Setelah kalah melawan Irak, timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff untuk mengejar tiket berlaga di Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi: Pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Layak Diapresiasi

7 jam lalu

Presiden Jokowi: Pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Layak Diapresiasi

Presiden Jokowi menilai pencapaian Timnas U-23 Indonesia yang mencapai semifinal di Piala Asia U-23 2024 layak diapresiasi.

Baca Selengkapnya

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

8 jam lalu

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan akan mempercepat investasi untuk percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

11 jam lalu

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

Terpopuler bisnis: Pria menyobek tas Hermes di depan petugas Bea Cukai karena karena diminta bayar Rp 26 juta, BTN didemo nasabah.

Baca Selengkapnya