Garda Terdepan Hadapi Radikalisme dan Transideologi

Selasa, 23 Mei 2017 17:08 WIB

Garda Terdepan Hadapi Radikalisme dan Transideologi

INFO NASIONAL - Mengamati kondisi yang berkembang, Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Oesman Sapta menyadari posisi pesantren sebagai garda terdepan untuk menjawab tantangan radikalisme dan transideologi di Indonesia. “Kita semua merasakan radikalisme dan transideologi semakin menancapkan kukunya di Indonesia. Yang paling merisaukan, penganutnya adalah anak-anak muda yang terdidik. Mereka menjadi simpatisan, bahkan pengikut setia gerakan radikalisme,” ucapnya.


Hal itu diungkapkan senator asal Kalimantan Barat ini saat Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Ikatan Pesantren Indonesia (IPI) bertema "Menggairahkan Semangat Bela Negara" di Asrama Haji, Jalan Pondok Gede, Pinang Ranti, Jakarta Timur, Jumat, 19 Mei 2017. Oesman didampingi Ketua Umum Ikatan Pesantren Indonesia (IPI) Zaini Ahmad, yang juga pengasuh Pondok Pesantren Al-Ikhlas, Pasuruan, Jawa Timur.


“Banyak masalah dihadapi masyarakat daerah, seperti kemiskinan, kesenjangan, dan keamanan, yang mendorong kita untuk bergandengan tangan. Karena itu, sejak awal, saya mendukung berdirinya Ikatan Pesantren Indonesia karena saya sangat menyadari posisi pesantren sebagai garda terdepan untuk menjawab tantangan yang dihadapi,” ujarnya


Menurut Oesman, sejalan dengan tuntutan demokrasi guna memenuhi rasa keadilan di daerah, DPD dibentuk sebagai lembaga perwakilan daerah di tingkat nasional. “Jadi kami di DPD tidak lepas dari upaya memajukan daerah. Niat dan tujuan yang sama, yaitu memajukan masyarakat, khususnya di daerah,” katanya.


Selain radikalisme dan transideologi, Oesman mencatat beberapa tantangan saat ini dan ke depan. Tantangan pertama, pemberdayaan ekonomi pesantren dan masyarakat. Untuk memperkuat ekonomi umat, diperlukan upaya pemberdayaan ekonomi pesantren. “Di samping dibekali ilmu pengetahuan agama, para santri juga dibekali kemampuan mengakses ekonomi. Karena itu, sangat relevan jika forum silaturahmi Rakernas IPI bertema ‘Ekonomi Santri Indonesia Menuju Era Digital’,” ucapnya.


Advertising
Advertising

Tantangan selanjutnya adalah masalah nasionalisme. “Indonesia menghadapi globalisasi yang menyebabkan masyarakat mudah terpengaruh ideologi selain Pancasila. IPI bisa ambil bagian meningkatkan nasionalisme yang berpegang pada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945), Bhinneka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” tuturnya. (*)

Berita terkait

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

8 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya

Begini Pengaturan Soal Zoonosis dan Masyarakat Adat dalam RUU KSDAHE

16 hari lalu

Begini Pengaturan Soal Zoonosis dan Masyarakat Adat dalam RUU KSDAHE

Sejumlah aspek dalam RUU KSDAHE dianggap masih memerlukan penguatan dan penyelarasan.

Baca Selengkapnya

Ditarget Rampung Tahun Ini, Begini RUU KSDAHE Beri Ruang Dukungan untuk Konservasi Internasional

16 hari lalu

Ditarget Rampung Tahun Ini, Begini RUU KSDAHE Beri Ruang Dukungan untuk Konservasi Internasional

Rancangan Undang-undang tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya atau RUU KSDAHE ditarget segera disahkan pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Lupakan Kejadian Pilkada Jatim 2018, LaNyalla Hadiri Open House Prabowo Subianto

23 hari lalu

Lupakan Kejadian Pilkada Jatim 2018, LaNyalla Hadiri Open House Prabowo Subianto

Ketua DPD RI LaNyalla Mahmud Mattaliti menghadiri open house presiden terpilih Prabowo Subianto

Baca Selengkapnya

Didorong Maju Pilkada Depok, Begini Jawaban Nyeleneh Komeng

30 hari lalu

Didorong Maju Pilkada Depok, Begini Jawaban Nyeleneh Komeng

"Tertarik atau enggaknya, saya kan orang bukan tambang ya, jadi kita akan lihat ke sana," kata Komeng.

Baca Selengkapnya

Inilah Daftar 25 Instansi Pemerintah yang Siap Pindah ke IKN

44 hari lalu

Inilah Daftar 25 Instansi Pemerintah yang Siap Pindah ke IKN

Sebanyak 25 Instansi yang terdiri dari 12 ribu pegawai akan dipindahkan ke IKN melalui beberapa tahap.

Baca Selengkapnya

Calon Anggota DPD asal NTT Gugat Hasil Pemilu ke MK

44 hari lalu

Calon Anggota DPD asal NTT Gugat Hasil Pemilu ke MK

El Asamau menduga ada kecurangan dalam proses penghitungan suara pemilihan senator di Nusa Tenggara Timur.

Baca Selengkapnya

Komeng Raih 5,3 Juta Suara, 'Juara' DPD Jawa Barat

45 hari lalu

Komeng Raih 5,3 Juta Suara, 'Juara' DPD Jawa Barat

Komedian Alfiansyah Komeng menjadi pemenang perolehan suara DPD daerah pemilihan Jawa Barat dengan mengumpulkan 5,3 juta suara lebih.

Baca Selengkapnya

Raih 5,3 Juta Suara, Komeng Dipastikan Lolos ke DPD RI

45 hari lalu

Raih 5,3 Juta Suara, Komeng Dipastikan Lolos ke DPD RI

Komedian Alfiansyah Komeng dipastikan lolos ke Senayan.a memperoleh 5.399.699 suara, dari 27 kabupaten/kota Se - Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Empat Calon Anggota DPD Jawa Barat dengan Suara Terbanyak, Komeng Unggul Telak

46 hari lalu

Empat Calon Anggota DPD Jawa Barat dengan Suara Terbanyak, Komeng Unggul Telak

Rapat pleno terbuka yang dipimpin Komisioner KPU Jawa Barat Ahmad Nur Hidayat mengesahkan hasil rekapitulasi calon anggota DPD.

Baca Selengkapnya