Himpunan Nelayan Tuntut Pemerintah Bangun Banyak Pelabuhan Ikan

Reporter

Editor

Budi Riza

Jumat, 19 Mei 2017 21:25 WIB

Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pujiastuti (kedua kiri) berinteraksi dengan nelayan usai meresmikan Pelabuhan Perikanan (PP) Untia di Kecamatan Biringkanaya, Makassar, 26 November 2016. PP Untia berada di zona Wilayah Pengelolaan Perikanan 731 yang meliputi perairan Flores dan laut Bali. ANTARA/Dewi Fajriani

TEMPO.CO, Yogyakarta - Para nelayan dan pengurus Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia meminta pemerintah membuat lebih banyak pelabuhan ikan. Ini bisa menjadi solusi strategis untuk menghindari terjadinya transaksi jual beli ikan di tengah laut (transhipment).

Indonesia memiliki bentang garis pantai yang lebih panjang daripada Jepang. Namun, jumlah pelabuhan ikan di sini jauh lebih sedikit. Infrastruktur pendukung sebagai negara maritim dinilai masih jauh dari harapan.

Baca: 2015, Kampung Menteri Susi Punya Pelabuhan Ikan

“Kebijakan pembangunan laut masih minim, pembangunan pelabuhan dan pasar ikan itu sangat penting,” kata Yussuf Solichien, ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia, Jumat, 19 Mei 2017.

Di Jepang, kata Yussuf, ada sebanyak 3.000 pelabuhan ikan. Sedangkan di Indonesia pelabuan ikan yang tergolong besar hanya sebanyak 19 pelabuhan. Padahal, bentang laut di dua sisi kepulauan dari Sabang sampai Merauke sangat panjang. Yussuf menyontohkan, kepulauan Natuna, Maluku, dan Papua justru tidak mempunyai pelabuhan ikan. Padahal, hasil tangkap ikan para nelayan sangat melimpah.

Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia mendorong pemerintah mengadopsi gagasan Sri Sultan Hamengku Buwono X, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta yaitu “Among Tani Dagang Layar”. Selain mengembangkan sektor pertanian juga membangun infrastruktur kelautan. “Sultan mempunyai gagasan luas agar sektor kelautan menjadi priotitas,” kata dia.

Selain itu, kampanye gemar makan ikan juga digalakkan. Wiranegara, ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta, bahkan menyitir ucapan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. “Kalau tidak makan ikan nanti ditenggelamkan Bu Susi, lho,” kata dia sambil tertawa.

Baca: Jawa Timur Bersikukuh Pertahankan Pelabuhan Perikanan

Di Daerah Istimewa Yogyakarta, rata-rata konsumsi ikan hanya sebesar 31,25 kilogram per kapita per tahun sepanjang tahun 2014 hingga 2016. Angka itu masih jauh di bawah tren konsumsi ikan tingkat nasional yang dalam kurun tiga tahun terakhir mencapai 38,15 kilogram per kapita per tahun.

Untuk meningkatkan konsumsi ikan, Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan Kelas I Daerah Istimewa Yogyakarta membagikan 3 ton ikan, Jumat, 19 Mei 017. Pembagian dilakukan di halaman Stasiun Karantina Ikan kelas I Yogyakarta.

“Ikan merupakan sumbangan dari perusahaan-perusahaan di sektor perikanan untuk kampanye gemar makan ikan,” kata Kepala Pusat Pengendalian Mutu Badan Karantina ikan, Pengendalian Mutu Widodo Sumiarto.

Jenis ikan yang dibagikan ke berbagai komunitas ini antara lain ikan makarel dan tongkol, selain ada juga ikanimpor. Selain di Sleman, acara serupa diadakan di Kabupaten Pangandaran dengan pembagian sekitar sepuluh ton, dan Ciamis sebanyak 2 ton. Sasaran pembagian kepada kelompok tani dan masyarakat.


MUH SYAIFULLAH

Berita terkait

Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus

8 hari lalu

Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan bahwa sektor perikanan kurang mendapat dukungan investasi dari perbankan. Menurut dia, penyebabnya karena perbankan menghindari resiko merugi dari kegiatan investasi di sektor perikanan itu.

Baca Selengkapnya

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

8 hari lalu

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengajak investor untuk investasi perikanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

11 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

DFW Desak Pemerintah Usut Dugaan Kejahatan Perikanan di Laut Arafura

19 hari lalu

DFW Desak Pemerintah Usut Dugaan Kejahatan Perikanan di Laut Arafura

Destructive Fishing Watch (DFW) Indonesia mendesak pemerintah untuk mengusut dugaan kejahatan perikanan di laut Arafura.

Baca Selengkapnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

29 hari lalu

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan buka pendaftaran peserta didik 2024. Cek di sini caranya.

Baca Selengkapnya

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

30 hari lalu

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) mengungkap sejumlah permasalahan nelayan masih membutuhkan perhatian serius dari pemerintah.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Sri Mulyani Tanggapi Ramai Barang Bawaan ke Luar Negeri, THR Jokowi dan Ma'ruf Amin

42 hari lalu

Terpopuler: Sri Mulyani Tanggapi Ramai Barang Bawaan ke Luar Negeri, THR Jokowi dan Ma'ruf Amin

Berita terpopuler bisnis pada Senin, 25 Maret 2024, dimulai dari respons Sri Mulyani Indrawati soal ramai pembahasan barang bawaan ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Terkini: Nilai THR Jokowi dan Ma'ruf Amin, Kisah Sri Mulyani Dirayu Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia

43 hari lalu

Terkini: Nilai THR Jokowi dan Ma'ruf Amin, Kisah Sri Mulyani Dirayu Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia

Berita terkini: Berapa nilai THR yang diterima Jokowi dan Ma'ruf Amin? Kisah Sri Mulyani saat dirayu Susi Pudjiastuti untuk pulang ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

43 hari lalu

Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

Sri Mulyani bercerita pertemuan dia dengan Susi Pudjiastuti yang membujuknya pulang ke Indonesia menjadi Menteri Keuangan.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Sri Mulyani Masih Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,2 Persen, Bahlil Debat dengan Luhut

49 hari lalu

Terkini Bisnis: Sri Mulyani Masih Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,2 Persen, Bahlil Debat dengan Luhut

Sri Mulyani masih yakin pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap bisa mencapai 5,2 persen pada tahun ini.

Baca Selengkapnya