Lokasi Server Penyebar WannaCry Terdeteksi  

Reporter

Rabu, 17 Mei 2017 13:35 WIB

ilustrasi serangan virus ransomware. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah alamat server penyebar Wanna Decryptor alias WannaCry telah terdeteksi. Wakil Ketua Indonesia Security Incident Response Team on Internet Infrastructure/Coordination Center (ID SRITII/CC) Bisyron Wahyudin mengatakan alamat Internet protocol (IP) server penyebar program jahat (malware) tersebut tersebar di seluruh dunia. “IP server ini menjadi sumber virus dan akan diblok atau dimatikan agar penyebarannya tidak meluas,” katanya, Selasa, 16 Mei 2017. (Baca: Serangan Virus WannaCry, Menkominfo: Ini Wake Up Call)

ID SRITII adalah lembaga di bawah Kementerian Komunikasi dan Informatika yang merespons dan menganalisis serangan dan ancaman terhadap dunia cyber di Indonesia. Bisyron mengatakan lembaganya bekerja sama dengan tim respons cepat insiden cyber dari negara lain, seperti Amerika Serikat, Singapura, dan Inggris.

Hasilnya, saat ini telah teridentifikasi sekitar 17 alamat IP server. Angka ini, kata Bisyron, akan terus bertambah karena server penyebar virus biasanya berpindah-pindah. Alamat server ini akan menjadi petunjuk awal untuk mencari pelaku teror dunia maya, termasuk ke Indonesia, sepekan terakhir. (Baca: Kena Virus Ransomware WannaCry, Perlukah Membayar Tebusan?)

Program jahat ransomware bernama WannaCry telah melumpuhkan sejumlah kantor pemerintah, perusahaan negara, dan swasta di dalam negeri sejak Sabtu lalu. Virus yang menyebar lewat surat elektronik bodong ini mengunci data di komputer dan meminta uang tebusan sekitar Rp 3,9 juta kepada pengguna bila ingin mendapatkan kuncinya. Pelayanan pasien di Rumah Sakit Kanker Dharmais lumpuh selama empat hari karena beberapa komputer terserang virus tersebut sehingga datanya terkunci. Pihak rumah sakit lalu mematikan seluruh jaringan agar infeksi tak menyebar.

Selain di RS Dharmais, WannaCry telah menjangkiti sejumlah komputer di kementerian dan perusahaan negara, antara lain Kementerian Agama, PT Semen Padang, PT Perusahaan Listrik Negara, PT PAL Indonesia, PT Perkebunan Negara IX, serta sejumlah lokasi Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) kepolisian, termasuk di Mamuju, Sulawesi Barat. Ada pula komputer beberapa perusahaan swasta di bidang konsultan dan pengiriman barang serta ratusan komputer milik perorangan.

Kemarin, ID SRITII kembali menerima aduan bahwa WannaCry juga menyerang beberapa sekolah dan perguruan tinggi di berbagai daerah. Serangan berskala global sejak Jumat lalu itu belum menyasar server milik kementerian, lembaga, ataupun perusahaan negara. “Yang kena komputer user,” kata Wakil Ketua ID SRITII Muhammad Salahuddin. (Baca: Marak Virus Ransomware WannaCry, ITS: SBMPTN Tak Terpengaruh)

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan hingga kini belum ada korban WannaCry di dalam negeri yang membayar uang tebusan agar data dikembalikan. Ia yakin kerja sama dengan negara-negara lain korban WannaCry akan mempercepat penindakan terhadap pelaku. “Ini isu internasional. Para teknisi dan white hacker di seluruh dunia mencari cara untuk mengalahkannya. Jadi saya tidak khawatir," katanya.

Markas Besar Kepolisian juga terus menyelidiki penyebar teror WannaCry. Dua tim khusus disiapkan untuk menelusuri penyebaran virus tersebut hingga ke daerah. “Kami siapkan tim sidik dan tim olah TKP digital forensic,” kata Direktur Tindak Pidana Siber Badan Reserse Kriminal Mabes Polri Brigadir Jenderal Fadil Imran.

Menurut Fadil, penyelidikan kasus ini tidak bisa dilakukan sendiri karena merupakan kejahatan cyber lintas negara. Apalagi pembayaran enkripsi data untuk membuka file yang telah dikunci virus WannaCry dilakukan menggunakan layanan virtual BitCoin. “Sulit dilacak karena hampir pasti identitas pemilik akun BitCoin palsu,” ujarnya. Meski demikian, dia memastikan polisi akan mengejar pelaku serta menjeratnya dengan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik. (Baca: Selain WannaCry, 5 Virus Ini Sempat Bikin Geger Dunia )

DIKO OKTARA | INDRI MAULIDAR

Berita terkait

McAfee Deteksi Modus Baru Hacker Tipu Gamer Lewat Cheat Lab

10 hari lalu

McAfee Deteksi Modus Baru Hacker Tipu Gamer Lewat Cheat Lab

Perusahaan keamanan siber McAfee berhasil mengidentifikasi penipuan model baru oleh hacker yang menarget para gamer.

Baca Selengkapnya

6 Cara Mengetahui Whatsapp Disadap dan Tips Mencegahnya

16 hari lalu

6 Cara Mengetahui Whatsapp Disadap dan Tips Mencegahnya

Ada beberapa cara mengetahui WhatsApp disadap. Salah satunya adalah adanya perangkat asing yang tersambung. Berikut ciri dan tips mencegahnya.

Baca Selengkapnya

Peretasan dan Pembobolan Data Semakin Rawan Terjadi, Ada Biang Kerok yang Terabaikan

38 hari lalu

Peretasan dan Pembobolan Data Semakin Rawan Terjadi, Ada Biang Kerok yang Terabaikan

Ancaman serangan siber meningkat. Maraknya peretasan dan pembobolan data dinilai tak hanya gara-gara para hacker semakin mahir.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Inflasi Pangan Sudah Lebih Tinggi dari Kenaikan Gaji ASN, Kata Faisal Basri Dana BOS untuk Program Makan Siang Gratis

5 Maret 2024

Terpopuler: Inflasi Pangan Sudah Lebih Tinggi dari Kenaikan Gaji ASN, Kata Faisal Basri Dana BOS untuk Program Makan Siang Gratis

Kepala Departemen Regional Bank Indonesia (BI) Arief Hartawan menyatakan perlunya menjaga inflasi pangan agar kenaikannya tidak melebihi 5 persen.

Baca Selengkapnya

Situs Kemenko Perekonomian Diduga Diretas

4 Maret 2024

Situs Kemenko Perekonomian Diduga Diretas

Situs Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian atau Kemenko Perekonomian diduga mengalami peretasan pada Minggu, 3 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Tren Serangan Siber, IBM: Phishing Meningkat, Masuk ke Akun daripada Retas Jaringan

22 Februari 2024

Tren Serangan Siber, IBM: Phishing Meningkat, Masuk ke Akun daripada Retas Jaringan

Data IBM menunjukkan bahwa phising mendominasi kejahatan atau serangan siber di tingkat global, setara sampai 36 persen.

Baca Selengkapnya

Pembaruan Fitur Keamanan Google Chrome, Mampu Deteksi Web Ilegal dan Sediakan Opsi Blokir

21 Februari 2024

Pembaruan Fitur Keamanan Google Chrome, Mampu Deteksi Web Ilegal dan Sediakan Opsi Blokir

Google meningkatkan fitur keamanan Chrome yang sudah dipakai mayoritas pengguna internet.

Baca Selengkapnya

Dosen ITB Menilai Kesalahan Data Sirekap Tak Wajar, Ini Analisisnya

17 Februari 2024

Dosen ITB Menilai Kesalahan Data Sirekap Tak Wajar, Ini Analisisnya

KPU mengakui ada perbedaan hasil antara penghitungan suara sementara dari Formulir C dengan yang ditampilkan Sirekap dari ribuan TPS.

Baca Selengkapnya

Data PT KAI Diduga Dibobol Hacker, Pengamat Ingatkan Keamanan Siber Tak Hanya Infrastruktur

19 Januari 2024

Data PT KAI Diduga Dibobol Hacker, Pengamat Ingatkan Keamanan Siber Tak Hanya Infrastruktur

Pengamat menyebutkan dalam melihat kasus data PT KAI yang diduga dibobol hacker, tidak bisa hanya menyoroti satu sisi yakni infrastruktur.

Baca Selengkapnya

Pengamat Siber Temukan Data Kredensial PT KAI yang Dibobol Hacker Stormous

18 Januari 2024

Pengamat Siber Temukan Data Kredensial PT KAI yang Dibobol Hacker Stormous

82 kredensial karyawan PT KAI yang bocor, hampir 22,5 ribu kredensial pelanggan, dan 50 kredensial dari karyawan perusahaan lain yang bermitra dengan PT KAI.

Baca Selengkapnya