2 Pekan Pasca Serangan Konvoi Pelajar Klaten, Korban Masih Trauma

Reporter

Senin, 15 Mei 2017 20:00 WIB

Tri Purnomo Adi, pelajar kelas 3 SMK Kristen 5 Klaten, diantar kedua orangtuanya melapor ke Polres Klaten. Tri adalah salah satu korban penganiayaan rombongan pelajar yang berkonvoi di Klaten pada Selasa lalu. Tanpa sebab, Tri dikeroyok hingga pingsan saat dalam perjalanan ke sekolah untuk menengok hasil pengumuman kelulusan. Tempo/DINDA LEO LISTY

TEMPO.CO, Klaten - Kebrutalan sekelompok pelajar yang berkonvoi merayakan kelulusan di sejumlah wilayah Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, pada 2 Mei lalu membuat korbannya, Tri Purnama Adi, hingga kini trauma. Hingga dua pekan pasca-konvoi pelajar rusuh tersebut, remaja 18 tahun itu belum berani keluar rumah sendirian.

“Rasanya masih takut kalau nanti di jalan tiba-tiba ketemu gerombolan mereka lagi,” kata lulusan SMK Kristen 5 Klaten itu saat ditemui di rumahnya di Dukuh Basin, Desa Basin, Kecamatan Kebonarum, Klaten, pada Senin siang, 15 Mei 2017.

Baca juga: Kronologi Serangan Brutal Konvoi Pelajar di SMA N 1 Klaten

Anak bungsu dari pasangan buruh serabutan, Marjono, 60 tahun, dan Ayem, 50 tahun, itu belum sepenuhnya sembuh. Bekas jahitan di pelipis kirinya yang robek akibat sabetan gir yang diayunkan peserta konvoi masih menyisakan nyeri. Luka pada dua lututnya akibat tergores aspal saat terjatuh dari motor juga masih terasa ngilu. Siang itu, sejumlah pejabat dari Pemerintah Kabupaten Klaten menjenguk Purnama.

“Semoga cepat sembuh dan lekas mendapat pekerjaan sesuai yang diinginkan,” kata Pelaksana Tugas Bupati Klaten Sri Mulyani sambil menyerahkan bantuan sosial berupa uang tunai senilai Rp 2 juta.

Selasa dua pekan lalu, Purnama dan temannya, Munawir, dikeroyok sekelompok pelajar yang berkonvoi melintasi wilayah Desa Nglinggi, Kecamatan Klaten Selatan. Purnama tidak kenal dan tidak pernah punya masalah dengan para pelajar yang menyerang secara membabi-buta dengan sejumlah senjata itu.

“Sejak peristiwa itu, Purnama tidak berani keluar rumah. Saat dimintai keterangan polisi (di Polsek Kebonarum maupun di Polres Klaten), saya dan ibunya harus mengantar. Boncengan satu motor bertiga,” kata Marjono.

Simak pula: Polisi Tetapkan 10 Tersangka Kasus Konvoi Pelajar Rusuh di Klaten

Trauma juga masih menghinggapi Munawir, 19 tahun, teman sekolah Purnama. “Sampai sekarang masih terbayang peristiwa itu. Salah satu peserta konvoi itu hendak menusuk saya dengan samurai. Tapi saya bisa menghindar,” kata Munawir saat ditemui di rumahnya di Dukuh Basin, Desa Pluneng, Kecamatan Kebonarum, Klaten.

Munawir mengatakan, siang itu, dia dan Purnama berboncengan sepeda motor ke sekolah untuk menunggu pengumuman kelulusan. Saat melintasi simpang empat Desa Nglinggi, mereka tiba-tiba dikejar dan dipepet sekelompok pelajar yang berkonvoi. Tanpa sebab, para peserta konvoi itu menyabetkan helm dan menghalangi laju motor Munawir dengan sebatang bambu.

“Kami pun jatuh dan langsung dikeroyok. Kami tidak tahu apa masalahnya,” kata Munawir yang terkena sabetan gir sebanyak empat kali di bahu depan sebelah kiri. Sabetan gir yang diikatkan di ujung tali itu sempat menancap dan hingga kini masih meninggalkan bekas luka. Sebagai korban serangan konvoi pelajar di Klaten, Munawir juga mendapat bantuan sosial dari Pemkab Klaten sebesar Rp 1,5 juta.

DINDA LEO LISTY

Berita terkait

Bulog Luncurkan Beras Rojolele Srinuk, Gandeng Kabupaten Klaten dan PT Aneka Usaha Persero

19 Agustus 2023

Bulog Luncurkan Beras Rojolele Srinuk, Gandeng Kabupaten Klaten dan PT Aneka Usaha Persero

Bulog meluncurkan varietas beras Rojolele Srinuk yang diproduksi di Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Kabupaten Klaten Diharapkan Jadi Percontohan Penanganan Hama

14 Juli 2023

Kabupaten Klaten Diharapkan Jadi Percontohan Penanganan Hama

Klaten merupakan Kabupaten subur yang sebagian masyarakatnya bergantung pada sektor pertanian

Baca Selengkapnya

7 Rekomendasi Wisata Air di Klaten, dari Umbul Ponggok hingga Umbul Kemanten

5 Agustus 2022

7 Rekomendasi Wisata Air di Klaten, dari Umbul Ponggok hingga Umbul Kemanten

Berikut tujuh rekomendasi wisata air alami atau umbul di Klaten yang wajib Anda dikunjungi.

Baca Selengkapnya

Kabupaten Klaten Capai UHC di Hari Jadi

29 Juli 2022

Kabupaten Klaten Capai UHC di Hari Jadi

Penghargaan UHC diserahkan BPJS Kesehatan untuk wilayah yang lebih dari 95 persen penduduknya menjadi peserta JKN.

Baca Selengkapnya

Peringati HUT ke-218 Kabupaten Klaten, Ribuan Warga Meriahkan Gelar Kirab Budaya

29 Juli 2022

Peringati HUT ke-218 Kabupaten Klaten, Ribuan Warga Meriahkan Gelar Kirab Budaya

Ribuan warga memenuhi pedestrian sepanjang Jalan Delanggu-Polanharjo, Klaten, untuk memeriahkan gelaran kirab budaya HUT ke-218 Kabupaten Klaten.

Baca Selengkapnya

Polisi Siap Tindak Siswa yang Langgar Lalin Saat Konvoi Kelulusan

25 Mei 2019

Polisi Siap Tindak Siswa yang Langgar Lalin Saat Konvoi Kelulusan

Pengumuman kelulusan siswa SMP sederajat rencananya dilakukan pada Rabu, 29 Mei 2019.

Baca Selengkapnya

Diperiksa KPK, Pejabat Kabupaten Klaten Ini Mondar-mandir Toilet

7 Februari 2018

Diperiksa KPK, Pejabat Kabupaten Klaten Ini Mondar-mandir Toilet

Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten Sudirno mondar-mandir ke toilet saat diperiksa KPK sebagai tersangka terkait jual-beli jabatan di Klaten.

Baca Selengkapnya

Libur Natal, Pengunjung Umbul Ponggok 4 Ribu Wisatawan

26 Desember 2017

Libur Natal, Pengunjung Umbul Ponggok 4 Ribu Wisatawan

Umbul Ponggok dikunjungi 4.000 wisatawan selama libur panjang Natal 2017. Umbul Ponggok merupakan wahana wisata baru di sekitar Yogyakarta dan Solo.

Baca Selengkapnya

Andalkan Umbul Ponggok, BUMDes di Klaten Ini Raup 14 M Setahun

26 Desember 2017

Andalkan Umbul Ponggok, BUMDes di Klaten Ini Raup 14 M Setahun

BUMDes di Klaten bisa meraup pemasukan Rp 14 miliar setahun dengan mengandalkan tempat wisata diving air tawar Umbul Ponggok.

Baca Selengkapnya

Berfoto Ria di Dasar Umbul Ponggok Klaten

8 November 2017

Berfoto Ria di Dasar Umbul Ponggok Klaten

Umbul Ponggok kini menjadi salah satu destinasi wisata terpopuler di Klaten juga Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya