Ratusan pendukung Ahok-Djarot membawakan lilin untuk acara doa bersama didepan kantor balaikota DKI Jakarta, 8 Mei 2017. Acara doa bersama ini digagas oleh pendukung Badja dari Silent Majority Forum.TEMPO/Rizki Putra
TEMPO.CO, Denpasar - Vonis 2 tahun hukuman penjara oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara kepada Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) atas kasus penistaan agama menimbulkan kekecewaan masyarakat di berbagai daerah. Di Bali ribuan orang mengikuti aksi solidaritas yang bertajuk "1000 Lilin Untuk Keadilan".
Aksi itu berlangsung di lapangan Niti Mandala, Denpasar sebagai bentuk dukungan untuk Ahok. "Ini aksi spontanitas dimulai dari medsos FaceBook, Path, Twitter sampai menjadi viral," kata koordinator aksi Arief Waworuntu, Kamis, 11 Mei 2017.
Para peserta aksi solidaritas itu menggunakan pakaian dominan warna hitam. Saat kegiatan berlangsung pukul 19.00 Wita jumlah massa terus membesar. Aksi tersebut terus menyedot antusiasme masyarakat.
Saat kegiatan para peserta aksi membentangkan spanduk bertuliskan "Bali Bersamamu #Save Ahok". Selain itu ada juga masing-masing orang yang membawa poster bertuliskan "Ahok Is The Symbol of Integrity" dan "Tegakkan Keadilan di Indonesia".
"Kami tidak tahu berapa ekspektasi peserta yang hadir. Kami ingin mengetuk hati saudara Tanah Air tentang Bhineka Tunggal Ika," ujar Arief.
Selain Arief, koordinator aksi Aylin Kanginnadhi menuturkan vonis 2 tahun penjara atas kasus penistaan agama bagi Ahok dianggap tidak berkeadilan. "Kasus Ahok mengambil perhatian kita semua, dan ini momentum kasus-kasus (yang tidak adil) lainnya," tuturnya.
Doa-doa dipanjatkan saat kegiatan "1000 Lilin Untuk Keadilan" dimulai. Nyanyian lagu-lagu nasional pun mengiringi aksi solidaritas. Ada orasi, serta pembacaan puisi oleh salah satu peserta aksi, Wimpie Pangkahila. Puisi yang ia buat khusus untuk Ahok itu berjudul "Puisi Untuk Sang Penegak Kebenaran".
Menurut Wimpie kasus yang menimpa Ahok adalah cerminan dari semakin marak kelompok intoleran yang terus mengancam. "Saya kira iya (semakin gawat) karena sekian lama dibiarkan kelompok-kelompok ekstrim (intoleran) itu hidup," katanya. Ia menambahkan kasus yang menimpa Ahok hanya sebuah momentum, karena di luar hal itu ada banyak ketidakadilan di Indonesia.
Ida Ayu Sri Aryani berjalan melewati barisan massa aksi solidaritas. Ia ingin bernyanyi sebagai bentuk dukungan untuk kegiatan "1000 Lilin Untuk Keadilan". Aryani membawakan tiga lagu berjudul Syukur, Rayuan Pulau Kelapa, dan Gugur Bunga.
"Saya tahu (aksi solidaritas untuk Ahok) dari Instagram. Spontanitas sengaja datang ke sini bersama suami dan anak," kata guru vokal itu.
Bagi dia, bukan hanya ihwal kasus Ahok saja dirinya bersolidaritas. "Ini (1000 Lilin Untuk Keadilan) sebagai momentum, demi keadilan," tuturnya.