Bedah Buku Karya Haidar Bagir di Solo Ditolak Kelompok Tertentu

Reporter

Minggu, 7 Mei 2017 14:31 WIB

Pemilik toko buku MP Point, Haidar Bagir, di kawasan Jeruk Purut, Jakarta, Rabu, 25 April 2007. [TEMPO/ Novi Kartika

TEMPO.CO, Solo-Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Surakarta akan menggelar bedah buku karya Haidar Bagir, Selasa 9 Mei 2017. Pihak kampus tak mengubah rencana awal kendati mendapat penolakan dari beberapa kelompok.

Rektor IAIN Surakarta Mudofir mengatakan mereka akan tetap melakukan bedah buku Haidar Bagir berjudul Islam Tuhan Islam Manusia terbitan Mizan. "Tentunya kami harus menghadirkan Haidar Bagir sebagai penulis," katanya, Ahad 7 Mei 2017.

Baca: Pemutaran Film Pulau Buru di Hari Kebebasan Pers Dibubarkan

Sebenarnya, kegiatan tersebut diselenggarakan oleh mahasiswa bekerja sama dengan Mizan sebagai penerbit. Kegiatan bedah buku jamak dilakukan di kampus itu untuk menambah pengetahuan mahasiswa.

Hanya saja, acara kali ini mendapat penolakan dari sejumlah kelompok. "Mereka sudah tiga kali meminta audensi agar acara itu dibatalkan," kata Mudofir.

Opsi lain, acara boleh tetap berlangsung namun Haidar Bagir diganti dengan pembicara lain. "Alasan mereka adalah Haidar Bagir merupakan penganut syiah," katanya. Para penolak juga mempersoalkan satu bab dalam buku tersebut yang berjudul Takfiri: Asal Usul dan Perkembangannya.

Simak: Ditekan Aparat, Pemutaran Film Tragedi Mei 1998 Batal

Mudofir menegaskan pihak kampus tetap menggelar bedah buku tersebut dengan pembicara sesuai rencana. Menurutnya, bedah buku merupakan kegiatan ilmiah yang perlu dikembangkan di dalam kampus. "Kebebasan akademis harus dijamin," katanya.

Mudofir mengajak kelompok yang menolak acara itu untuk ikut berdiskusi dalam bedah buku. "Kami persilakan untuk ikut menjadi pembicara," katanya. Menurut Mudofir, surat permintaan sebagai pembicara sudah dikirimkan.

Lihat: FPI Bubarkan Diskusi Pemikiran Karl Marx di Bandung

Kedua Dewan Syariah Kota Surakarta (DSKS) Mu'inudinillah Basri mengaku geram lantaran namanya dicantumkan sebagai pembicara dalam sejumlah pamflet. "Padahal surat permintaan sebagai pembicaranya baru saja sampai," katanya. Mu'inudinillah berujar tidak akan hadir dalam acara itu. "Sudah jelas-jelas kami menolak acaranya."

Dia mengaku khawatir acara itu menjadi sarana penyebaran paham syiah yang dianggapnya membawa perpecahan. Terkait kebijakan kampus yang akan tetap menggelar acara itu, Mu'inudinillah mengaku tidak akan mempermasalahkannya. "Yang penting kami sudah memberi nasihat," kata dia.

AHMAD RAFIQ

Berita terkait

Tidak Demo di Hari Buruh, Federasi Serikat Pekerja Sinergi BUMN Gelar Aksi Sosial dan Diskusi

8 hari lalu

Tidak Demo di Hari Buruh, Federasi Serikat Pekerja Sinergi BUMN Gelar Aksi Sosial dan Diskusi

Federasi Serikat Pekerja Sinergi BUMN sepakat akan mengisi hari buruh dengan aksi sosial dan diskusi.

Baca Selengkapnya

Studi Peminum Ciu di Surakarta, Mayoritas Islam Abangan

49 hari lalu

Studi Peminum Ciu di Surakarta, Mayoritas Islam Abangan

Pemilik pabrik ciu di Surakarta bahkan didapati sudah menjalani ibadah Haji.

Baca Selengkapnya

Cerita di Balik Rapat Mahasiswa Diintimidasi 15 Preman, Dilarang Mendemo Jokowi

5 Februari 2024

Cerita di Balik Rapat Mahasiswa Diintimidasi 15 Preman, Dilarang Mendemo Jokowi

Belasan preman mengintimidasi mahasiswa di sekitar Universitas Trilogi, Jakarta. Mereka dipaksa bubarkan diskusi membahas demo pemakzulan Jokowi.

Baca Selengkapnya

Polda Sulawesi Selatan Bubarkan Diskusi Melki Sedek Huang dan Gielbran M. Noor di Parepare

20 Januari 2024

Polda Sulawesi Selatan Bubarkan Diskusi Melki Sedek Huang dan Gielbran M. Noor di Parepare

Polda Sulawesi Selatan membubarkan dskusi yang antara lain dihadiri oleh Melki Sedek Huang dan Girlbran M. Noor di Parepare, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Apa Beda Debat, Diskusi, dan Dialog?

25 Desember 2023

Apa Beda Debat, Diskusi, dan Dialog?

Dalam diskusi bisa terjadi perdebatan, karena debat sifatnya oposisional atau memiliki dua kubu yang saling berseberangan

Baca Selengkapnya

Panitia Diskusi bersama Anies-Muhaimin Mengaku Dipersulit saat Ajukan Izin

24 Desember 2023

Panitia Diskusi bersama Anies-Muhaimin Mengaku Dipersulit saat Ajukan Izin

Habil Marati, panitia acara diskusi Anies-Muhaimin mengaku baru kantongi izin dari kepolisian sehari jelang kegiatan pada diajukan sejak 3 pekan lalu

Baca Selengkapnya

Bea Cukai Buka Ruang Diskusi bersama APKB

20 Desember 2023

Bea Cukai Buka Ruang Diskusi bersama APKB

Dalam rangka mendukung investasi dan ekspor nasional, Bea Cukai gelar sharing session bersama pengurus asosiasi pengusaha kawasan berikat (APKB) seluruh Indonesia yang berlangsung di Aula Merauke, Kantor Pusat Bea Cukai, pada Rabu, 20 Desember 2023.

Baca Selengkapnya

Rektor UIN Yogya Larang Festival Keadilan, Pakar Hukum Tata Negara: Persis Orde Baru

11 Desember 2023

Rektor UIN Yogya Larang Festival Keadilan, Pakar Hukum Tata Negara: Persis Orde Baru

Pada era Orde Baru, larangan itu melalui NKK/BKK. Kini dilakukan melalui kebijakan rektor.

Baca Selengkapnya

Rektor UIN Yogyakarta Larang Festival Keadilan Berisi Kritik terhadap Pemerintah

11 Desember 2023

Rektor UIN Yogyakarta Larang Festival Keadilan Berisi Kritik terhadap Pemerintah

Rektor UIN Yogyakarta Al Makin meminta pembatalan acara. "Bahaya," kata dia dalam pesan singkat soal alasan pembatalan itu.

Baca Selengkapnya

Bertemu Boediono, Ganjar Bilang Diskusi Kepemimpinan hingga Pengelolaan SDM

24 November 2023

Bertemu Boediono, Ganjar Bilang Diskusi Kepemimpinan hingga Pengelolaan SDM

Boediono mengatakan pertemuan bersama Ganjar hanya berbicara soal pengalamannya selama berada di pemerintahan sejak orde baru.

Baca Selengkapnya