Komnas Perempuan Gelar Peringatan Tragedi Mei 1998 di TPU Ranggon  

Reporter

Sabtu, 6 Mei 2017 14:49 WIB

Dari kiri ke kanan: Sri Hidayah dari Ikatan Korban Orang Hilang, Rini Prasnawati dari Elsam dan Ketua Komnas Perempuan Azriana, memberikan keterangan pers tentang kegiatan peringatan tragedi Mei 98 di kantor Komnas Perempuan, Jakarta,6 Mei 2017. TEMPO/Diko

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) akan melakukan peringatan tragedi Mei 1998 di TPU Pondok Ranggon, Jakarta Timur, pada Senin, 8 Mei 2017. Tempat pemakaman itu merupakan tempat pemakaman masal korban tragedi Mei 1998.

Peringatan ini dilakukan untuk mencegah kejadian serupa berulang di masa depan. "Upaya merawat ingatan kolektif ini untuk mengingatkan bangsa Indonesia, agar bersama-sama mencegah ini berulang," kata Ketua Komnas Perempuan Azriana saat ditemui di kantor Komnas Perempuan, Jakarta, Sabtu, 6 Mei 2017.

Baca: FEATURE: Tragedi Mei 1998, Mereka yang Setia Merawat Ingatan

Azriana mengungkapkan ada dua hal yang melekat dari tragedi Mei 98. Pertama, kekerasan seksual kepada etnis Tionghoa. Kedua, tewasnya sejumlah orang yang dikondisikan masuk ke dalam pertokoan yang kemudian dibakar.

Berkaca dari buruknya kehancuran yang dialami masyarakat saat itu, Azriana mengajak publik menjaga persatuan bangsa dan jangan lagi mempolitisasi agama dan identitas.

Azriana menuturkan dalam peringatan kali ini, Komnas Perempuan akan mengundang mantan Presiden RI B.J. Habibie. Habibie akan memperingati tragedi Mei 98 bersama-sama dengan komunitas para korban tragedi Mei 98 dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca: Hadiri Peringatan Tragedi Mei 1998, Wagub Djarot Menangis

Azriana mengatakan mereka mengundang Habibie karena mantan presiden itu dianggap sebagai tokoh yang mau mendengarkan dan menanggapi keresahan para korban saat masa transisi kekuasaan. Habibie juga dinilai sebagai tokoh yang menolak kekerasan, menyatakan permintaan maaf kepada korban, dan mengupayakan pembentukan tim pencari fakta.

Menurut Azriana, peringatan tragedi Mei 1998 menjadi momentum mengingatkan negara akan pelanggaran hak asasi manusia di masa lalu yang belum tuntas, utamanya tragedi Mei 98. Dia melihat bangsa Indonesia masih berutang kepada para korban tragedi tersebut.

Melalui peringatan ini, Komnas Perempuan ingin mengajak masyarakat merawat ingatan kolektif atas tragedi kemanusiaan yang terjadi di Mei 1998. Selain itu, merefleksikan perjalanan penghapusan kekerasan pada perempuan di Indonesia, utamanya kekerasan seksual.

Baca: Jaksa Agung: Penyelesaian Kasus 1998 Secara Nonyudisial

Komnas Perempuan juga mendorong pemerintah agar melanjutkan seluruh upaya menghadirkan kesempatan bagi korban pelanggaran HAM masa lalu di Indonesia.

DIKO OKTARA

Berita terkait

Politikus Senior PDIP Tumbu Saraswati Tutup Usia

10 hari lalu

Politikus Senior PDIP Tumbu Saraswati Tutup Usia

Politikus senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan aktivis pro demokrasi, Tumbu Saraswati, wafat di ICU RS Fatmawati Jakarta pada Kamis

Baca Selengkapnya

Beredar Video Seorang Suami Diduga Sekap Istri di Kandang Sapi, Komnas Perempuan Bilang Begini

44 hari lalu

Beredar Video Seorang Suami Diduga Sekap Istri di Kandang Sapi, Komnas Perempuan Bilang Begini

Beredar video yang memperlihatkan seorang istri diduga disekap di kandang sapi oleh suaminya di Jember, Jawa Timur. Komnas Perempuan buka suara.

Baca Selengkapnya

Korban Dugaan Kekerasan Seksual Rektor Universitas Pancasila Tidak Mendapat Perlindungan dan Komunikasi dari Kampus

57 hari lalu

Korban Dugaan Kekerasan Seksual Rektor Universitas Pancasila Tidak Mendapat Perlindungan dan Komunikasi dari Kampus

Amanda Manthovani, pengacara 2 korban kekerasan seksual diduga oleh Rektor Universitas Pancasila nonaktif mengaku tak ada perlindungan dari kampus.

Baca Selengkapnya

Komnas Perempuan Minta Polisi Patuhi UU TPKS Saat Usut Dugaan Kekerasan Seksual Rektor Universitas Pancasila

3 Maret 2024

Komnas Perempuan Minta Polisi Patuhi UU TPKS Saat Usut Dugaan Kekerasan Seksual Rektor Universitas Pancasila

Komnas Perempuan mendorong polisi mematuhi UU TPKS dalam mengusut perkara dugaan kekerasan seksual oleh Rektor Universitas Pancasila.

Baca Selengkapnya

Dugaan Kekerasan Seksual di Universitas Pancasila , Komnas Perempuan Minta Rektor Tak Laporkan Balik Korban

3 Maret 2024

Dugaan Kekerasan Seksual di Universitas Pancasila , Komnas Perempuan Minta Rektor Tak Laporkan Balik Korban

Komnas Perempuan meminta Rektor Universitas Pancasila tidak melaporkan balik korban dugaan kekerasan seksual.

Baca Selengkapnya

Kasus Pelecehan Seksual Diduga oleh Rektor Universitas Pancasila, Komnas Perempuan Dorong Polisi Gunakan UU TPKS

27 Februari 2024

Kasus Pelecehan Seksual Diduga oleh Rektor Universitas Pancasila, Komnas Perempuan Dorong Polisi Gunakan UU TPKS

"Komnas Perempuan mengapresiasi keberanian perempuan pelapor/korban untuk bersuara."

Baca Selengkapnya

Polisi Mulai Penyelidikan Kasus Dugaan Pelecehan Seksual yang Dilakukan Pimpinan Universitas Pancasila

24 Februari 2024

Polisi Mulai Penyelidikan Kasus Dugaan Pelecehan Seksual yang Dilakukan Pimpinan Universitas Pancasila

Polisi sedang menyelidiki kasus dugaan pelecehan seksual yang dilakukan Rektor Universitas Pancasila di lingkungan kampus.

Baca Selengkapnya

Debat Capres: Anies Baswedan Soroti Kekerasan Terhadap Perempuan, Catcalling dan Upah Setara Pria dan Wanita

6 Februari 2024

Debat Capres: Anies Baswedan Soroti Kekerasan Terhadap Perempuan, Catcalling dan Upah Setara Pria dan Wanita

Anies Baswedan soroti persoalan isu perempuan saat debat capres soal catcalling, pemenuhan daycare, kekerasan terhadap perempuan, dan upah setara

Baca Selengkapnya

Menteri Yasonna Laoly Minta Masyarakat untuk Terus Mendesak Penuntasan Kasus Kerusuhan Mei 1998

1 Februari 2024

Menteri Yasonna Laoly Minta Masyarakat untuk Terus Mendesak Penuntasan Kasus Kerusuhan Mei 1998

Menteri Hukum dan HAM menerima sejumlah advokat dari TPDI yang meminta penuntasan kasus Kerusuhan Mei 1998.

Baca Selengkapnya

Komnas Perempuan Siap Beri Pendampingan untuk Pacar Leon Dozan

20 November 2023

Komnas Perempuan Siap Beri Pendampingan untuk Pacar Leon Dozan

Komnas Perempuan tak menampik bahwa selama ini banyak korban kekerasan dalam pacaran tidak berani melapor. Sebut ada perbuatan manipulatif.

Baca Selengkapnya