Bupati Tulungagung Tutup Kafe yang Menyediakan Penari Telanjang  

Reporter

Jumat, 5 Mei 2017 21:59 WIB

Iamstaggered.com

TEMPO.CO, Tulungagung – Bupati Tulungagung Syahri Mulyo memerintahkan penutupan tempat hiburan kafe dan karaoke YES karena diduga menyediakan penari telanjang, Jumat, 5 Mei 2017. Tempat hiburan di belakang bengkel aksesori mobil dan jasa pencucian kendaraan itu digerebek aparat Kepolisian Daerah Jawa Timur pada Rabu, 3 Mei 2017.

Polisi menangkap 40 perempuan dari dalam kafe tersebut, dua di antaranya masih gadis. Mereka disinyalir sebagai penari striptis. “Hari ini juga saya perintahkan Satpol PP untuk menyegel dan menutup tempat karaoke itu,” kata Syahri, Jumat siang.

Baca: 40 Penari Striptis Diciduk di Tulungagung, 2 Masih Remaja

Syahri terkejut mendengar ada praktik prostitusi di wilayahnya. Mereka didatangkan dari berbagai kota di luar Tulungagung untuk berperan sebagai pemandu lagu. Namun, dalam praktiknya, menurut polisi, mereka juga melakukan transaksi seksual.

Syahri berujar, penutupan tempat karaoke itu bersifat sementara untuk memudahkan proses penyelidikan. Jika terbukti ada pelanggaran peraturan daerah tentang tempat hiburan malam, pemerintah Tulungagung akan menutup selamanya.

Simak: Polisi Bongkar Arena Striptis di Semarang

Kepala Seksi Ketertiban Satpol PP Tulungagung Wahiyd Masrur masih menunggu hasil penyidikan polisi. Jika terbukti ada pelanggaran, Satpol PP akan mencabut izinnya. “Kita tunggu dulu hasil penyidikan polisi,” katanya.

Perwakilan YES Café Karaoke, Orins, membantah menyediakan jasa layanan seksual seperti yang dituduhkan. Dia merasa dirugikan atas pemberitaan penangkapan 40 penari telanjang seperti yang disampaikan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Timur. “Itu tidak benar, mungkin hanya kesalahan personal,” katanya.

Menurut Orins, selama ini tempat usahanya telah mematuhi peraturan daerah tentang penyelenggaraan tempat hiburan malam. Seluruh pekerja tidak pernah terlibat dalam kegiatan tarian telanjang seperti yang dituduhkan. “Kami akan melakukan klarifikasi,” tuturnya.

Lihat: Beredar Video Tari Bugil Pelajar di Bima

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Timur, Komisaris Besar Agung Yudha mengatakan pihaknya menangkap 40 perempuan berusia 18-25 tahun serta tiga muncikari. Saat ditangkap, kata Agung, mereka sedang melayani tamu di dalam kamar dengan menari telanjang

Menurut Agung, tarif per jam untuk menyaksikan tarian telanjang itu sebesar Rp 700 ribu. Selain mempertontonkan tarian telanjang, para perempuan itu diduga melayani hubungan seksual.

HARI TRI WASONO



Berita terkait

Ketua KPU Hasyim Asy'ari Dilaporkan untuk Dugaan Asusila, Apa yang Masuk Kategori Pelecahan Seksual?

6 hari lalu

Ketua KPU Hasyim Asy'ari Dilaporkan untuk Dugaan Asusila, Apa yang Masuk Kategori Pelecahan Seksual?

Ketua KPU Hasyim Asy'ari telah dilaporkan ke DKPP atas dugaan asusila terhadap seorang perempuan anggota PPLN. Ini aturan pidana pelecehan seksual.

Baca Selengkapnya

Dugaan Korupsi APBDes di Tiga Desa di Tulungagung, Kejaksaan: Ada Kejutan Setelah Idul Fitri

22 hari lalu

Dugaan Korupsi APBDes di Tiga Desa di Tulungagung, Kejaksaan: Ada Kejutan Setelah Idul Fitri

Kejaksaan Negeri Kabupaten Tulungagung sedang menyelidiki kasus dugaan korupsi anggaran desa (APBDes) di sejumlah desa

Baca Selengkapnya

Pimpinan Pesantren di Trenggalek dan Anaknya Mengaku Cabuli Santriwati Sejak 2021

36 hari lalu

Pimpinan Pesantren di Trenggalek dan Anaknya Mengaku Cabuli Santriwati Sejak 2021

Polisi menetapkan bapak dan anak pengasuh pondok pesantren di Trenggalek sebagai tersangka pencabulan

Baca Selengkapnya

Kiai dan Anaknya di Trenggalek Ditetapkan jadi Tersangka Pencabulan Santriwati

43 hari lalu

Kiai dan Anaknya di Trenggalek Ditetapkan jadi Tersangka Pencabulan Santriwati

M, 72 tahun; dan anaknya, F, 37 tahun, dilaporkan empat orang ke Polres Trenggalek atas dugaan tindak pencabulan santriwati

Baca Selengkapnya

KPK Serahkan Barang Rampasan Hasil Perkara Korupsi ke Enam Instansi Pemerintah

47 hari lalu

KPK Serahkan Barang Rampasan Hasil Perkara Korupsi ke Enam Instansi Pemerintah

KPK menyerahkan barang rampasan negara hasil perkara tindak pidana korupsi kepada enam instansi pemerintah.

Baca Selengkapnya

Dugaan Pelecehan Seksual Istri Pasien oleh Dokter di Palembang, Bukan Perkosaan Tapi Ini Kata Pelapor

57 hari lalu

Dugaan Pelecehan Seksual Istri Pasien oleh Dokter di Palembang, Bukan Perkosaan Tapi Ini Kata Pelapor

Febriansyah, Pengacara TA menjelaskan kliennya yang sedang hamil tersebut bukan mengalami perkosaan oleh dokter MY.

Baca Selengkapnya

Guru SD di Cianjur Diduga Cabuli Belasan Siswa, Orang Tua Bahkan Menyebut Korban Bisa Ratusan Orang

58 hari lalu

Guru SD di Cianjur Diduga Cabuli Belasan Siswa, Orang Tua Bahkan Menyebut Korban Bisa Ratusan Orang

Seorang guru SD di Cianjur ditangkap polisi karena diduga melakukan pencabulan terhadap siswanya. Orang tua menyebut korbannya bisa mencapai ratusan.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Soal Dugaan Pelecehan Seksual Dokter Ortopedi ke Istri Pasien, Versi Terlapor dan Korban

58 hari lalu

Fakta-fakta Soal Dugaan Pelecehan Seksual Dokter Ortopedi ke Istri Pasien, Versi Terlapor dan Korban

Kuasa hukum terlapor dokter spesialis ortopedi membantah soal suntik bius ke istri pasien. Pengacara korban mendetailkan dugaan pelecehan seksual itu

Baca Selengkapnya

Dokter di Palembang Diduga Cabuli Istri Pasien Usai Suntik Bius

59 hari lalu

Dokter di Palembang Diduga Cabuli Istri Pasien Usai Suntik Bius

Seorang istri pasien di sebuah rumah sakit di Palembang diduga mengalami kekerasan seksual oleh dokter yang memeriksa suaminya.

Baca Selengkapnya

Guru Agama di SMPN Bogor Diduga Cabuli Siswinya di Ruang BP

23 Februari 2024

Guru Agama di SMPN Bogor Diduga Cabuli Siswinya di Ruang BP

EM, guru agama, diduga memperkosa AS, siswinya, terjadi saat jam pelajaran berlangsung.

Baca Selengkapnya