TEMPO Interaktif, Pekalongan:Sekitar 200 orang dari Forum Peduli Masyarakat Kota Santri mendatangi gedung Dewan Perwakilan Rakyat Derah Kabupaten Pekalongan kemarin. Mereka mendesak Dewan menggelar sidang istimewa dengan agenda mencopot Bupati Siti Qomariyah dan Wakilnya, Wahyudi Pontjo Nugroho terkait kasus foto mesra mereka.Unjuk rasa kelompok ini sudah sering digelar dengan tuntutan serupa. Menurut Riyan, juru bicara forum, Dewan mestinya mengambil sikap terhadap foto mesra pasangan bupati dan wakil bupati itu."Sebab, Undang-Undang Otonomi Daerah menyebutkan, jika kepala daerah melakukan tindak pidana, maka Dewan mempunyai hak angket sebagai awal pemberhentian kepala daerah," ujar Riyan.Dia mengutip keterangan pakar telematika Roy Suryo yang menyebutkan bahwa foto dan gambar bergerak adegan mesra Siti Qomariyah dan Wahyudi Pontjo Nugroho adalah asli.Ketua DPRD Kabupaten Pekalongan, Asip Kholbihi, mengatakan dalam waktu dekat Dewan mengundang pihak kepolisian, kejaksaan, dan Komisi Pemilihan Umum Daerah untuk membahas masalah foto tersebut. DPRD menunggu proses hukum kasus itu di pengadilan. "Jadi biarkan proses politik dan proses hukum berjalan dulu," kata Asip. Siti Qomariyah dan Wahyudi Pontjo Nugroho dilantik pada 26 Juli lalu. Bupati dan Wakil Bupati Pekalongan untuk periode 2006 – 2011 itu diusung Partai Kebangkitan Bangsa dan Partai Golkar. Sebelum terpilih menjadi bupati, Qomariah adalah Wakil Bupati Pekalongan juga Ketua Muslimat Nahdlatul Ulama Kabupaten Pekalongan serta dosen di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Pekalongan. Sedangkan Pontjo adalah Ketua Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pekalongan. Sohirin
Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati
16 hari lalu
Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati
Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.