Polisi berjaga saat anggota serikat tani Telukjambe bersiap melakukan aksi kubur diri di depan Istana Negara, Jakarta, 2 Mei 2017. Ini adalah aksi kedua para petani Telukjambe. TEMPO/Amston Probel
TEMPO.CO, Jakarta – Para petani asal Kampung Cisadang, Telukjambe, Kabupaten Karawang kembali mendatangi Istana Kepresidenan setelah menggelar aksi kubur diri beberapa hari yang lalu. Kedatangan sekitar sepuluh orang perwakilan petani disambut secara langsung oleh Presiden Joko Widodo. Pertemuan berlangsung sekitar tiga jam.
Ketua Umum Serikat Tani Telukjambe Bersatu Maman Nuryawan mengatakan pertemuan tersebut membahas peristiwa dugaan penyerobotan lahan dan penggusuran paksa yang dilakukan oleh PT Pertiwi Lestari. Akibatnya, lebih dari 400 keluarga petani kehilangan tempat tinggal dan pekerjaan.
“Pak Jokowi bilang sudah punya metode untuk penyelesaian masalah tersebut. Dia minta waktu selama tiga hari untuk penyelesaian,” ujar Maman saat dihubungi Tempo, Rabu, 3 Mei 2017.
Maman mengaku menyampaikan permasalahan sengketa lahan itu ke Jokowii. Menurut Maman, Jokowi memberikan respon positif. Jokowi juga meminta waktu untuk menyelesaikan masalah tersebut dengan menggandeng Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutana serta Kementerian Agraria dan Tata Ruang dalam waktu tiga hari.
Aksi kubur diri bermula dari konflik agraria antara petani dan perusahaan di Karawang pada 11 Oktober 2016. Ratusan warga, aparat, dan sejumlah petugas keamanan perusahaan sampai terlibat perkelahian. Bahkan, buldoser perusahaan ikut meratakan kebun dan tanaman.
Petani Telukjambe mengancam akan kembali menggelar aksi kubur diri apabila Jokowi ingkar janji dalam waktu tiga hari. Maman berharap pemerintah bisa mengembalikan para petani yang jadi korban sengketa tersebut ke lahan semula. “Kalau dalam tiga hari tidak ada penyelesaian, kami akan aksi kembali karena kami sudah tidak punya apa-apa lagi,” ujar Maman.