INFO JABAR - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan istilah orang Sunda kurung batokeun (berdiam diri di daerah asal atau tidak berani ke luar rumah) sudah tidak berlaku lagi saat ini. Buktinya, orang Sunda sudah ada hampir di seluruh pelosok Nusantara.

"Seke seler orang Sunda alhamdulillah sudah ada di mana-mana, termasuk di Sumatera Barat," kata Aher, sapaan akrab Ahmad Heryawan, dalam sambutannya pada pengukuhan Forum Masyarakat Sunda Pangumbaraan (Formas Sunda Ngumbara) Provinsi Sumatera Barat di halaman Pasar Agro Koto Baru, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, Senin, 1 Mei 2017.

Aher memotivasi mereka agar bisa mengembangkan diri di perantauan. Dia meminta orang Sunda harus berani melangkah lebih dulu dari etnis lain, sehingga mangga ti payun harus diubah paradigmanya menjadi punten ka payunan.

Karena orang Sunda sudah menyebar, menurut Aher, wajar bila saat ini ada yang menginginkan tokoh Sunda mengisi kepemimpinan nasional. “Orang Sunda harus bangkit, harus punya keberanian, harus maju, dan punya keahlian luar biasa. Insya Allah akan terjadi apa yang kita cita-citakan," kata Aher.

Masyarakat Sunda di Sumatera Barat cukup banyak, jumlahnya mencapai 40 ribu orang. Profesi mereka juga beragam, mulai dosen, petani, pedagang, sampai buruh bangunan.

Ketua Umum Formas Sunda Ngumbara Provinsi Sumatera Barat Aji Y. Rukmana mengatakan saat ini masyarakat Sunda di Sumatera Barat semakin kompak. “Sekarang sudah bersatu, sudah guyub. Mudahan-mudahan semakin jaya, semakin guyub, dan semakin silih asah, silih asuh, silih asih,” ujarnya.

Di Sumatera Barat sebelumnya ada organisasi masyarakat Sunda, yaitu Persatuan Warga Sunda (PWS), yang juga diketuai Aji Y. Rukmana. Saat ini PWS dan Formas Sunda Ngumbara ada di 14 kabupaten/kota di Sumatera Barat. Aher berpesan perbedaan organisasi jangan sampai membuat retak persaudaraan sesama orang Sunda. (*)

Aher: Ada yang Ingin Orang Sunda Jadi Pemimpin Nasional