Penikam Anggota Paspampres Menyerahkan Diri di Polres Bangkalan

Reporter

Sabtu, 29 April 2017 22:37 WIB

Ilustrasi pembunuhan menggunakan pisau. Tempo/Indra Fauzi

TEMPO.CO, Bangkalan - Rosul, 25 tahun, satu dari tiga pelaku penikaman terhadap dua anggota Pasukan Pengaman Presiden (Paspampres) menyerahkan diri ke Markas Polres Bangkalan, Jawa Timur, Sabtu malam, 29 April 2017.

Rosul menyerahkan diri dengan diantar Kepala Desa Kelbung, Kecamatan Galis dan tiga anggota keluarganya. Rosul langsung diperiksa di ruangan Satrekrim Polres Bangkalan.

Baca: Polisi Kantongi Identitas Pengeroyok Dua Anggota Paspampres

Pemeriksaan hanya berlangsung sekitar 15 menit. Rosul yang memakai jaket kombinasi warna putih, merah dan hitam, langsung dibawa oleh empat anggota Subdenpom menggunakan mobil Innova hitam berpelat nomor W atau Sidoarjo.

Rosul sempat berpelukan dengan anggota keluarganya. Keluarganya meminta Rosul tenang dan sabar. "Langsung dibawa ke Jakarta," kata Kepala Satreskrim Polres Bangkalan, Ajun Komisaris Anton Widodo.

Anton menuturkan keberadaan Rosul di Bangkalan diketahui setelah Polres Metro Jakarta Pusat meminta bantuan menangkap penusuk Paspampres yang dikabarkan melarikan diri ke rumahnya di Kelbung. "Permintaan Polres Metro itu saya terima dua hari lalu," ujar dia.

Simak: Jadi Korban Pengeroyokan, Dua Anggota Paspampres Terkapar

Setelah ada permintaan itu, kata Anton, dia mengutus tim ke Desa Kelbung untuk berkoordinasi dengan kepala desa setempat agar Rosul menyerahkan diri. Kepala desalah yang membujuk Rosul agar menyerahkan diri. "Setelah dipastikan menyerah, kami jemput ke Desa Kelbung," ungkap dia.

Penusukan yang dialami dua anggota Paspampres, Pratu Pasaribu dan Prada Fata Kudus, terjadi di dekat Mako Paspampres, Jalan Tanah Abang II, Jakarta Pusat, Senin, 24 April lalu. Sejumlah cerita menyebut, penusukan itu bermula dari cekcok mulut antara anggota Paspampres Rico dan Rosul.

Lihat: Kapuspen TNI: Pembelian Senjata Paspampres di AS Legal


Cekcok itu membuat Rosul kalap dan menusuk Rico dengan alat pencacah es batu. Anggota Paspampres lain, Fatah, yang kebetulan berada tak jauh dari lokasi hendak menolong Rico. Namun nahas, Fatah juga malah dikeroyok oleh tiga orang dan mengalami enam luka tusuk dipunggung.

MUSTHOFA BISRI

Berita terkait

Dipukul dengan Paving Blok saat Tidur, Ayah Tewas Dibunuh Anak di Tangerang

23 jam lalu

Dipukul dengan Paving Blok saat Tidur, Ayah Tewas Dibunuh Anak di Tangerang

Mustari, 60 tahun, mati di tangan anak kandungnya sendiri setelah mengalami luka di bagian kepala akibat dipukul menggunakan paving block di Tangerang

Baca Selengkapnya

Polisi Bebaskan Korban Begal yang Jadi Tersangka karena Bunuh Pelaku

2 hari lalu

Polisi Bebaskan Korban Begal yang Jadi Tersangka karena Bunuh Pelaku

Polisi membebaskan pria berinisial FH, seorang korban begal yang sempat dijadikan tersangka karena membunuh pelaku begal berinisial E.

Baca Selengkapnya

Polisi Bebaskan Korban Begal yang Jadi Tersangka Pembunuhan di Jambi, Pakai Pasal Pembelaan Terpaksa

2 hari lalu

Polisi Bebaskan Korban Begal yang Jadi Tersangka Pembunuhan di Jambi, Pakai Pasal Pembelaan Terpaksa

Polisi menghentikan proses penyidikan kasus pembunuhan pelaku begal di Jambi dan membebaskan korban pembegalan.

Baca Selengkapnya

Kasus Pembunuhan Penjaga Toko Baju, Kejari Kabupaten Tangerang Terima Pelimpahan Tersangka

3 hari lalu

Kasus Pembunuhan Penjaga Toko Baju, Kejari Kabupaten Tangerang Terima Pelimpahan Tersangka

Kejaksaan Negeri Kabupaten Tangerang akan menjerat tersangka pembunuhan itu dengan pasal penganiayaan dengan mengakibatkan kematian.

Baca Selengkapnya

Rubicon Milik Mario Dandy Tak Laku, Kejari Jaksel Turunkan Harga Lelang

3 hari lalu

Rubicon Milik Mario Dandy Tak Laku, Kejari Jaksel Turunkan Harga Lelang

Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan kembali melelang mobil Rubicon milik terpidana perkara penganiayaan, Mario Dandy Satrio

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Hapus Sistem Kelas BPJS Kesehatan YLKI Pertanyakan Alasannya, Bea Cukai Banyak Disorot Sri Mulyani Rapat Internal

4 hari lalu

Terkini: Jokowi Hapus Sistem Kelas BPJS Kesehatan YLKI Pertanyakan Alasannya, Bea Cukai Banyak Disorot Sri Mulyani Rapat Internal

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia atau YLKI mempertanyakan alasan pemerintah menerapkan sistem Kelas Rawat Inap Standar dalam layanan BPJS Kesehatan.

Baca Selengkapnya

Buntut Penganiayaan Senior ke Junior, Kemenhub Tak Buka Formasi Pendaftaran STIP Tahun Ini

4 hari lalu

Buntut Penganiayaan Senior ke Junior, Kemenhub Tak Buka Formasi Pendaftaran STIP Tahun Ini

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan peristiwa meninggalnya Rio, salah satu mahasiswa di STIP menjadi evaluasi bersama bagi Kemenhub.

Baca Selengkapnya

Ramai Film Vina, Polda Jabar Masih Cari Pelaku Pembunuhan di Cirebon yang Buron

5 hari lalu

Ramai Film Vina, Polda Jabar Masih Cari Pelaku Pembunuhan di Cirebon yang Buron

Pembunuhan Vina di Cirebon pada 2016 silam, Polisi hingga saat ini masih mencari 3 pelaku yang masih berstatus DPO.

Baca Selengkapnya

Taruna STIP Kemenhub Ucapkan Kode-kode Khusus saat Aniaya Adik Tingkat Hingga Tewas

8 hari lalu

Taruna STIP Kemenhub Ucapkan Kode-kode Khusus saat Aniaya Adik Tingkat Hingga Tewas

Polisi melibatkan ahli bahasa untuk mengungkap kode-kode khusus yang diucapkan taruna STIP Kemenhub saat menganiaya adik tingkat hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Menhub Bebastugaskan Direktur STIP Buntut Taruna Tewas Dianiaya Senior: Ini Tanggung Jawab dan Tindakan Tegas

8 hari lalu

Menhub Bebastugaskan Direktur STIP Buntut Taruna Tewas Dianiaya Senior: Ini Tanggung Jawab dan Tindakan Tegas

Menhub Budi Karya Sumadi membebastugaskan direktur dan beberapa pejabat di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) di Jakarta.

Baca Selengkapnya