Tersangka Kasus Diksar Mapala UII Dilimpahkan ke Kejaksaan

Reporter

Kamis, 27 April 2017 23:00 WIB

Petugas Kejaksaan menunjukan berkas perkara dua tersangka berinisial W dan AS atas dugaan tindak pidana penganiayaan terhadap tiga mahasiswa peserta Diksar Mapala Universitas Islam Indonesia (UII) saat pelimpahan berkas perkara di Kejaksaan Negeri Karanganyar, Jawa Tengah, 16 Februari 2017. ANTARA/Mohammad Ayudha

TEMPO.CO, Karanganyar - Kepolisian Resor Karanganyar melimpahkan tersangka dan barang bukti dalam kasus Pendidikan Dasar Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Islam Indonesia (UII). Selanjutnya, polisi akan mengusut kemungkinan adanya tersangka baru dalam kasus itu.

"Hari ini, kami limpahkan ke kejaksaan," kata Kapolres Karanganyar Ajun Komisaris Besar Ade Safri Simanjuntak, Kamis 27 April 2017. Pelimpahan tersangka dan barang bukti itu dilakukan setelah berkas penyidikan telah dinyatakan lengkap oleh Kejaksaan Negeri Karanganyar.

Menurut Ade, polisi yakin bahwa bukti dan hasil penyidikan itu cukup kuat untuk menjerat para tersangka dalam kasus penganiayaan yang menyebabkan kematian itu. "Ada banyak bukti yang melengkapi berkas penyidikan," katanya.

Baca: Kasus Diksar Mapala UII, Polisi Buka Peluang Ada Tersangka Baru

Beberapa bukti yang dilimpahkan berupa hasil visum dan otopsi dari rumah sakit. Selain itu, polisi juga telah menemukan beberapa alat yang digunakan dalam menganiaya korban, seperti ranting pohon, rotan serta tali prusik.

Polisi juga telah mengumpulkan bukti berupa keterangan dari saksi ahli. Sedangkan bukti lain yang dianggap cukup berharga adalah rekaman foto dan video pelaksanaan diksar di Tawangmangu.

"Rekaman itu kami temukan di tiga kamera, satu hardisk serta satu komputer yang kami sita," katanya. Saat disita, semua berkas dalam perangkat digital itu dalam kondisi kosong. "Ada indikasi telah dihapus terlebih dulu," katanya.

Untungnya, polisi berhasil memulihkan sejumlah bukti yang berada di perangkat tersebut. "Semua kembali utuh," katanya. Termasuk, hasil rekam gambar dan video kegiatan diksar itu.

Baca: Diksar Mapala UII, Rekonstruksi Kasus Ungkap Lembah Penyiksaan

Menurut Ade, pelaku menganiaya korban dengan motif pemberian hukuman. "Mereka memukul dengan tangan kosong maupun alat saat peserta dianggap gagal dalam melaksanakan tugas," katanya. Sebenarnya, para korban sudah tidak kuat dan berniat untuk mundur dalam kegiatan diksar tersebut.

Saat ini, polisi tengah mengembangkan kasus tersebut untuk menemukan adanya tersangka baru dalam kasus itu. "Sudah ada satu alat bukti yang telah kami pegang," katanya. Pihaknya masih membutuhkan satu alat bukti lagi untuk bisa menjerat tersangka baru.

"Kami akan akselerasi agar gelar perkara bisa dilakukan dalam sebulan ke depan," katanya. Dia memperkirakan tersangka baru yang dapat terjerat lebih dari lima orang.

Sedangkan Kepala Seksi Pidana Umum Kejaksaan Negeri Karanganyar Heru Prasetyo belum bisa dihubungi untuk dikonfirmasi mengenai kelengkapan berkas kasus diksar mapala ini. Dia tidak mengangkat telepon maupun pesan pendek yang dikirim.

Sebelumnya, tiga peserta diksar mapala itu meninggal dunia. Mereka adalah Muhammad Fadli, 20 tahun, dari Batam; Syaits Asyam (20) dari Sleman; dan Ilham Nurpadmy Listia Adi (20) dari Lombok Timur. Ketiganya adalah mahasiswa UII angkatan 2015. Pemeriksaan di Rumah Sakit Bethesda, Yogyakarta, menemukan sejumlah luka luar dan dalam pada tubuh almarhum Asyam dan Ilham.

Baca: Kasus Mapala UII, Polisi: Panitia Berupaya Hilangkan Bukti

Dua panitia diksar ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus tersebut. Mereka adalah Angga dan Wahyudi yang merupakan panitia yang bertugas menjadi pendamping regu.

AHMAD RAFIQ

Berita terkait

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

1 jam lalu

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

Kelompok Houthi di Yaman menawarkan tempat melanjutkan studi bagi para mahasiswa AS yang diskors karena melakukan protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya

BRIN Undang Periset dan Mahasiswa Ikut Platform Kolaborasi Biologi Struktur untuk Gali Potensi Keanekaragaman Hayati

8 jam lalu

BRIN Undang Periset dan Mahasiswa Ikut Platform Kolaborasi Biologi Struktur untuk Gali Potensi Keanekaragaman Hayati

BRIN terus berupaya menemukan metode yang paling baru, efektif, dan efisien dalam proses pemurnian protein.

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

14 jam lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

15 jam lalu

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

Topik tentang mahasiswa UGM menggelar aksi menuntut tranparansi biaya pendidikan menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

15 jam lalu

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

Universitas Sciences Po di Paris menolak tuntutan mahasiswa untuk memutus hubungan dengan universitas-universitas Israel.

Baca Selengkapnya

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

1 hari lalu

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.

Baca Selengkapnya

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

2 hari lalu

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

Mahasiswa pindah dari tenda dan duduki Hamilton Hall. Kampus mulai menskors sebagian pengunjuk rasa pro Palestina dan mengancam memecat yang lain.

Baca Selengkapnya

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

2 hari lalu

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

Universitas Columbia mengancam akan mengeluarkan mahasiswa pro-Palestina yang menduduki gedung administrasi Hamilton Hall.

Baca Selengkapnya

HAM PBB Prihatin Penangkapan Mahasiswa Pro-Palestina

2 hari lalu

HAM PBB Prihatin Penangkapan Mahasiswa Pro-Palestina

Komisaris Tinggi HAM PBB prihatin atas tindakan hukum membubarkan aksi pro-Palestina di sejumlah universitas di Amerika Serikat

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

3 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya