KPK: Polisi Segera Ungkap Penyerang Novel Baswedan, Jika Tidak...

Reporter

Rabu, 26 April 2017 18:27 WIB

Sejumlah aktifis yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Sipil membawa topeng foto Novel Baswedan di gedung KPK, Jakarta, 12 April 2017. Mereka meminta KPK dan aparat kepolisian untuk segera mengusut kasus penyiraman air keras yang menimpa penyidik senior KPK Novel Baswedan didepan kediamannya dikawasan Kelapa Gading, Jakarta. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi berharap kepolisian segera mengungkap penyerang penyidik KPK Novel Baswedan. Juru bicara KPK Febri Diansyah mengatakan hingga saat ini lembaganya belum mendapat informasi resmi terkait dengan pengembangan kasus ini.

"Kami belum mendapatkan informasi resmi, KPK masih menunggu apa yang dihasilkan investigasi resmi yang dilakukan pihak kepolisian," kata Febri di kantornya, Selasa, 25 April 2017.

Baca juga:
Jusuf Kalla: Polisi Serius, Tak Perlu TPF Kasus Novel Baswedan

Penyerang Novel Belum Terungkap, Wakapolri: Kasus Seperti Cuaca

Febri berharap kepolisian dapat mengungkap pelakunya dalam waktu dekat. Sebab jika tak segera tuntas, ia khawatir akan ada serangan-serangan lain terhadap lembaga antirasuah.

"Kami harapkan dalam waktu dekat bisa diungkap siapa pelakunya dan motifnya apa. Karena ini memang bagian penting kita sadar betul kalau ini tidak diproses tentu saja serangan-serangan lain bisa terjadi," ujar Febri.

Baca pula:
Polisi Sudah Tahu Siapa Penguntit Novel Baswedan

Ditabrak dan Disiram Air Keras, Novel Baswedan: Tidak Menyerah

Sementara itu, Novel saat ini masih menjalani perawatan di General Hospital Singapura. Hingga hari ini, belum ada perbaikan yang signifikan pada mata kiri penyidik korupsi e-KTP itu.

"Memang sudah ada perbaikan namun masih jauh kurang baik dari kondisinya dibanding dengan mata kanan. Dalam satu minggu ke depan diharapkan pertumbuhan sudah bisa terjadi," ujar Febri.

Silakan baca:
Serangan terhadap Novel Baswedan, Polisi: Ada Dua Orang Pelaku

Novel Baswedan sudah lebih dari seminggu dirawat di Singapura. Sebelumnya ia sempat dirawat di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading, Jakarta Utara, dan Jakarta Eye Center di Menteng, Jakarta Pusat.

Pada 11 April 2017, Novel disiram air keras oleh orang tak dikenal sepulang salat subuh di masjid dekat rumahnya. Air keras itu tepat mengenai wajah dan matanya.

MAYA AYU PUSPITASARI

Berita terkait

Taruna STIP Jakarta Tewas Dianiaya Senior, Polisi Ungkap Penyebabnya

9 jam lalu

Taruna STIP Jakarta Tewas Dianiaya Senior, Polisi Ungkap Penyebabnya

Polisi mengungkap penyebab terjadinya penganiyaan di Kampus STIP Jakarta yang menyebabkan seorang taruna tewas.

Baca Selengkapnya

Jenazah Taruna STIP Jakarta Diterbangkan ke Bali Hari Ini

9 jam lalu

Jenazah Taruna STIP Jakarta Diterbangkan ke Bali Hari Ini

Jenazah Taruna STIP Jakarta korban penganiayaan seniornya akan diterbangkan ke kampung halamannya hari ini.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

9 jam lalu

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

Selain di Bekasi, kasus pembunuhan mayat dalam koper juga terjadi di Kuta, Bali

Baca Selengkapnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Senior Jadi Tersangka

16 jam lalu

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Senior Jadi Tersangka

Polisi menetapkan satu orang tersangka dalam kasus penganiayaan yang mengakibatkan tewasnya seorang taruna STIP Marunda

Baca Selengkapnya

Kepala RS Polri Ungkap Hasil Autopsi Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior

17 jam lalu

Kepala RS Polri Ungkap Hasil Autopsi Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior

Taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Putu Satria Ananta Rustika, 19 tahun, tewas diduga dianiaya seniornya di toilet

Baca Selengkapnya

CCTV Rekam Rangkaian Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas

21 jam lalu

CCTV Rekam Rangkaian Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas

Polres Jakarta Utara telah menerima laporan polisi tentang tewasnya siswa tingkat satu di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP)

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

22 jam lalu

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

Eks penyidik KPK, Yudi Purnomo Harahap, menilai Nurul Ghufron seharusnya berani hadir di sidang etik Dewas KPK jika merasa tak bersalah

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

1 hari lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

1 hari lalu

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

Alexander Marwata mengaku membantu Nurul Ghufron untuk mencarikan nomor telepon pejabat Kementan.

Baca Selengkapnya

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

1 hari lalu

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

Nurul Ghufron dinilai panik karena mempermasalahkan prosedur penanganan perkara dugaan pelanggaran etiknya dan menyeret Alexander Marwata.

Baca Selengkapnya