Warga berdoa di kuburan massal Ulee Lheu Banda Aceh, 26 Desember 2016. Memperingati 12 tahun peristiwa tsunami Aceh, masyarakat Aceh melakukan ziarah di makam korban tsunami dan berdoa serta menggelar kenduri adat. TEMPO/Adi Warsidi
TEMPO.CO, Banda Aceh - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Aceh bersama mahasiswa UIN Arraniry, Banda Aceh memperingati hari bumi dengan menanam mangrove. Lokasi penanaman dilakukan di wilayah bekas tsunami, pantai Ujong Pancu, Aceh Besar, pada Sabtu 22 April 2017.
Sebanyak 150 mahasiswa dan aktivis lingkungan Aceh terlibat dalam aksi itu. Pemilihan lokasi di ujong pancu mengingat wilayah tersebut dulunya sebelum tsunami, pernah subur dengan hutan bakau.
Walhi berharap, semua warga mengikuti kegiatan menanam pohon untuk menjaga lingkungannya, serta melawan pemanasan global.
Kepala Divisi Advokasi Walhi Aceh, Nasir menambahkan, selain melakukan tanam mangrove, para aktivis lingkungan di Aceh juga menggelar kampanye orasi lingkungan di Bundaran Ulee lheu, Banda Aceh. Simak pula : PKS Berambisi Raup 60 Persen Kemenangan di Pilkada Serentak 2018
Kampanye juga dilakukan dengan aksi barter sampah. Masyarakat dapat menukarkan sampah dengan merchandise dan berfoto dengan kreasi unik dari botol bekas.
Lebih dari 15 ribu pohon telah ditanam di 8 lokasi sepanjang tahun 2023 sebagai bagian dari program Telkomsel Jaga Bumi Carbon Offset. Selain itu, lebih dari 75 ribu pavement block dan 20 ribu phone holder diproduksi dari limbah plastik dan bekas cangkang kartu SIM melalui program Waste Management.