Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa membacakan surat Kartini pada acara "Panggung Para Perempuan Kartini" di Museum Bank Indonesia, Kota, Jakarta, 11 April 2017. Kegiatan istimewa ini digelar TEMPO dalam memperingati Hari Kartini. TEMPO/Dhemas Reviyanto
TEMPO.CO, Yogyakarta - Menteri Sosial Khofifah Endar Parawansa mengajak orang yang sedang galau datang ke Yogyakarta. Sebab, daerah ini mempunyai indeks kebahagiaan di atas rata-rata se-Indonesia.
"Yang galau datanglah ke Yogyakarta," kata Khofifah saat membuka Jambore Asosiasi Kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera di Yogyakarta, Sabtu, 22 April 2017.
Yogyakarta, kata Khofifah, merupakan daerah yang menjadi percontohan ekonomi kreatif di Indonesia. Bahkan arahan presiden juga begitu. Industri kreatif bisa meningkatkan ekonomi keluarga serta pendapatan keluarga juga meningkat. "Bahagia batin, bahagia lahir, dan bahagia dompetnya," ucap dia.
Jambore selama dua hari, 22 dan 23 April 2017, di Alun-alun Utara Yogyakarta itu dihadiri 7.000-an peserta dari beberapa daerah di Indonesia. Mayoritas yang datang sebagai peserta adalah kaum ibu.
Ia menyatakan, Daerah Istimewa Yogyakarta untuk menjadi daerah ekonomi kreatif harus dikuatkan dari berbagai sisi.
"Yogyakarta sudah punya modal, pelaku industri kreatifnya luar biasa, senimannya luar biasa, dunia pendidikan kontribusinya luar biasa juga. Indeks pembangunan masyarakat tertinggi kedua setelah Jakarta," kata Khofifah.
Kalau daerah lain ingin belajar industri kreatif, kata dia, supaya datang ke Yogyakarta. Para ibu yang ikut jambore ini harus belajar industri kreatif. Khususnya untuk usaha mikro, kecil, dan menengah.
"Dia jambore juga ada pola bapak asuh atau sponsor," kata Khofifah.
Jambore ini juga menjadi pembelajaran bagi pelaku industri kreatif lainnya karena peserta tidak hanya dari Daerah Istimewa Yogyakarta saja. Tapi juga dari wilayah lain.
Gusti Kanjeng Ratu Mangkubumi selaku Ketua Badan Pengurus Pusat Asosiasi Kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera menyatakan Yogyakarta menjadi gudang industri kreatif. Bagi yang masih pemula bisa belajar kepada yang sudah menjalani ekonomi kreatif.
"Mereka yang sudah berkembang dan mandiri bisa menjadi pendamping yang masih tahap pemula. Jadi saling sinergi, saling membantu," katanya.
