Penembakan di Paris, Kementerian Luar Negeri Pastikan WNI Aman

Reporter

Sabtu, 22 April 2017 00:13 WIB

Sejumlah anggota tentara berjaga di sekitar Champs Elysees usai terjadi insiden penembakan di Paris, Prancis, 20 April 2017. Penembakan itu terjadi di sebuah jalan di pusat perbelanjaan Champs-Elysees, hanya berselang beberapa hari menjelang pemilihan presiden yang akan digelar oleh Negara Mode tersebut. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir memastikan tak ada warga negara Indonesia yang menjadi korban penembakan di dekat Istana Kepresidenan Prancis di Paris, Kamis malam kemarin. Insiden itu tercatat telah menewaskan tiga orang, di mana dua adalah polisi sementara seorang lainnya pelaku.

"Indonesia mengecam kejadian itu tentunya, dan informasi yang kami terima dari Kedutaan Besar RI sampai saat ini tak ada WNI yang menjadi korban," ujar Arrmanatha saat jumpa pers di Ruang Palapa, Kemlu, Pejambon, Jakarta, Jumat, 21 April 2017.

Baca juga:
Penembakan di Paris, Satu Polisi dan Pelaku Tewas

Menurut Arrmanatha, KBRI di Paris langsung berkoordinasi dengan komunitas WNI di kota tersebut tak lama setelah kejadian. KBRI pun berkomunikasi dengan otoritas setempat untuk mengetahui perkembangan insiden yang terjadi hanya tiga hari sebelum putaran pertama pemungutan suara Pemilihan Presiden Prancis itu.

KBRI Paris pun mengeluarkan imbauan bagi WNI agar sememtara waktu menghindari pusat keramaian, serta mengikuti arahan otoritas setempat.

Baca pula:
Penembakan Paris, Pelaku Diduga Bernama Karim Cheurfi

"Dan ditekankan agar terus berhati-hati, mengingat kejadian ini bisa terjadi di mana saja. Kalau butuh bantuan, silahkan hubungi hotline yang disediakam KBRI Paris," ujar Arrmanatha.

Kelompok radikal ISIS mengaku bertanggung jawab atas insiden tersebut. Lewat media afiliasi, ISIS menyebut pelaku insiden itu berkewarganegaraan Belgia, yang masih menjadi bagian dari mereka.

Silakan baca:
Penembakan Paris, ISIS Mengklaim Pelaku Warga Belgia

"Pelaku penyerangan di Champs Elysee, di tengah Kota Paris adalah Abu Yussef, seorang Belgia, dan dia adalah salah seorang pejuang ISIS," kata ISIS, dikutip dari laman AFP, Jumat.

Kepolisian Prancis sebelumnya mengatakan bahwa pelaku sengaja membidik polisi yang menjaga area dekat stasiun kereta api bawah tanah di Franklin Roosevelt, di pusat jalan di pusat perbelanjaan Champs-Elysees, Paris.

Korban awal diketahui berjumlah dua orang, namun polisi yang menderita luka pun tak dapat diselamatkan saat dilarikan ke rumah sakit. Korban tewas menjadi tiga orang termasuk pelaku sendiri.

YOHANES PASKALIS | AFP

Berita terkait

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

2 hari lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

4 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

Kementerian Luar Negeri RI membenarkan telah terjadi perkelahian sesama kelompok WNI di Korea Selatan persisnya pada 28 April 2024

Baca Selengkapnya

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

6 hari lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

6 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

7 hari lalu

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

Taiwan kembali diguncang gempa bumi sampai dua kali pada Sabtu, 26 April 2024. Tidak ada WNI yang menjadi korban dalam musibah ini

Baca Selengkapnya

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

8 hari lalu

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

IOM merupakan organisasi internasional pertama yang menerima Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

8 hari lalu

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

Sebanyak 23 individu mendapat Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award karena telah berjasa dalam upaya pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

14 hari lalu

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

Mengapa Amerika Serikat tolak keanggotaan penuh Palestina di PBB dengan hak veto yang dimilikinya? Bagaimana sikap Indonesia?

Baca Selengkapnya

Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

15 hari lalu

Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

Kementerian Luar Negeri RI menyoroti gagalnya PBB mensahkan keanggotaan penuh Palestina.

Baca Selengkapnya

Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

18 hari lalu

Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

Sergey Lavrov terhubung dalam percakapan telepon dengan Iran Hossein Amirabdollahian sebelum serangan membahas situasi di Timur Tengah

Baca Selengkapnya