Komnas Perempuan Dukung Perjuangan Kartini Kendeng

Reporter

Jumat, 21 April 2017 22:26 WIB

Sembilan perempuan Kendeng melakukan Aksi Pukul lesung di depan Istana Merdeka, Jakarta, 12 April 2017. Aksi ini dilakukan setelah penerbitan izin baru Ganjar Pranowo untuk Semen Indonesia. TEMPO/Amston Probel

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Nasional atau Komnas Perempuan mendukung perjuangan Kartini Kendeng yang menuntut pengembalian hak asasi dan hak atas aset lingkungan Pegunungan Kendeng, Jawa Tengah.

Kartini Kendeng adalah sebuah simbol gerakan yang diambil dari perjuangan pahlawan Raden Ajeng Kartini dalam menentang pemiskinan, karena eksploitasi sumber daya alam dan menerobos pengebirian politik karena tidak dilibatkan dalam pengambilan keputusan, karena dianggap tidak berpengetahuan.

Baca juga:
Kisruh Pabrik Semen Rembang, Komnas Perempuan Tunggu Kajian

Keseharian Demo Para Petani Kendeng, Suara Aksi Semen Kaki

"Gerakan kolektif perempuan Kendeng harus menjadi inspirasi bagi perjuangan gerakan perempuan di Indonesia," kata Wakil Ketua Komnas Perempuan Yuniyanti Chuzaifah di Jakarta, Jumat menanggapi peringatan Hari Kartini 21 April.

Sejak 2014, Kartini Kendeng lahir dari pemikiran spiritual Kartini tentang alam, manusia dan Tuhan juga perlawanan atas kekerasan infrastruktur di daerah. Menurut Yuniyanti, Kartini Kendeng sejak lama mempertanyakan mengapa harus ada pabrik semen di Kendeng.

Baca pula:
Patmi, Petani Kendeng Peserta Aksi Dipasung Semen Meninggal

"Tak terhitung lagi keberatan yang sudah disampaikan pada Presiden, menteri, Gubernur Jawa Tengah, bupati-bupati di Jawa Tengah serta Lembaga HAM," katanya.

Mereka tidak henti mengingatkan Bangsa Indonesia tentang bumi yang tetap harus dijaga, meski harus berhadapan dengan intimidasi, kekerasan dan stigma negatif dari pejabat dan aparat keamanan, katanya. "Beragam cara telah ditempuh untuk mempertahankan sumber kehidupan, dari menggunakan jalur hukum hingga menyemen kaki," ujarnya.

Silakan baca:
Solidaritas Petani Kendeng, Ganjar Diteriaki Aktivis Yogyakarta

Untuk itu, Komnas Perempuan mengajak untuk merefleksikan pemikiran visioner RA Kartini dalam mengembalikan tanggung jawab negara pada hak asasi yang melekat pada warga negara, yaitu menghormati, memenuhi dan melindungi keberdayaan yang dimiliki oleh warga negara.

Selain itu, mewujudkan cita-cita RA Kartini sebagai peringatan yang hakiki sebagai bangsa untuk menghentikan praktik pembangunan yang hanya memberikan keuntungan pada sekelompok orang, sementara pada saat bersamaan mencerabut sumber kehidupan turun temurun masyarakat adat.

"Pendirian dan rencana pendirian pabrik semen di Pegunungan Kendeng memiliki dampak pencerabutan hak asasi perempuan baik dimensi sipil, politik maupun ekonomi sosial budaya," kata dia.

Komnas Perempuan juga mendesak para penyelenggara negara untuk konsisten dan menginternalisasi spirit Kartini dalam merawat tanah air dan menentang pemiskinan, dengan menghargai dan melihat gerakan perempuan Kendeng sebagai upaya menyelamatkan bumi dan dampak pemiskinan masyarakat, dan menghentikan seluruh proses eksplorasi yang merusak lingkungan di kawasan pengunungan Kendeng.

ANTARA I SDA

Berita terkait

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

2 hari lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

8 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

8 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

9 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya

Politikus Senior PDIP Tumbu Saraswati Tutup Usia

10 hari lalu

Politikus Senior PDIP Tumbu Saraswati Tutup Usia

Politikus senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan aktivis pro demokrasi, Tumbu Saraswati, wafat di ICU RS Fatmawati Jakarta pada Kamis

Baca Selengkapnya

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

15 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

16 hari lalu

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024

Baca Selengkapnya

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

16 hari lalu

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

16 hari lalu

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

Polisi mulai menutup Jalan Medan Merdeka Barat menyusul rencana demonstrasi jelang sidang putusan sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).

Baca Selengkapnya

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

16 hari lalu

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

Komandan Tim Kampanye Nasional bidang relawan Haris Rusli Moti menyatakan, Prabowo meminta penghentian aksi damai di depan gedung MK

Baca Selengkapnya