Para Dosen Malas, Kemenristekdikti: Penelitian Kita Minim se-ASEAN

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

Jumat, 21 April 2017 08:14 WIB

Ilustrasi. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Depok - Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi mengeluhkan banyak dosen dan profesor di Indonesia yang malas melakukan penelitian. Hal itu terlihat dari minimnya jumlah jurnal ilmiah yang dikeluarkan universitas di Indonesia.

"Indonesia jauh tertinggal dari negara lain. Jangankan dunia, di ASEAN (Asia Tenggara) saja tertinggal," kata Direktur Jenderal Sumber Daya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kementerian Riset Ali Gufron Mukti di Gedung Rumpun Ilmu Kesehatan Universitas Indonesia, Depok, Kamis, 20 April 2017.

Baca: SBMPTN, 10 Perguruan Tinggi Top: ITB Peringkat 1 UGM Nomor 2

Ia menuturkan jurnal ilmiah internasional universitas di Indonesia yang dipublikasi baru 5.499. Sedangkan negara tetangga Malaysia sudah mencapai 25.350 jurnal ilmiah, universitas di Singapura 17.200 jurnal ilmiah, Thailand 12 ribu jurnal ilmiah, yang dipublikasi secara internasional.

"Jurnal ilmiah Malaysia lebih banyak dari Singapura karena dosennya lebih banyak. Namun kenapa Indonesia yang dosennya jauh lebih banyak dari Malaysia, apalagi Singapura, hasilnya sedikit," ucapnya.

Untuk mendongkrak kuantitas dan kualitas jurnal ilmiah, kementerian mengeluarkan Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 20 Tahun 2017 tentang Penelitian. Setiap profesor dan rektor kepala diwajibkan menulis jurnal ilmiah yang bisa dipublikasi di tingkat internasional.

"Tujuannya bukan untuk menang-menangan atau untuk ranking-rankingan. Indonesia mempunyai potensi besar, tapi belum dieksplorasi," ucapnya. "Selama ini, banyak dosen yang dalam tanda kutip 'masih tidur dan belum bangun' untuk meneliti dan menulis."

Menurutnya, selama ini, para dosen malas melakukan penelitian dan hanya mau mengajar. Dengan dikeluarkannya peraturan menteri tersebut, diharapkan dapat mendorong membangun atmosfer akademik dan iklim ilmiah di universitas.

"Agar profesor meneliti, dengan adanya rumah sakit perguruan tinggi negeri, diharapkan suasana akademik itu terbangun," ucapnya.

Simak pula: Ahok Kalah Pilkada DKI, Ini Harapan Masyarakat Bangka Belitung


Terutama, kata dia, penelitian di bidang kesehatan yang perlu harus melakukan inovasi. Sebab, di bidang kesehatan, 95 persen alat kesehatan yang digunakan di Indonesia masih impor.

Dengan adanya penelitian, diharapkan banyak alat kesehatan yang bisa dipakai sendiri. "Kalau produksi sendiri biaya bisa lebih murah. Kemudian bisa berkontribusi untuk negara, bahkan kalau bisa diekspor," ucapnya.

Wakil Dekan Bidang Akademik, Penelitian, dan Kemahasiswaan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Pratiwi Sudarmono mengatakan peneliti merupakan nyawa suatu negara. "Semua yang dihasilkan di bidang apa pun merupakan hasil penelitian," katanya.

Mulai tahun ini, pihaknya menerapkan aturan agar setiap dosen di FKUI melakukan penelitian. Tujuannya, agar karya ilmiah dan penemuan di bidang kesehatan semakin banyak ditemukan. "Dosen sekarang sudah diwajibkan melakukan penelitian dan membuat jurnal ilmiah, baik nasional maupun internasional," ujarnya.

IMAM HAMDI

Berita terkait

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

1 hari lalu

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

Program USAID ini untuk mempertemukan pimpinan universitas, mitra industri, dan pejabat pemerintah

Baca Selengkapnya

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

2 hari lalu

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Mau Kuliah di Fakultas Hukum, Apa yang Sebaiknya Disiapkan?

3 hari lalu

Mau Kuliah di Fakultas Hukum, Apa yang Sebaiknya Disiapkan?

Berminat menjadi sarjana hukum, tentu saja harus kuliah di fakultas hukum. Berikut yang perlu disiapkan calon mahasiswa hukum.

Baca Selengkapnya

Alasan PKS Usung Kader Internal di Pilkada 2024 Kota Depok

4 hari lalu

Alasan PKS Usung Kader Internal di Pilkada 2024 Kota Depok

Imam Budi Hartono akan melanjutkan RPJMD Kota Depok 2021-2026 jika terpilih pada Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

5 Kampus Kedokteran Terbaik di Indonesia Versi QS WUR by Subject 2024

11 hari lalu

5 Kampus Kedokteran Terbaik di Indonesia Versi QS WUR by Subject 2024

QS World University Rankings atau QS WUR by Subject 2024 kembali menghadirkan daftar kampus dengan jurusan kedokteran terbaik di Indonesia.

Baca Selengkapnya

10 Program Studi Paling Ketat SNBP 2024 dari Berbagai Universitas

17 hari lalu

10 Program Studi Paling Ketat SNBP 2024 dari Berbagai Universitas

Panitia Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) mengumumkan 10 program studi paling ketat dalam SNBP) 2024. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Golkar Jajaki Koalisi dengan PKS Hadapi Pilkada Depok 2024

17 hari lalu

Golkar Jajaki Koalisi dengan PKS Hadapi Pilkada Depok 2024

Ketua DPD Golkar Kota Depok Farabi A. Arafiq telah bertemu dengan Ketua DPD PKS Kota Depok Imam Budi Hartono untuk menjajaki koalisi di Pilkada Depok.

Baca Selengkapnya

Unika Santo Thomas Sumatera Utara Nyatakan Sihol Situngkir Tersangka TPPO Tak Lagi Jabat Rektor Sejak 2022

30 hari lalu

Unika Santo Thomas Sumatera Utara Nyatakan Sihol Situngkir Tersangka TPPO Tak Lagi Jabat Rektor Sejak 2022

"Bapak Sihol Situngkir sudah tidak menjabat lagi sebagai rektor di Unika Santo Thomas," kata Maidin,

Baca Selengkapnya

Ribuan Mahasiswa jadi Korban TPPO Berkedok Magang Ferienjob Jerman, Pakar: Kampus Tak Hati-Hati

30 hari lalu

Ribuan Mahasiswa jadi Korban TPPO Berkedok Magang Ferienjob Jerman, Pakar: Kampus Tak Hati-Hati

Pakar pendidikan menilai ribuan mahasiswa bisa menjadi korban TPPO berkedok magang ferienjob karena kesalahan kampus

Baca Selengkapnya

Ini Daftar Perguruan Tinggi yang Diduga Terlibat TPPO Berkedok Magang lewat Ferienjob di Jerman

31 hari lalu

Ini Daftar Perguruan Tinggi yang Diduga Terlibat TPPO Berkedok Magang lewat Ferienjob di Jerman

Ada sekitar 41 perguruan tinggi di Indonesia yang tercatat mengirimkan sejumlah mahasiswanya dalam program magang mahasiswa ke Jerman pada 2023.

Baca Selengkapnya