Pilgub Jawa Timur, Khofifah dan Saifullah Yusuf Disebut Golkar
Editor
Dian Andryanto
Kamis, 20 April 2017 22:11 WIB
TEMPO.CO, Surabaya - Ketua Fraksi Golkar Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Jawa Timur Sahat Tua Simanjuntak mengatakan terdapat dua nama calon kandidat yang akan diusung Partai Golkar dalam pemilihan Gubernur Jawa Timur 2018, yaitu Khofifah Indar Parawansa Menteri Sosial dan Saifullah Yusuf Wakil Gubernur Jawa Timur. Menurut dia, Partai Golkar akan terus memantau perkembangan elektabilitas dan popularitas kedua nama tersebut.
“Dua nama tersebut yang menjadi radar pemantauan kami,” kata Sahat saat ditemui di gedung DPRD Jawa Timur, Jalan Indrapura, Surabaya, Kamis, 20 April 2017.
Baca juga:
Kalah Pilkada DKI, Djarot Berpeluang Calon Wakil Gubernur Jatim
Sahat mengatakan kedua tokoh tersebut memiliki tingkat elektabilitas dan popularitas yang lebih tinggi dibanding calon lain. Menurut dia, tingkat elektabilitas dan popularitas kedua tokoh tersebut di atas 15 persen. Pemantauan tersebut, Sahat menambahkan, akan terus berlangsung sembari menentukan koalisi ke depan.
“Saya pastikan tidak lama lagi DPP pasti akan mengeluarkan rekomendasi yang akan lebih mengarah kepada siapa,” ujar Sahat.
Baca pula:
Pilkada Jawa Timur 2018, Siapa Kandidat Demokrat?
Terkait dengan pencalonan kader internal, Sahat mengatakan, Partai Golkar akan mencoba kader internal pada bursa calon Wakil Gubernur Jawa Timur. Saat ditanya perihal nama, “Tunggu saja sampai pelantikan,” kata Sahat.
Berkaca dari pilkada DKI, Sahat menuturkan, terdapat banyak evaluasi yang nantinya akan diterapkan pada pelaksanaan pemilihan Gubernur Jawa Timur 2018. Menurut dia, keinginan rakyat itu harus sejalan dengan situasi politik yang dibangun struktur partai. Artinya, Sahat menegaskan, hal tersebut kembali lagi pada suara Partai Golkar merupakan suara rakyat.
Silakan baca:
Kandidat Demokrat di Pilkada Jawa Timur, Ini Kata SBY dan Soekarwo
Masuk 3 Terpopuler Pilkada Jawa Timur, Gus Ipul: Alhamdulillah
Menurut dia, saat ini terlalu banyak lembaga survei yang membuat bingung. Namun, Sahat menambahkan, pihaknya juga tidak akan memakai satu atau dua lembaga survei saja sebagai panduan. Dia mengaku akan menggunakan beberapa sebagai pembanding.
“Kita enggak mau gagal di Pilgub Jatim, maka dari itu lebih memperhatikan hasil survei yang sebenarnya,” kata Sahat.
JAYANTARA MAHAYU