Turunkan Tensi Pilkada DKI, Jokowi Disarankan Panggil Tim Sukses

Reporter

Senin, 17 April 2017 22:08 WIB

Calon Wakil Gubernur nomor urut 3, Sandiaga Uno dan calon Gubernur nomor urut 2, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok tampak berbincang saat menghadiri Deklarasi Damai Pilkada DKI Jakarta di silang Monas, 17 April 2017. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta -Sejumlah ulama menyarankan kepada Presiden Joko Widodo agar memanggil para tim sukses dari dua kubu calon Gubernur DKI Jakarta. Ketua Majelis Ulama Indonesia Ma'aruf Amin, yang mewakili para ulama, tidak ingin persoalan di Jakarta makin memanas.

"Supaya tensi diturunkan, (tim sukses) dipanggil, dinasihati sehingga mereka tidak lagi berkompetisi tidak sehat," kata Ma'aruf di Kantor Presiden, Jakarta, Senin, 17 April 2017.

Baca: Ribut Paket Sembako, Tim Ahok-Djarot dan Anies-Sandi Saling Lapor

Para ulama, kata Ma'ruf, ingin proses pemungutan suara berjalan kondusif dan tidak ada upaya pengerahan massa. Ma'aruf tak mau ketidakstabilan di Jakarta berimbas ke level nasional.

Usai menggelar pertemuan dengan pejabat negara di bidang keamanan, Presiden Joko Widodo menerima kedatangan sejumlah ulama di Istana Merdeka. Mereka antara lain Ma'aruf Amin, Jimly Asshiddiqie dan Mahfud Md.

Selain itu diundang pula penceramah Yusuf Mansur, Arifin Ilham, dan Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak. Dalam pertemuan itu Presiden didampingi Menteri Agama Lukman Hakim

Simak: Kapolri Larang Pengerahan Massa dalam Pilkada DKI

Senada dengan Ma'aruf, Dahnil Anzar menambahkan sebaiknya tidak hanya ulama saja yang dipanggil oleh Presiden, tapi juga tim sukses kedua pasangan calon. Menurut dia, kegaduhan yang terjadi selama proses Pilkada Jakarta tidak lepas dari peran tim sukses. "Pak Jokowi harus bersikap tegas kepada mereka untuk menjaga kondusifitas. Jangan sampai kami seolah-olah jadi tertuduh," kata dia.

Menurut dia, pertemuannya dengan Presiden Jokowi tidak hanya membahas masalah Pilkada Jakarta saja. Tema lain, soal redistribusi aset dan persoalan radikalisme pun termasuk yang jadi topik pembahasan. Bahkan, secara khusus Dahnil menyinggung kasus penyerangan terhadap penyidik KPK Novel Baswedan. Dahnil meminta Presiden Jokowi untuk menuntaskan kasus itu.

Lihat: Sisa Dana Kampanye Ahok Tak Dipakai, Dana Anies buat Anak Yatim

Aparat penegak hukum, ucapnya, mesti bisa mengungkap pelaku penyerangan Novel. Bila pengungkapan kasus itu gagal, menurut Dahnil, akan menjadi preseden buruk ke depan. "Jangan sampai kasus Novel ini jadi ancaman terhadap pemberantasan korupsi," ucapnya.

ADITYA BUDIMAN

Berita terkait

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

8 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

8 jam lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

10 jam lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

13 jam lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

15 jam lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

17 jam lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

18 jam lalu

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

Menkomarinves Luhut Pandjaoitan buka kemungkinan kewarganegaraan ganda untuk diaspora. Apa saja alasan dan syaratnya?

Baca Selengkapnya

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

18 jam lalu

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

Pemerintah akhirnya mengesahkan UU Desa terbaru yang telah diteken Jokowi dan diwacanakan perubahannya sejak Mei 2022. Apa saja aturan barunya?

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

19 jam lalu

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

Prabowo Subianto berkeinginan membuat klub kepresidenan atau presidential club

Baca Selengkapnya

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

19 jam lalu

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

Permintaan para kepala desa agar masa jabatannya ditambah akhirnya dikabulkan pemerintah. Samakah hasilnya dengan UU Desa?

Baca Selengkapnya