HUT PPATK, BJ Habibie: Ingatkan Pentingnya Kualitas SDM

Reporter

Senin, 17 April 2017 15:07 WIB

Mantan Presiden RI BJ Habibie Menyampaikan Ceramah Umum dalam HUT PPATK. TEMPO/Azalia Ramadhani

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Presiden Republik Indonesia periode 1998-1999 Bacharuddin Jusuf Habibie menghadiri Peringatan HUT Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) yang Ke-15 hari ini, Senin 17 April 2017. Dalam acara ini, BJ Habibie diundang untuk memberikan ceramah umum kepada jajaran pemimpin serta pegawai PPATK.

Kegiatan PPATK ini mengusung tema mengenai Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi dalam Pelaksanaan Tugas, Fungsi, dan Kewenangan PPATK. BJ Habibie sebagai pembicara menekankan perlunya peningkatan dan kemampuan kualitas sumber daya manusia (SDM).

Baca juga:
Habibie: Indonesia Bukan Negara Islam, tapi Negara Demokrasi


Habibie menyampaikan pentingnya pengelolaan sumber daya manusia untuk mendorong kemajuan bangsa. "Sumber daya manusia harus diekelola secara efektif dan efisien. Pengelolaan sumber daya manusia yang tidak tepat akan menjauhkan target pencapaian negara. Meskipun sumber daya alam yang tersedia di suatu negara sangat melimpah," katanya.


Ia kemudian lebih jauh mengungkapkan pentingnya perhatian pada sumberdaya manusia. "Mengonsentrasikan hanya pada keunggulan sumber daya alam (SDA) dan sama sekali tidak memperhatikan sumber daya manusia, jangan kira akan mencapai sasaran," ujar Habibie.


Kiagus Ahmad Badaruddin, Kepala PPATK melalui keterangan tertulis yang disampaikan, mengutarakan pentingnya peran teknologi dalam memajukan suatu institusi. Ia menyatakan, bahwa pelaksanaan tugas PPATK berkaitan penting dengan teknologi dimana sering para pelaku tindak pidana pencucian uang memanfaatkan penggunaan teknologi untuk menyembunyikan atau menyamarkan harta kekayaan yang diperoleh dari tindakan pencucian uang tersebut.

Seperti yang dilansir pada keterangan tertulis, lembaga yang telah sejak tahun 2003 lalu berdiri ini telah menangani beberapa kasus terkait korupsi dan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).

Dalam beberapa kasus yang berasal dari Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) dan Laporan Hasil Analisis (LHA), PPATK telah mendorong adanya uang pengganti yang masuk ke kas negara sebesar lebih dari Rp 500 Miliar serta Rp 50 Miliar Denda.

AZALIA RAMADHANI I S. DIAN ANDRYANTO

Advertising
Advertising

Berita terkait

Pensiunan Puspitek Sebut Permintaan Pengosongan Rumah Dinas Sudah Ada Sejak 2017, Namun Batal

3 hari lalu

Pensiunan Puspitek Sebut Permintaan Pengosongan Rumah Dinas Sudah Ada Sejak 2017, Namun Batal

Pensiunan Puspitek menyatakan Menristek saat itu, BJ Habibie, menyiapkan rumah dinas itu bagi para peneliti yang ditarik dari berbagai daerah.

Baca Selengkapnya

BRIN: Rumah di Puspitek Punya Negara Tak Bisa Dimiliki

3 hari lalu

BRIN: Rumah di Puspitek Punya Negara Tak Bisa Dimiliki

Kepala Biro Manajemen Barang Milik Negara dan Pengadaan pada BRIN Arywarti Marganingsih mengatakan perumahan Puspitek, Serpong, tak bisa jadi hak milik.

Baca Selengkapnya

3,2 Juta Pemain Judi Online di Indonesia, Kenali Modus, Kategori, dan Sanksi Hukumnya

8 hari lalu

3,2 Juta Pemain Judi Online di Indonesia, Kenali Modus, Kategori, dan Sanksi Hukumnya

Data PPATK menunjukkan sekitar 3,2 juta warga Indonesia yang bermain judi online. Berikut modus, kategori, dan jerat pasal hukum di KUHP dan UU ITE.

Baca Selengkapnya

Selain Dian Sastro - Reza Rahadian, Pasangan di Film Lain Reza Rahadian dan BCL Setidaknya di 5 Film Ini

44 hari lalu

Selain Dian Sastro - Reza Rahadian, Pasangan di Film Lain Reza Rahadian dan BCL Setidaknya di 5 Film Ini

Selain Dian Sastro dan Nicholas Saputra, Indonesia punya pasangan aktor Reza Rahadian dan BCL yang kerap dipasangkan dalam film.

Baca Selengkapnya

Profil Promotor Musik Adrie Subono, Java Musikindo Akan Comeback?

51 hari lalu

Profil Promotor Musik Adrie Subono, Java Musikindo Akan Comeback?

Adrie Subono adalah promotor musik yang berpengalaman menghadirkan konser penyanyi dalam dan luar negeri. Ia juga merupakan keponakan dari B.J. Habibie.

Baca Selengkapnya

Laporan Investigasi dan Cover Majalah Tempo Pernah Dilaporkan, Ada Soal Soeharto Sampai Jokowi

58 hari lalu

Laporan Investigasi dan Cover Majalah Tempo Pernah Dilaporkan, Ada Soal Soeharto Sampai Jokowi

Beberapa kali laporan investigasi dan cover Majalah Tempo pernah dilaporkan ke Dewan Pers oleh berbagai pihak. Soal apa saja, dan siapa pelapornya?

Baca Selengkapnya

53 Tahun Majalah Tempo, Berdiri Meski Berkali-kali Alami Pembredelan dan Teror

58 hari lalu

53 Tahun Majalah Tempo, Berdiri Meski Berkali-kali Alami Pembredelan dan Teror

Hari ini, Majalah Tempo rayakan hari jadinya ke-53. Setidaknya tercatat mengalami dua kali pembredelan pada masa Orde Baru.

Baca Selengkapnya

Solihin GP Berpulang, Menjadi Gubernur Jawa Barat di Usia 44 Tahun

58 hari lalu

Solihin GP Berpulang, Menjadi Gubernur Jawa Barat di Usia 44 Tahun

Selain sempat menjadi orang kepercayaan Soeharto, Solihin GP berperan dalam Agresi Militer Belanda pada 1947. Ini karier militer dan politiknya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tetapkan Prabowo Jenderal Kehormatan TNI, Mengapa Dulu Dia Diberhentikan dari Militer?

28 Februari 2024

Jokowi Tetapkan Prabowo Jenderal Kehormatan TNI, Mengapa Dulu Dia Diberhentikan dari Militer?

Prabowo Subianto dapat pangkat jenderal kehormatan TNI dari Jokowi. Bagaimana kisahnya dulu ia diberhentikan dari militer? Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Masa-masa Akhir Jabatan Presiden RI dari Sukarno hingga Jokowi, Beberapa Berakhir Tragis

13 Februari 2024

Masa-masa Akhir Jabatan Presiden RI dari Sukarno hingga Jokowi, Beberapa Berakhir Tragis

Tujuh Presiden RI miliki cerita pada akhir masa jabatannya. Sukarno, Soeharto, BJ Habibie, Gus Dur, Megawati, SBY, dan Jokowi punya takdirnya.

Baca Selengkapnya