Tuntut Teror Novel Baswedan Dituntaskan, Aktivis Bali Gelar Aksi  

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

Minggu, 16 April 2017 14:54 WIB

Pegiat teater di Bali Muda Wijaya saat meneaterkan peristiwa teror yang dialami Novel Baswedan di depan Monumen Bajra Sandhi, Denpasar, 16 April 2017.Aksi solidaritas #SaveKPK itu dilaksanakan oleh puluhan orang yang terhimpun dalam Aliansi Masyarakat Bali Anti Korupsi (AMBAK). TEMPO/BRAM SETIAWAN

TEMPO.CO, Denpasar - Pegiat teater di Bali, Muda Wijaya, berjalan menenteng bendera merah putih di depan Monumen Bajra Sandhi, Denpasar. Ia membaca puisi Sutardji berjudul Tanah Air Mata.

Tak lama kemudian ia meneaterkan peristiwa penyiraman air keras yang dialami penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan. "Tanamkan kejujuran pada anak-anakmu. Sebab kejujuran, akan membuat anak-anakmu bersikap adil dan berani," katanya saat berteater, Ahad, 16 April 2017.

Aksi teatrikal itu sebagai bentuk solidaritas untuk menuntut pengusutan kasus teror yang dialami Novel Baswedan. Pementasan itu pun menarik antusiasme warga Denpasar yang sedang ber-jogging di area car free day seputaran lapangan Niti Mandala Renon.

Baca: Spekulasi Penyerangnya, Novel Baswedan: Sebulan Dikuntit Orang

Kepala tiga orang yang menyiram Muda Wijaya saat berteater dibungkus kantong plastik. Itu bukan semata tanpa pesan, hal tersebut merupakan kritik agar pihak kepolisian mampu segera mengusut tuntas pelaku penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan.

"Jangan sampai kasus (teror) ini seperti plastik yang lama mengurai," tutur Muda Wijaya.

Aksi solidaritas #SaveKPK itu dilaksanakan oleh puluhan orang yang terhimpun dalam Aliansi Masyarakat Bali Anti Korupsi (AMBAK). Di antaranya Yayasan Manikaya Kauci, LBH Bali, PBHI Bali, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Denpasar, Solidaritas Jurnalis Bali, Balebengong.net, dan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Denpasar.

Koordinator AMBAK, Nyoman Mardika, saat berorasi mengatakan seluruh masyarakat Indonesia harus bersolidaritas melawan upaya pihak-pihak yang ingin melemahkan KPK. "Kita tidak bisa menonton saja. Novel Baswedan pernah mengalami beberapa kali teror, dia tetap konsisten melawan korupsi," ujarnya.

Mardika menjelaskan pengawasan dari masyarakat penting agar tidak terjadi abuse of power. "Jadi penguasaan yang luar biasa terhadap penegakan hukum," katanya. Maka ia berharap adanya tim independen untuk mengusut kasus teror Novel Baswedan.

Simak juga: Polisi Bubarkan Kegiatan HTI Kalimantan Selatan di Banjarmasin

Adapun Ketua AJI Denpasar Hari Puspita menyebut teror penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan sebagai cara-cara primitif. Menurut dia, masyarakat bukan hanya melakukan pengawalan saja terhadap upaya pengusutan yang dilakukan pihak kepolisian.

"Perlu tekanan juga dari masyarakat agar polisi bisa menjaga marwah ikut membantu pemberantasan korupsi," ujarnya.

Penyidik KPK, Novel Baswedan, disiram air keras oleh dua orang tak dikenal seusai salat subuh berjemaah di masjid sekitar rumahnya di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa, 11 April 2017. Novel kini dirawat di Singapura.

BRAM SETIAWAN

Berita terkait

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

2 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan dan Eks Pegawai KPK Lainnya Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK soal Dugaan Pelanggaran Kode Etik

2 hari lalu

Novel Baswedan dan Eks Pegawai KPK Lainnya Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK soal Dugaan Pelanggaran Kode Etik

Novel Baswedan dkk melaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron atas dugaan pelanggaran kode etik karena telah melaporkan Anggota Dewas KPK Albertina Ho.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

2 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

3 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Khawatir Penanganan Kasus Firli Bahuri Lambat karena Unsur Politis

4 hari lalu

Novel Baswedan Khawatir Penanganan Kasus Firli Bahuri Lambat karena Unsur Politis

Novel Baswedan mengakhatirkan proses yang lama itu akibat munculnya unsur politis dalam menangani kasus Firli Bahuri yang memeras SYL.

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

4 hari lalu

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.

Baca Selengkapnya

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

8 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

9 hari lalu

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024

Baca Selengkapnya

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

9 hari lalu

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

9 hari lalu

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

Polisi mulai menutup Jalan Medan Merdeka Barat menyusul rencana demonstrasi jelang sidang putusan sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).

Baca Selengkapnya